Awas Tiruan !!! MIKROBA GOOGLE ( BIOP2000Z )

Awas Tiruan Dengan Harga Murah yang dijual oleh Distributor dan Agen Resmi !!!
Distributor dan Agen Resmi adalah Petani binaan yang memakai BIOP2000Z dan tinggal di satu wilayah / alamat yang jelas. Untuk menghindari Pemalsuan yang pernah kami alami oleh Distributor dan Agen Resmi kepada mitra BIO P2000Z, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia.
Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIOP2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati". Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh Distributor / Agen Resmi . Jangan tertipu dengan produk BIOP2000Z PALSU !!! !!! selain foto dan website dibawah ini :
Stok Terbatas!!! konsultasi dan order pabrik langsung.
Hub. Mas Nuar
email : mikroba.biop2000z@gmail.com
( Sms /WA only ) 085378877277 / 085891939377 / 08999396920
Artikel biop2000z ;
http://www.facebook.com/biop2000z
http://www.facebook.com/Biop2000zMikrobaGoogle
https://twitter.com/bio_p2000z
http://biop2000z-mikrobagoogle-pabrik.blogspot.com/
http://biop2000z-pabrik.blogspot.com/
http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com/
http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com/
http://www.tokopedia.com/biop2000z

Untuk Hasil inovasi dan Terobosan Teknologi Pertanian :
https://web.facebook.com/mikrobahormonextra/
https://web.facebook.com/groups/mikrobahormon/

Senin, 09 Februari 2015

BIOP2000Z PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM BUDIDAYA TANAMAN, PETERNAKAN, PERIKANAN

TANAMAN KEDELAI DAN FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur/ HST
TK / HOK
Kegiatan
Keterangan
-4/-7

-3

0-1

5-6


6-15


12-13
14
15


23


27-29


30

42

43



50-55

60



72-76

74
90
Borong

1

11

4


1


10
10
1


1


10
8

1

4

1



1

1





1
25
Pengolahan tanah

Aplikasi BIO P 2000 Z
(Formula tanah)
Penanaman
(sesuai varietas dipilih)
Penyulaman dan pemurnian CVL (cemaran var. lain)
Pengendalian HPT (1)


Penyiangan /pendangiran I
Pemupukan I
Aplikasi BIO P2000Z (a)
(formula tanaman)
Pengendalian HPT (2)
Aplikasi BIO P2000Z (b)
(formula tanaman)
Pengendalian HPT (3)
Pendangiran II
Pemupukan II
Aplikasi Bio P2000Z (c)
Pengendalian HPT (4)
Pemurnian (bunga lain)
Pemupukan III
(Penyeimbang)
Aplikasi BIO P2000Z (d)
Pengendalian HPT (5)


Aplikasi BIO P2000Z (e)
Pengendalian HPT (6)
Aplikasi BIO P2000Z (f)
Pengendalian HPT (7)


(Panen)

Pengendalian HPT
Panen dan Pembijian
- Manual/Mekanisasi, bedengan Lebar 2,5-3 m, tinggi bedengan= 20 - 25 cm, panjang menyesuaikan.
- Dosis Bio P 2000 Z = 1 – 1,5 liter / ha

- Jarak tanam 40 x 30 cm, 40x20 cm; 30x30 cm; 30x25 cm; Seed Treatment dgn Rhizo Plus &Furadan/ Regent/Marshal.
- Dengan Benih atau dengan cabutan tanaman seumur.


- HPT : lalat bibit, ulat daun, trips, lanas  jamur
- Pengendalian : Decis 25 EC, Curacron  500 EC, Dursban 20 EC, Buldog dll; Anvil  atau Dithane M-45 dll.
- penggemburan dan membumbun batang
- 30 % dosis setempat (mis: N:P:K = 20kg  :30kg: 12,5kg).
- Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 - 1 liter / ha

- Ulat penggulung daun, aphis, lalat pucuk  (racun kontak)
- Dosis Bio P2000Z= 0,5 -1 liter /ha,
- bersama pengendalianhama
- Ulat penggulung daun, aphis, lalat pucuk  (racun kontak)
- Penggemburan dan membumbun batang
- Dosis 50 % dosis setempat ( N:P:K = 30kg : 50kg : 30kg)
- Dosis Bio P2000Z = 0,5-1 liter/ha (saat dan  menjelang bunga)
- Ulat grayak, ulat jengkal, penggerek bunga  dan polong
- Pengendalian:Atabron,Matador,Larvin,Curacron,Sex pheromon dll.
- 20 % dosis ( N:P:K=15kg :20kg :7,5kg); penyempurnaan pada tanaman yang ketinggalan tumbuh
- Bio P2000Z = 0,5-1 liter/ha (saat dan  menjelang bunga)
- Ulat grayak, ulat jengkal, penggerek bunga dan polong
- Pengendalian: Atabron, Matador, Larvin, Curacron, Sex pheromon (6-8 perangkap per ha)
- Dosis Bio P2000Z = 0,5 – 1 liter /ha,bersamaan dengan pengendalian hama
- Dosis Bio P 2000 Z = 0,5 – 1 liter / ha. masa pengisian buah.
- Hama: Ulat grayak, penggerek bunga dan polong, penghisap polong; (Insektisida : Atabron, Matador, Larvin, Curacron, Sex  pheromon (6-8 perangkap per ha))
- Untuk kedelai Var. Genjah, perlu  penggeringan yang baik dgn cara  brangkasan, cara manual/ mesin mekanis.
- HPT : Hama pengisap dan penggerek  polong, tikus
- Insektisida: Dursban, Larvin, Bio pestisida,dll.
- Varietas Slamet, Willis, dll; perlu selektif  dan keseragaman
Aplikasi Bio P 2000 Z sebaiknya dilakukan secara rutin tiap 5 – 10 hari sekali atau bersama pestisida non fungisida/ bakterisida; Penggunaan pestisida dilakukan jika serangan melampaui ambang ekonomi.

BUDIDAYA PADI SAWAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST
TK / HOK
Kegiatan
Keterangan



-30


- 25








-4



-1


0


5-7

4 – 14

15

-

15 – 29

30
31


32

35-50
45
50
51


55
56




65

90
100



1 Paket


2 HOK








13 HOK



13 HOK


60 HOK


5 HOK

-

1 HOK

1 HOK

-

15 HOK
2 HOK


1HOK

-
1HOK
10HOK
2 HOK


1 HOK
-




1 HOK

-
-
Pemilihan lokasi


Pengolahan tanah I


Pembibitan/Penyemaian








Pengolahan Tanah II



Pencabutan bibit
(bibit muda terbaik)

Penanaman


Penyulaman

Pengairan

Aplikasi pupuk dasar

Aplikasi Bio P 1 dan HPT

Penggenangan

Penyiangan I
Pemupukan Susul


Aplikasi Bio P 2 + HPT

Pengairan
Aplikasi Bio P3 + HPT
Penyiangan II
Pemupukan Susulan II
(disebar)

Aplikasi Bio P 4 + HPT
Pengairan




Aplikasi Bio P 5 &/ 6 + HPT
Persiapan Panen
Panen

- Pilih lokasi : tanah subur, berstruktur lumpur, ketinggian = 0-1300m dpl, pH= 5,5 – 7,  temperatur 25 - 30°C, air tersedia (± 1,4  l/detik/ha), irigasi dan drainase baik
- Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30– 40 cm. Kondisi tanah harus macak-macak.
- Membuat bedengan semai dengan luasan yang sesuai kebutuhan untuk sebar benih.
- Sebar benih secara merata (benih yang  disebar sudah diperam ±48jam dan sudah berkecambah)
- Sebelum disebar bedengan,dipupuk dengan SP-36 sebanyak 10 gr/m2 atau ½  genggam /m2
- Benih ditebar ± 50 – 75 gram (± 2  genggam/ m2)
- Semprot dengan Bio P 1 minggu sekali
- Waspada dengan hama tikus,beri perangkap/racun,15hari setelah sebar.
- Tutup petak persemaian dengan plastik.
- Tanah dibajak ± 20 – 30 cm, digaru hingga terbentuk tanah olah yang berlumpur
- Jika diperlukan lakukan pengapuran atau semprotkan Bio P2000Z untuk menetralkan kemasaman tanah.
- Bibit dicabut dari persemaian (hati-hati akarnya jangan sampai putus), lalu diikat sesuai kondisi (ex: segenggam) tinggi bibit ± 22 – 25 cm, mempunyai 5 – 6 helai daun, vigor bawah kuat, pertumbuhan seragam.
- Tanah/lahan dicaplak sesuai dengan jarak  tanam (co: 25 x 25-30 cm)
- Tanam bibit (2–3 tanaman/lubang), 0– 3 hari kondisi sawah tidak diairi.
- Jika tanah tergolong miskin hara, pupuk dasar sebaiknya diberikan.
- Lakukan penyulaman pada tanaman yang  mati atau yang tumbuhnya tidak normal
- Selama 10hari diberi pengairan setinggi 7– 10 cm, agar temperatur tanah tidak naik.
- Dosis pupuk Urea 45-135 kg (20% yang digunakan),P2O5= 45kg(100%), pupuk disebar merata atau Urea Prill (40kg),SP-36= 40 kg. KCl= 30Kg/ha
- Dosis 0,5-1 l/ha lima hari sekali sampai tiga kali untuk memacu anakan, pengendalian HPT dapat dilakukan jika ada serangan hama.
- Selama 14 hari sawah digenangi terus setinggi 3–5 cm. Jika tinggi air > 5cm dapat menghambat perkembangan anakan  (masa kritis I)
- Siangi gulma pada lahan secara bersih
- Dosis = Urea+ ZA = 60 kg/ha, TSP/SP-36= 60 kg dan KCl = 40 Kg
- Pada waktu pemupukan kondisi tanah macak–macak (pertahankan selama 5 hari).
- Aplikasikan Bio P secara merata pada pagi hari atau sore hari, jika perlu lakukan pengendalian HPT secara terpadu untuk penggerek.
- Selama ± 14 hari sawah digenangi ±7 cm, terus meningkat sampai 10cm.
- Dosis = ± 1 l/ha, waspada serangan tikus & Penyakit Blast
- Penyiangan gulma sampai bersih
- Dosis = Urea = 100 - 130 kg/ha, TSP= 20 kg  dan KCl= 20-30 Kg furadan 10 kg/ha
- Kondisi tanah macak – macak (pertahankan selama 5 hari).
- Aplikasi Bio P dosis 1 l/ha, disertai penanggulangan HPT secara terpadu.
- Penggenangan air setinggi ± 10 cm sampai masa berbunga serempak dan gabah berisi penuh (masa kritis ke 2), jika kekurangan air pada masa ini dapat melemahkan pembentukan malai dan pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehampaan.
- Semprotkan fungisida saat malai mulai berisi.
- Dosis Bio P2000Z ± 1lt / Ha diulang 10 hari berikutnya, Waspadai serangan tikus.
- Sebelum panen 7-10hari sawah dikeringkan.
- Lakukan panen pada tanaman yang sudah benar-benar siap panen (umur panen sesuai dengan varietas masing-masing).
Ciri-ciri 33-36 hari sesudah berbunga rata (95% rumpun telah berbunga). Umumnya padi telah siap panen dengan ciri- ciri : daun  bendera sudah menua (kuning) dan sebagian telah kering kecoklatan.
- Kadar air gabah berkisar 22 – 24 %
- Warna gabah kuning cerah (berisi beras)
- Kerontokan gabah berkisar 25 – 30 % (dengan cara diremas tangan)
Keterangan :
- Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk Padi berkisar 2 – 4 liter per ha tergantung tanah
- Umur panen padi, tinggi maksimal tanaman, dan jumlah anakan tergantung varietas dan lingkungan budidaya.
- Teknologi Bio P 2000 Z signifikan memberikan peningkatan produksi dan sangat nyata dalam memperbaiki kualitas beras dan tingginya rendement yang dihasilkan dari volume gabah yang sama pada teknik lain.
- Fase-fase terpenting memacu tanaman dengan aplikasi Bio P 2000 Z adalah setelah tanam (7-12 hst untuk mempercepat adaptasi dan start pertumbuhan vegetatif awal, 7 – 8  mst saat akan/mulai pembentukan anakan produktif mst, dan saat mulai bunting/akan keluar malai (sesuai jenis varietas) dengan penambahan sedikit pupuk dasar kalium tinggi.

BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur/
HST
Kegiatan
Keterangan
-7


-2
0







7-10
10 -14

14
17
23
28

30
35
40
45

55

70

80-105
Pengolahan lahan

Pemberian pupuk kandang
Aplikasi Bio P untuk tanah
Penanaman


Pemberian pupuk dasar
Normal keb. Pupuk Standar
Urea = 300-400 kg/ha
TSP = 100 kg/ha
KCl = 50 kg/ha
Penyulaman
Aplikasi Bio P (1) dan PHPT

Penyiangan & pembumbunan
Penjarangan tanaman
Aplikasi Bio P (2) dan PHPT
Pemupukan susulan pertama
Dan Penyemprotan Bio P (3)
Aplikasi Bio P (4) dan PHPT
Pemupukan susulan kedua
Penyiangan & pembumbunan
Aplikasi Bio P + PHPT

Aplikasi BIOP + PHPT

Aplikasi BIOP + PHPT

PANEN dengan
PENINGKATAN PRODUKSI
RATA-RATA 8 – 11,5 ton/ha
Potensi : 13-18 ton/ha   
- Tanah dicangkul/dibajak sedalam 15-20 cm, digaru agar tanah menjadi rata. Kemudian dibuat barisan tanaman selebar  60 cm.
- Dosis 5 - 10 ton (sebaiknya pupuk kandang ayam)
- Dengan cara disemprot kombinasi ppk kandang jika ada, dosis 1,5 l/Ha
- Jarak tanam 100x40-50cm,(berumur dalam), 75 x 20- 50 cm, (berumur sedang), 50 x 20-25cm,(berumur genjah). Benih direndam dulu dengan Redomil 5 gr/kg benih
- Jumlah pemupukan yang diberikan urea 1/3dosis, SP-36 dan KCl semuanya dicampur. Total pemupukan untuk jagung Dosis Urea= 300kg, SP-36 = 100kg, KCl = 50kg (hybrida); Urea=250kg, SP-36=75-100kg, KCl = 50kg (non hybrida).

- Sulam tanaman yang mati atau tidak tumbuh
- Pemberian pada pucuk tumbuh dosis rendah (0.5 l/ha). Waspadai serangan lalat pucuk, belalang, dan ulat
- Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung
- Caranya dengan memotong batang tanaman dengan gunting/pisau tajam
- Semprot BioP2000Z ke seluruh tanaman (Waspada penyakit bulai).
- Pemupukan dengan urea, untuk hybrida 1/3 dosis sedangkan non hybrida 2/3 dosis
- Semprot di semua bagian, Waspada serangan penyakit bulai
- Pemupukan dengan urea, untuk hybrida 1/3 dosis sedangkan non hybrida tidak diberikan
- Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung, Penyemprotan utamakan sekitar akar dan pucuk tanaman.
- Waspada serangan penyakit bulai, karat daun, hawar daun, ulat grayak, penggerek batang, penyemprotan pada rambut jagung
- Waspada ulat tongkol (penyemprotan dosis rendah utamakan sekitar tongkol).
- Pada perakaran dan tongkol, Waspada ulat rendah (jika perlu) tongkol.
- Jangan sampai telat panen, karena akan dengan mempengaruhi kualitas dan harga.
Ciri-ciri :
biji jagung sudah tampak keras, bernas dan mengkilap. Batang, daun dan kelobot buah berubah warna menjadi kuning            

Catatan : Pada pemakaian Bio P 2000 Z secara tepat dan berulang dapat mengurangi pemakaian  pupuk kimia 30 – 50 %. Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk jagung berkisar 3 – 5 liter/ha sesuai kesuburan tanah dan rutinitas aplikasi.

BUDIDAYA JAGUNG MANIS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur
HST
Kegiatan
Keterangan Ketinggian lokasi 300-1500 m dpl.

-21
-7

-3
0-1

7
10
13
15
20
21
30
35
36
40
45


55

70
Pengolahan lahan
Pembuatan bedengan
Pemberian pupuk kandang
Aplikasi Bio P pada tanah
Penanaman

Pemberian pupuk dasar
Penyulaman
Aplikasi furadan
Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan & pembumbunan
Pemupukan susulan pertama
Aplikasi Bio P, PHPT ,
Pemberian MgSO4
Penyiangan dan pembumbunan
Pemupukan susulan kedua
Aplikasi Bio P, PHPT dan Pemberian MgSO4
Perompesan baby corn
Aplikasi Bio P, PHPT dan MgSO4
Aplikasi Bio P dan PHPT
Panen
-Tanah  dicangkul + pengapuran jika perlu
- L = 60-70 cm, jarak antar bedeng + 30 cm
- Dosis pupuk kandang + 20 ton / Ha
- Dosis 1 liter / Ha
- Jarak tanam 100 x 25 cm atau 70x20 cm, diisi 2 biji/lubang. Benih diperlakukan fungisida untuk mencegah bulai,
- Dosis Urea=100kg,SP36=330kg KCl=160kg,pemberian di tugal
- Sulam tanaman yang mati atau tidak tumbuh
- Pemberian pada pucuk
- Waspada serangan lalat pucuk, belalang, ulat.
- idem
- Pemberian ZA dosis 120 kg/Ha
- Waspada serangan penyakit bulai
- Sesuai dengan kondisi gulma
- idem
- Pemberian ZA dosis 100 kg/Ha
- Waspada serangan penyakit bulai, karat daun, hawar daun, ulat grayak, penggerek batang, penyemprotan pada rambut jagung
- Perompesan baby corn pada buah kedua
- Waspada ulat tongkol
- Penyiraman 3 hari sekali
- Jangan sampai telat panen, karena akan mempengaruhi kualitas dan harga

BUDIDAYA KACANG TANAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur
HST
TK / HOK
Kegiatan
Keterangan
-15
-8

-3

-2
0–1

7-8
15
16

25
35

45
55
80
27
8

2

1
10

3
6
1

1
4

9
1
40
Pengolahan lahan
Pembuatan bedengan
Pemberian ppk kandang
Pemupukan dasar

Aplikasi Bio P utk tanah
Penanaman

Penyulaman
Penyiangan dan pembumbunan
Aplikasi Bio P dan PHPT

Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P dan PHPT

Penyiangan & pembumbunan
Aplikasi Bio P dan PHPT
PANEN

- Lahan diolah dgn kedalaman 20-30 cm
- Ukuran bedengan l = 2 - 3 m, p = sesuaikan  panjang lahan,
- Ppk kandang = 5 ton/ha, lakukan  pengapuran jk perlu
- Dosis dari Urea = 25 kg, SP-36 = 60 kg, KCl = 30 kg /ha, ppk disebar secara merata.
- (dilakukan pada tanah yang lembab atau setelah diairi/dileb)
- Jarak tanam 40 x 10 cm atau 30 – 20 x 30 cm; ditugal 3 -5cm, 2 -3 biji per lubang,  kemudian ditutup tanah
- Penyulaman dilakukan pada benih yang  tidak tumbuh
- Dilakukan pada saat fase berbunga
- Waspada thd serangan wereng kcg tanah,  ulat pemakan daun, bercak daun, layu bakteri, karat daun
- Waspadai pemakan daun
- Tabur pupuk NPK atau 30 kg urea, 40 kg pemupukanTSP, 20kg KCl dan penyemprotan BioP
- Diusahakan agar akar jangan sampai putus
- Jika terserang jamur pada daun semprot  fungisida
- Ciri-ciri : kulit polong mengeras dengan alur   terlihat jelas,isi polong sudah bernas dan  bagian ujung polong jika ditekan mudah pecah, jika panen telat biji kacang bisa tumbuh di dalam

BUDIDAYA KACANG HIJAU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur
HST
TK / HOK
Kegiatan
Keterangan
-3



0-1

7-8
15
16

25
35


40
65-75
10

3

15

3
5
1

1
5


2
40/15
Pengolahan tanah dan
Pembedengan (konservasi)
Pemupukan dasar dan Bio P

Penanaman

Penyulaman
Penyiangan dan Pembumbunan 
Aplikasi Bio P dan PHPT

Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P, pemupukan
susulan dan penyiangan

Aplikasi Bio P dan PHPT
PANEN
Panen dilakukan 2 – 4 kali
- Idem diatas dan dengan minimum tillage

- Dosis dari Urea = 20 kg, SP-36 = 60 kg, KCl= 30 kg /ha, ppk disebar scr merata, diaduk dan dapat + ppk kandang.
- Jarak tanam 40 x 10 cm atau 30 – 20 x 30cm; ditugal 3 -5 cm, 2-3 biji per lubang, kemudian ditutup tanah renggang
- Penyulaman dilakukan pada benih yang tidak tumbuh
- Dilakukan dengan cara mencabut/mendangir.
- Waspada thd serangan wereng kcg tanah, ulat pemakan daun, bercak daun, layu bakteri, karat daun
- Waspadai pemakan daun
- Tugal/tabur jika tanah lembab pupuk NPK  atau 30 kg urea, 40 kg TSP dan 20 kg KCl  dan diikuti penyemprotan BioP2000Z pada daun dan pendangiran/penyiangan
- Waspadai ulat polong dan kepik/penghisap
- Ciri-ciri : kulit polong kering, isi polong sudah  bernas dan bagian ujung polong jika ditekan  mudah pecah

BUDIDAYA CABE FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur
HST
TK / HOK
Kegiatan
Keterangan
-30


-27
-25

-20
-15




-10


-7
-5

1
6 - 10
10

11 – 20
14
21
22
30
40
42
45
46
50

60
65
80
10 – 15


6
10

2

5
10


2
6

5
10

5
10
6
5
10
6
5
6
6
5
5
5
6
5
15
5
6
Persiapan


Penebaran benih          
Pengolahan Tanah I :

Aplikasi Bio P dan PHPT Pengolahan Tanah II :   
a. Pembuatan bedengan jadi
b. Pemupukan dasar


Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P untuk tanah

Pemasangan mulsa
Pembuatan lubang tanam
dan pola tanam
Penanaman bibit tanaman
Penyulaman
Pemasangan ajir
PHPT dan aplikasi Bio P
Perempelan
Penyiangan
PHPT dan aplikasi Bio P Pemasangan sex pheromone
PHPT dan aplikasi Bio P
PHPT dan aplikasi Bio P
Pemupukan susulan
Perempelan daun tua
Pemasangan sex pheromone
PHPT dan aplikasi Bio P+
Pemupukan buah (NPK cair)  
Panen I
PHPT dan aplikasi Bio P
Pengendalian HPT
- Membuat persemaian : tanah + ppk kandang diayak, untuk polybag perbandingan 2 : 1, ukuran polybag 8 x 10 cm 2
- Mengisi polybag dengan tanah : Ppk Kandang : Furadan: NPK halus
- 1 polybag = 1 biji, sebelum ditebar benih direndam 24 - 48 jam
- a) Penggemburan tanah
- b) Pembuatan bedengn kasar&pengapuran Dosis kapur1,5-2ton/ha
- Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio Puntuk bibit
- Meratakan tanah, dan penyemputnaan bedengan serta paritt.
- P= 10 -12 m, l = 1,1 - 1,2 m, t = 30 - 50cm jarak bedengan 60-70cm
- Pupuk kandang ayam dosis 15 - 20 ton/ha.
- Pupuk anorganik : Urea 200 kg/ha, ZA 600 kg/ha, SP-36 400kg/ha, KCl 350 kg/ha,  Borat 15 kg/ha, KNO3
- Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio P  2000 Z untuk bibit
- Sebelum pemasangan mulsa plastik
- Caranya : menutupi bedeng, dijepit dengan belahan bambu.
- Jarak alur 50-70 cm, jarak tanm dlm alur 40-60cm, pola segitiga.
- Diameter lubang tanam 8 - 10 cm,  kedalaman kira - kira 8 - 10 cm

- Umur bibit, maks 23 - 30 hari, jum daun 4 -5  helai daun
- Dilakukan sama seperti saat penanaman bibit
- P =125 - 150 cm, l = 4 cm, tebal = 2 cm
- Sebaiknya di lakukan pula aplikasi lewat  penyiraman
- Pembuangan tunas baru dan bunga pertama
- Sekaligus cek pertumbuhan dan pemeriksaan hama dan penyakit
- Penyemprotan Fungisida
- Untuk lalat buah dapat menggunakan ue/petrogenol
- Penyemprotan Insektisida waspadai layu bakteri dan jamur
- Menjaga dan memacu pembungaan yang maksimal dan seragam
- Pupuk NPK cair (Perbandingan NPK berbeda + ppk mikro)
- Agar fotosintesis efektif dan mengurangi kelembaban
- Untuk mengatasi busuk buah oleh lalat buah
- Penyemprotan Insektisida dan waspadai pula serangan layu
- Caranya dengan melarutkan dalam air (+pupuk NPK Hydro)
- Interval panen 3 - 5 hri sekali
- Dilakukan rutin tiap 5 – 7 hari sekali ataurutin setelah petik
- Waspadai antrak, layu jamur, lalat buah dan grayak.
Catatan : Penggunaan Bio P 2000 Z antara 6 sampai 12 liter perhektar sampai panen selesai, Semakin sering disemprotkan hasil terus meningkat sampai tanaman berumur 6 – 8 bulan, tergantung air.

BUDIDAYA PAPRIKA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur
HST
Kegiatan
Keterangan
-30

-25
-21


-10
-7


0-1
3
7
10
14
15
16
20
22
27
35
40
45
55
Pengolahan lahan

Penyemaian
Pembuatan bedengan kasar, Pengapuran,
Pemberian pupuk kandang
Aplikasi Bio P pada tanah
Pembuatan bedengan,
Pemberian pupuk dasar

Penanaman
Pemasangan ajir
Penyulaman
Pengikatan pada ajir
Aplikasi Bio P I dan PHPT
Perempelan
Penyiangan
Aplikasi Bio P II dan PHPT
Perempelan buah I
Aplikasi Bio P III dan PHPT
Aplikasi Bio P lV dan PHPT
Pemupukan susulan
Aplikasi Bio P V dan PHPT
Panen
- Ketinggian tempat 1000-1500 m dpl.  Temperatur 15-200C
- Tanah: pupuk kandang (2 : 1) diayak + furadan+ 100-250gr, SP-36 0,2-0,5kg
- 1 polibag : 1 benih
- Lebar bedengan 1,2 - 1,6 meter
- Dosis kapur 1,5 - 2 ton/ha
- Pupuk kandang dosis 20 ton/ha
- Dosis 1 liter / Ha
- Buat bedengan jadi dan pemasangan mulsa
- Pupuk anorganik : Urea 120 kg/ha SP-36  250 kg/ha, KCl 90 kg/ha, Borat 15kg/ha, KNO3
- Diameter lubang tanam 7-10 cm, jarak  tanam 45 x 60 cm
- Sesegera mungkin
- Tanaman yang mati sesegera disulam
- Ikat tanaman dengan membentuk angka 8
- Waspada serangan tungau dan thrips
- Perempelan pada tunas-tunas yang tumbuh  pada cabang utama
- Lakukan penyiangan pada lubang tanam atau pada bedengan bedengan
- Waspada serangan layu fusarium dan thrips
- Jika ada
- Waspada serangan lalat buah
- Waspada serangan virus, eradikasi tanaman yang terserang
- NPK cair dan mikro
- Pengendalian HPT secara bijaksana
- Buah sudah matang maksimal berwarna hijau atau merah
- Interval panen 3-5 hari sekali

BUDIDAYA TOMAT FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur
HST
TK / HOK
Kegiatan
Keterangan
-30


-27
-25


-20
-15




-10

-7

-5

1
6 - 10
7

11 - 20
14
21
22
30
35
40
42
45
46
50

60
65
80
10-15


6
10
10

2

5
10


2
6
5

10

10
5
10
6
5
10
6
5
5

6
5
5
5
6
5
15
5
6
Persiapan:
-Membuat persemaian
-Mengisi polybag
Penebaran benih
Perawatan bibit
Pengolahan Tanah I :

Aplikasi Bio P dan PHT
Pengolahan Tanah II :
a.Pembuatan bedengan jadi
b.Pemupukan dasar


Aplikasi Bio P dan PHT
Aplikasi Bio P untuk tanah
Pemasangan Mulsa

Pembuatan lubang tanam dan
pola tanam
Penanaman bibit tanaman
Penyulaman
Pemasangan ajir
PHT dan aplikasi Bio P
Perempelan
Penyiangan I
PHT dan aplikasi Bio P
Pemasangan sex pheromone PHT dan aplikasi BioP
Perempelan buah pertama  PHT dan aplikasi Bio P 
Pemupukan susulan
Perempelan daun tua
Pemasangan sex pheromon
PHT dan aplikasi Bio P 
Pemupukan buah (NPK cair)
Panen I                        
PHT dan aplikasi Bio P
Pengendalian HPT

- Tanah + ppk kandang diayak perbandingan 2:1, ukuran polybag 8 x 10cm2, Dengan tanah: Ppk Kandang: Furadan (75gram) : NPK halus
- 1 polybag = 1 bj, sebelum ditebar benih  direndam 24-48 jam
- Previcur N setiap minggu
- a) Penggemburan tanah
- b) Pembuatan bdgn kasar&pengapuran. Dosis kapur1,5-2ton/ha
- Penyemprotan pestisida dan aplikasi Bio P utk bibit

- p =10-12m, l =1,1-1,2 m, t =30-50cm, jarak antar bdgn 30-50cm
- Pupuk kandang dosis 15 - 20 ton/ha.
Pupuk anorganik : Urea 125 kg/ha, ZA 250 kg/ha, SP-36 300kg/ha, KCl 200kg/ha, Borat 15kg/ha, KNO3+ Furadan 30 kg
-ldem
-ldem
- Jarak antar alur 50 - 70 cm, jarak antar dan pola tanam tanaman dalam alur 40 - 60 cm, pola tanam segitiga.
- Diameter lubang tanam 8-10 cm, kedalaman kira - kira 8 -10cm

- Jelas, Lakukan dengan bibit seumur pada sore hari
- Umur bibit, maks 23 - 30 hari, jumlah daun 4 - 5helai daun
- P=125 - 150 cm, l = 4 cm, tebal = 2 cm. Jarak 10 cm dari tanaman
- idem
- Pembuangan tunas-tunas baru, pembuangan bunga pertama
- Jelas
- Jelas, lakukan bersama dalam 1tangki
- Jika ada
- Jelas
- Untuk menghambat perkembangan hama
- Penyemprotan Insektisida
- Perbandingan NPK berbeda + ppk mikro (pupuk NPK cair)
- Daun yang berada dibawah mulai kuning/ hijau tua
- Jika ada, untuk pengendalian ulat grayak / ulat tetara
- Penyemprotan Insektisida
- idem
- Interval panen 3 - 5 hri sekali
- idem
- idem

BUDIDAYA BAWANG MERAH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur
HST
Kegiatan
Keterangan
-30
-15


-7


0-1

10
15
16
21
29
30
31
40



50
60
75-80
Pengolahan tanah
Pembuatan bedengan


pemberian pupuk kandang
Pemupukan dasar
Aplikasi Bio P ke tanah
Penanaman

Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan & pembumbunan
Pemupukan susulan I
Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan
Pemupukan susulan II
Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P dan PHPT



Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P dan PHPT
Panen
- Bila perlu menggunakan herbisida untuk  persiapan
- Penggemburan lahan (pengolahan intensif)
- l = 1,2 m, t = + 30 cm, jarak antar bedeng=  40cm untuk menghindari tanah becek atau tergenang.
- Dosis 10 - 20 ton/ha, pengapuran, jika perlu
- SP-36 = 150 kg/ha (atau tambah sedikit ZA  dan KCl)
- Dosis Bio P2000Z 1 - 1,5 l/ha. Kondisi  tanah harus lembab
- Jarak tanam 15 x 15 cm, bibit bermutu dan  harus seragam.
- Kebutuhan benih + 800-  1000 kg/ha,penyiraman pagi - sore
- Cegah Serangan penyakit cendawan
- Idem
- ZA = 250 kg/ha, Urea = 100 kg/ha, dan KCl =  50 kg/ha
- Waspada terhadap serangan embun tepung
- Lakukan pencabutan rumput dan gulma.
- ZA = 250 kg/ha, Urea = 100 kg/ha, dan KCl =  50 kg/ha
- Serangan ulat spodoptera & thrips
- Pengairan intensif (3 hari sekali) ; 31-40 hst , sedangkan 41-60HST pengairan 10 hari sekali
- Waspada terhadap serangan embun tepung,  thrips, ulat, mati pucuk, bercak ungu
- ldem
- ldem
- ldem
Catatan :
Lakukan penyiraman dengan air bersih (tidak berpenyakit) jika terjadi kehujanan karena  umumnya hujan membawa berbagai jenis spora jamur yang dapat mematikan dan menganggu kesehatan tanaman.
Kebutuhan pupuk: - Bio P 2000 Z: 3 – 5 liter /ha;- Urea : 150 – 200 Kg - ZA: 300 – 500 Kg - TSP: 100 – 200 Kg - KCl : 100 Kg Urea, TSP, KCl dapat diganti dengan menggunakan pupuk majemuk NPK Hydro atau pupuk NPK organic majemuk Ferre Soil.

BUDIDAYA KUBIS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-30-25   
-23













-15


 -3
0-1




5
14
15
16
23

30
34
35
37

45
52
60
- Pembukaan dan olah lahan
- Persiapan penyemaian













- Pembuatan bedengan kasar
- Pengapuran & pemberian pupuk kandang
- Aplikasi Bio P 2000 Z untuk tanah
- Penanaman dan pemberian pupuk dasar



Penyulaman                             
Pupuk susulan I
- Penyiangan & pembumbunan
- Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT
- Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT

- Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT
- Penyiangan dan pembumbunan
- Pemupukan susulan
- Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT

- Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT
- Aplikasi Bio P 2000 Z dan PHPT
- Panen

- Menggunakan herbisida jika perlu. Lahan  dibajak dan digaru
- Membuat petakan (bedeng dgn ukuran 1 x 3  m, setinggi 30 cm
- Mencampur ppk kandang+furadan (Dosis furadan 250-500gram), biarkan selama 3 - 4 hari lagi
- Mengalirkan air ke parit sampai petakan  basah, semprot dengan Bio P2000Z
- Taburkan benih secara merata dan tutup dgn tanah halus setebal 1cm, keb. Benih = 100 -  200 gr/ha
- Memberi naungan dengan plastik UV atau dgn pisang setinggi 1,25m dibagian barat dan 2 m di bagian timur
- Siram persemaian pagi sore
- Siram dengan larutan previcure N, 1 minggu sekali dan disemprot dengan insektisida (3 hari sebelum dipindah tanam) atau buat
campuran tanah:ppk kandang (2:1), SP-36 0,5 kg + Furadan 50-100gr, 1 polybag = 1 benih
- Buat bedengan dgn ukuran 1 m, taburkan kapur scr merata.
- Taburkan ppk kandang scr merata lalu tutup dgn tutup lapisan tanah, dosis ppk kandang15 - 20 ton/ha
- Idem
- Umur bibit kubis 3 - 4 minggu (t bibit 10-15cm), jarak tanam 60 x 60 atau 50 x 60 cm, utk ppk dasar 5 gr SP-36 + 5 gr KCl per tanaman dengan cara ditugalkan, penanaman pada pagi atau sore hari.Pengairan dilakukan setiap hari.
- Waspadai nematoda dan ulat tanah.
- Dosis dari Urea 100 kg/ha atau + 1,5 gr/tanaman
- Siangi tanaman dari gulma
- Monitoring thd hama dan penyakit terutama  pada hama ulat daun, ulat grayak, ulat  tanah, dll
- Untuk PHPT dapat dilakukan secara manual, jika diperlukan dapat menggunakan pestisida
- Konsentrasikan pada pucuk daan titik  tumbuh apical
- Dilakukan sesuai alur tanam
- Dosis urea 100 kg/Ha
- Waspada terhadap serangan penyakit busuk lunak, busuk hitam, hama ulat jantung kubis.
- Aplikasi Bio P lewat akar (disiram)
- ldem
- Panen kubis tergantung varietas (60-90 hari).
Ciri-cirinya : kubis sdh besar, keras &  massif

BUDIDAYA OKRA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
- 30



- 15



- 14





-7
 0

1-7
7
14

15
22
30


45


50

60-70

Pengolahan tanah I
- Penggemburan tanah
- Pembuatan bedengan kasar
- Pengapuran
Pengolahan Tanah II
- Pembuatan bedengan jadi
- Pemberian pupuk kandang
- Pemberian pupuk organik
Persemaian :
- Pengayakan media
- Pengisian polybag
- Penanaman benih
- Perawatan bibit

- Aplikasi Bio P ke tanah
- Penanaman

- Penyulaman
- Aplikasi Bio P + PHPT
- Penyiangan, pembumbunan &
  pemupukan susulan
- Aplikasi Bio P + PHPT
- Aplikasi Bio P + PHPT
- Penyiangan, pembumbunan
- Pemupukan susulan
- Aplikasi Bio P + PHPT
- Penyiangan, pembumbunan
- Pemupukan susulan
- Aplikasi Bio P + PHPT
- Pemangkasan
- Aplikasi Bio P + PHPT
- Panen

- Tanah dicangkul dan dibajak
- Lebar = 100 – 200 cm, t = 20 cm, dalam parit  = 20 cm
- Pengapuran dilakukan jika perlu, untuk  menaikkan pH

- Bedengan halus dan rapi
- Dosis pupuk kandang 15-20 ton / Ha
- Dosis Urea = 30 kg, SP-36 = 200 kg, KCl =  30 kg.

- Pengayakan tanah : pupuk kandang (2 : 1) +  Furadan
- 1 polybag = 1-2 biji
- Benih direndam selama 24 jam, kemudian  ditanam
- Setiap hari bibit disiram, penyemprotan aplikasi Bio P seminggu sekali, dosis 0,5 liter  / Ha
- Dosis 1 liter / Ha
- Jarak tanam 40 x 60 cm, 40 x 40 cm, 40 x  50 cm, 40 x 70 cm. Penanaman dilakukan  sore hari dengan diberikan furadan dengan dosis 15-20 kg / Ha
- Terhadap tanaman yang mati
- Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis,  Sevin, Antracol
- Pembersihan gulma dilanjutkan dengan pemupukan susulan dosis urea = 25 kg / Ha,  KCl = 25 kg / Ha
- Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis,  Sevin, Antracol
- Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis,  Sevin, Antracol
- Pembersihan gulma
- Dosis urea = 25 kg / Ha, KCl = 25 kg / Ha
- Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis,Sevin, Antracol
- Pembersihan gulma
- Dosis urea = 20 kg / Ha, KCl = 20 kg / Ha
- Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis,  Sevin, Antracol
- Pemangkasan daun dilakukan sebanyak 3-5  helai daun
- Dosis Bio P 1 liter / Ha, pestisida Decis,  Sevin, Antracol
- Panen tanaman okra tergantung permintaan,  jika untuk konsumsi okra dapat dipanen dengan ukuran 7-10 cm. Jika untuk benih, ditunggu buah sampai tua. Interval panen 2 hari sekali
Keterangan : Okra dapat bertahan hingga umur 6 bulan asalkan pemupukan susulan dilakukan secara intens, serta aplikasi Bio P 2000 Z secara berkelanjutan/rutin.

BUDIDAYA SELADA & SAWI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-21
-20
-10

-3
0-1
7
14
15
16
21
28
30
40-45
55 - 60   
Pengolahan lahan
Penyemaian
- Pembuatan bedengan
- Pemberian pupuk kandang
Aplikasi Bio P untuk tanah
Penanaman
Penyulaman
pupuk Susulan
Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan
Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan
Aplikasi Bio P dan PHPT
Panen
- Temperatur 15-200C. Tanah dibajak atau  dicangkul
- Membuat bedeng semai dgn L = 1-1,2 m. Campur tanah dgn pupuk kandang (1:1).
  Kebutuhan benih + 200 gr. Pemberian  furadan 250-500 gr dan previcure N,  penyiraman pagi / sore sesuai kondisi,
- Buat bedengan L = 1-1,2 m, jarak antar  bedengan 20 cm
- Dosis pupuk kandang 10 ton/Ha
- Penanaman pada pagi atau sore hari, jarak  tanam 20 X 25cm, penyiraman setiap hari
- Sulam tanaman yg mati sesegera mungkin
- Pemberian pupuk Urea = 220 kg/ha,SP-36 =  220 kg/ha, KCl = 160 kg/ha
- Waspada thd serangan kutu daun dan  penyakit busuk akar
- Menyiangi sesegera mungkin
- Sesuaikan kondisi serangan
- Dilakukan pada kondisi tanah lembab
- Tergantung varietas tanaman


BUDIDAYA TANAMAN SAWI
-21
-18
0-1
12-14
9 - 18
15
18

Pengolahan lahan
Penyemaian
Penanaman
pupuk Susulan
Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan
Panen

- Idem di atas
- Persemaian 15 – 20 hari gr.
- Penanaman pada pagi atau sore hari, jarak  tanam 20 X 15-25 cm, penyiraman tiap hari
- Idem di atas
- Lakukan setiap 3 hari sekali
- Menyiangi sesegera mungkin
- tergantung varietas tanaman

BUDIDAYA WORTEL FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-25

-7


-3


0


15

20
25

30

31
35

40
45

60

80
Pengolahan lahan

Pembuatan bedengan, pengapuran dan
pemberian pupuk kandang.

- Aplikasi Bio P tanah
- Pemberian pupuk dasar

Penanaman


- Aplikasi Bio P (1)
- Pengendalian HPT.
Penyiangan (1)
- Aplikasi Bio P (2)
 - Pengendalian HPT.
Penjarangan

Pupuk susulan
- Aplikasi Bio P (3)
 - Pengendalian HPT
Penyiangan (2)
- Aplikasi Bio p (4)
- Pengendalian HPT.
- Aplikasi Bio P (5)
- Pengendalian HPT
Panen

- Pilih lokasi yang tepat :ketinggian tempat  500-1200 dpl, pH =5,5-6,5
- Lahan dibajak dan digaru dengan.kedalaman 40 cm.suhu =20-30’C
- Jika pH rendah naikan dengan dolomit, taburkan pupuk kandang 15ton/ha, buat bedengan: L=1,5-2 M, t=30cm, P= sesuai keadaan lahan.
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar.
- Dosis: SP-36 = 100kg/ha,  KCL= 25 kg/ha taburkan ke dalam bedengan secara merata pada kondisi tanah lembab dan aduk.
- Buat alur/garitan dengan jarak antar garitan  20 cm, tebar benih secara merata atau kalau  bisa atur benih dengan jarak 5 - 10 cm.
-  Kebutuhan benih sekitar 1-1,5 kg/ha.
- Aplikasikan Bio P secara benar dan tepat (via. akar dan daun)
- Jika perlu aplikasikan pestisida bersama biop (kecuali fungisida)
- Segera siangi bila pertumbuhan gulma sangat pesat.
- Aplikasikan Bio P lewat akar atau lewat daun, Dosis = 1 liter /ha.
- Hati-hati dengan penyakit layu Fusarium & hama ulat.
- Lakukan penjarangan tanaman (seleksi tanaman terbaik) hingga berjarak antara 5-10 cm agar pertumbuhan umbi bisa besar.
- Pupuk tanaman dengan dosis: ZA =150kg/ha, KCL=75kg/ha.
- Saat pertumbuhan vegetatif aktif aplikasikan Bio P lewat daun.
- Pengendalian HPT disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
- Jika dipandang perlu lakukan penyiangan, hati-hati akarnya putus.
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar.
- Kendalikan HPT secara terpadu, jika perlu aplikasikan pestisida.
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar.
- pengendalian HPT disesuaikan dengan  keadaan lapangan.
- Umur panen tergantung varietas masing- masing.
- Lakukan pemanenan secara hati-hati agar  kualitas umbi baik.
Perhatian : Penggunaan insektisida untuk pengendalian HPT dilakukan secara bijaksana dan dapat diaplikasikan bersamaan dengan aplikasi Bio P (kecuali Fungisida).

BUDIDAYA KENTANG FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-21

-14

-3

0-1

15
20

21
30
33

35
40
50
60
70
80
90
Pengolahan Lahan

Pembuatan guludan
Pemberian ppk kandang
Aplikasi Bio P utk tanah
- Pemupukan dasar
- Penanaman

Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan & Pembumbunan
Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P dan PHPT
Penyiangan & Pembumbunan
Pemupukan susulan
Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P dan PHPT Aplikasi Bio P dan PHPT
Aplikasi Bio P dan PHPT
Pengendalian HPT
Panen
- Ketinggian lokasi 500-3000mdpl, temp.15 -250C, curah hujan 200-300 mm/bln
- Tanah dibajak dan digaru (kedalaman 20 -  30 cm)
- L = 60 - 70cm, p = sesuai ukuran lahan
- Pupuk kandang dosis 20 ton/ha, dan  pengapuran jika perlu
- Idem
- Dosis Urea = 225 kg, SP-36 = 300 kg, KCl =  100 kg, ZA = 150 kg
- Kebutuhan bibit 1 - 1,2 ton/ha, ukuran umbi  30-45 gram / umbi, jarak tanam 30 x 70cm
- Waspada serangan layu fusarium,layu  bakteri, tungau, thrips
- Sesegera mungkin
- Idem
- Idem
- Idem
- Idem

- Dosis dari Urea 55 - 200 kg/ha, KCl = 50  kg/ha,
- Idem; Waspadai serangan hama
- Idem
- Idem
- Idem
- Idem
- Ciri - ciri : daun telah menguning dan kering,  panen jangan melukai umbi

BUDIDAYA ANGGREK FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan


-4







-2




0







7















7 -12

- Pencarian lokasi

- Persiapan Media Tumbuh







- Perlakuan Media sebelum diisi kedalam sarana dipecah




- Aplikasi Bio P untuk media tumbuh
Penanaman Anggrek Epifit
- Untuk Anggrek yang ditempelkan
- Untuk Anggrek yang ditanam di Pot

- Anggrek Tanah

- Pemupukan


- Aplikasi Bio P utk tanaman
- Pengendalian HPT



- Penyiraman






Pemeliharaan dengan diatas tanaman

- Anggrek membutuhkan cahaya 15 - 30 % cahaya  matahari penuh, suhu min 150C dan maks. 26 -  300C,
- Panjang hari penyinaran kira - kira 8 - 10 jam,
- Anggrek - anggrek yang tidak tahan cahaya  matahari langsung perlu peneduh, spt : paranet, para-para bambu, seng plastik, pohon peneduh
- Untuk Anggrek Epifit : Yang dapat digunakan sebagai media adalah sebagai berikut : arang,pakis, sabut kelapa dan batu bata.
- Untuk Anggrek tanah medianya adalah tanah/serbuk gergaji, gambut/kompos daun lamtoro,ppk kandang, pasir halus dengan
perbandingan 1 : 1 : 1 : 1, diisi ke dalam pot atau pada tanah antara 2 genting atau bak-bak kayu
- Untuk Pakis direndam dalam air, kemudian
- pecahkan, baru direndam dalam larutan pupuk NPK sebanyak 1gr/l
- Untuk seedling, media tumbuh sebaiknya yang lebih halus, pakis dipotong-potong kecil lalu disterilkan,caranya dengan mengukusnya
- Untuk arang dapat direndam dulu dalam larutan pupuk NPK 1 gram/l
- Untuk sabut kelapa, bagian kulit luarnya dipotong- potong dan diletakan berdiri, sehingga seratnya sejajar dengan tinggi pot, kemudian direndam  dalam larutan fungisida dan pupuk
- Disemprotkan dengan dosis 0,5 - 1 l/ha                                   
- Batang anggrek cukup diikat pada cabang kayu atau blok pakis dengan tali rafia, tali ijuk, atau dengan potongan kawat tembaga.
- Anggrek monopodial dapat ditempelkan di tengah-tengah pot, akar diatur   sebaik-baiknya. Batang anggrek diikatkan pada penopang.
- Anggrek sympodial, bagian yang masih tumbuh diletakkan ke arah tengah pot supaya pertumbuhan  baru tidak keluar dari pot
- Pot lebih baik digantungkan agar aliran udara dan air lebih lancer
- Anggrek tanah yang monopodial ditempatkan di tengah- tengah bak, lalu diberi bambu sebagai  penopang, anggrek kemidian diikatkan dengan tali raffia
- Lebih efektif menggunakan pupuk daun, awal  pertumbuhan vegetatif memerlukan pupuk yang  kadar N-nya tinggi, seperti Vitabloom 30-10-10 atau  pupuk majemuk NPK dilarutkan 1 g/l
- Disemprotkan, dengan dosis 0,5 - 1 l/Ha
- Waspada pada serangan hama kutu, keong, semut,  belalang,Thrips, Red spider, Kumbang, ulat
- Waspada pada penyakit cendawan, bakteri / virus.
Pestisida yang digunakan diazinon, kelthane, dithane, baycor, benlate dll.
- Tergantung dari jenis tanaman, ukuran tanaman,  jenis media, jenis pot, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin. Air yang berlebihan  akan merugikan anggrek karena cocok untuk pertumbuhan cendawan dan bakteri, gunakan nozzle untuk penyiraman tanaman.
- Untuk anggrek-anggrek monopodial yang tidak mempunyai simpanan air dan makanan, disemprot  2-3 kali sehari dlm keadaan kering
- Untuk media yang bisa menahan air lebih lama  cukup1 - 2 hari sekali.
-Apabila tanaman telah muncul 3 - 4 buah anakan maka menggunakan pupuk yang kadar P-nya lebih tinggi, contoh Vitabloom 5 - 50 – 17
- Apabila setelah tanaman berbunga maka untuk kesinambungan bunga dan kesehatan tanaman,  pupuk yg harus diberikan adalah pupuk yang seimbang N, P, K seperti Hyponex 20-20-20

BUDIDAYA KRISAN FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan


-30
-16







-15

-3


-1
0




7

10
12
15
20
30
35
40
45
46

60
80

90

100
Pemilihan lokasi

Pengolahan tanah I
Pembibitan







Pengolahan tanah II

Pemberian pupuk dasar


Aplikasi Bio P untuk tanah
Penanaman




Penyulaman
5hr- 3bln Penyinaran lampu TL
Aplikasi Bio P I + PHPT
Perompesan
Penyiangan I
Aplikasi Bio P II + PHPT
Pupuk susulan I
Aplikasi Bio P III + PHPT
Penyiangan II
Pupuk susulan II
Aplikasi Bio P IV + PHPT

Pupuk susulan III
Aplikasi Bio P V + PHPT

Pupuk susulan IV

Panen
- Pilih lokasi : Ketinggian = 700 - 1200 m dpl,  suhu = 20 - 260C, topografi datar (untuk  rumah plastik), pH = 5,5 - 6,7, sinar matahari  > 12 jam/hari
- Tanah dibajak dan digaru
- Membuat bak pembibitan, L = 80 cm, T = 25  cm. Bak dilubangi untuk drainase.
- Isi pasir steril dan disiram dengan Bio P
- Tanam pucuk stek yang berdiameter 3-3,5  mm. Jumlah daun = 3 helai, panjang = 5 cm
- Batang stek dicelupkan dalam larutan Bio P
- Ditanam dengan jarak 3 x 3 cm, kedalaman  1-2 cm
- Penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari, lalu di tutup dengan plastic
- Pembuatan bedengan L = 1-1,2 m, T = 20- 30 cm. Jarak antar bedengan 30-40 cm
- Pemberian dolomit 1-2 ton / Ha
- Sebar pupuk kandang, sekam, tanah lapisan  atas (2 : 1 : 2)
- Dosis ZA 75 gr/m2, SP-36 75 gr/m2, KCl 25  gr/m2 (3 : 3 : 1)
- Lakukan dengan penyiraman
- Bibit seragam telah berumur 10-14 hari
- Menanam bibit dengan jarak 10 x 10 cm  atau 20 x 20 cm
- Berikan furadan 10 butir / lubang
- Tanam satu lubang satu bibit stek
- Siram pagi dan sore sesuai dengan kondisi
- Sulam tanaman yang mati
- Terangi dengan lampu TL selama 4 jam tiap  malam dari pukul 21.00 - 01.00
- Aplikasi melalui daun atau melalui akar atau  kombinasi
- Rompes mata tunas daun (saat tanaman  setinggi + 10-15 cm
- Penyiangan gulma dilakukan dengan segera
- Waspada terhadap hama ; ulat tanah, thrips,  kutu putih, dan tungau
- Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2,  KNO3 100 gr/m2
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar
- Penyiangan gulma dilakukan sesuai kondisi
- Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2,  KNO3 100 gr/m2
- Penanggulangan HPT disesuaikan dengan  jasad pengganggu : virus, bakteri, & penyakit  bercak daun
- Dosis dari Urea 200 gr/m2, ZA 200 gr/m2,  KNO3 100 gr/m2
- Penanggulangan HPT disesuaikan dengan  jasad pengganggu : virus, bakteri, & penyakit  bercak daun
- Dosis dari Urea 10 gr/m2, ZA 15 gr/m2,  KNO3 25 gr/m2, SP-36 10 gr/m2
- Umur panen tergantung varietas
- Panen dilakukan saat bunga setengah  mekar, dipetik satu potong 60-80 cm
- Dilakukan pagi hari, setelah dipetik,  dimasukkan ke dalam ember berisi air  supaya tetap segar

BUDIDAYA JAHE FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-30

-15


(-7)-(-3)


0-1




3-7

15
21 - 30
45
60
75
90
92

105
120
125
145




180

210

240
Pengolahan tanah
(Penggemburan lahan)
Pembuatan bedengan dan sanitasi  lahan.
- Pemberian pupuk dasar
- Aplikasi Bio P untuk tanah
- Pemberian ppk dasar


Penanaman




Pemberian mulsa
Penyiangan
Aplikasi Bio P + PHPT
- Penyiangan & pembumbunan
- Pemupukan I
Aplikasi Bio P + PHPT
Aplikasi Bio P + PHPT
Pemupukan II
Aplikasi Bio P + PHPT

Aplikasi Bio P + PHPT
Panen Jahe muda
Aplikasi Bio P + PHPT
Aplikasi Bio P + PHPT



PANEN MUDA atau
Aplikasi Bio P + PHPT
PHPT

Panen Jahe Tua
- Pembukaan lahan, penyemprotan herbisida jika diperlukan, pada lahan yang sangat luas
- Lebar bedengan = 60 - 120 cm, t = 25 - 30cm jarak antar bedengan =30cm, panjang bedengan disesuaikan lahan
- Pemberian pupuk kandang + pengapuran
- Dosis Bio P = 1 - 1,5 l/ha
- SP-36 200 kg/ha, KCl = 60 - 100 kg/ha.
  Pemberian kapur / dolomit = 2 ton/ha,tergantung pH tanah. Ppk kandang, dosis 10 - 20 ton/ha
- Bibit ditanam pada lubang alur larikan yang  dibuat pada bedengan
- Sebelum ditanam bibit direndam dengan  larutan abvyaricin 0,1 % selama 25 menit  atau direndam pada air panas 40 0C selama  30 menit (Seed treatment)
- Pada waktu tanam kondisi harus lembab  (celup bibit yang sehat dalam Bio P 2000 Z  hasil fermentasi 5 hari)
- Mulsa berasal dari jerami, alang - alang,  rumput, pelepah pisang dll, kebutuhan mulsa  jerami 10-15 ton/ha
- Pembersihan dari gulma
- Waspada serangan cendawan
- Siangi gulma pengganggu tanaman &  bumbun alur tnm
- Dosis dari Urea 75 - 100 kg/ha, KCl 60 - 100  kg/ha
- Waspadai Serangan cendawan
- Serangan cendawan + monitoring HPT
- Dosis Urea 75 - 100 kg, KCl 50 kg/ha
- Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring  tanaman
- Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring tanaman
- Cara : rimpang disemprot dengan air slang  secara hati - hati
- Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat erangan, monitoring  tanaman
- Melakukan pengendalian HPT sesuai  dengan tingkat erangan, monitoring  tanaman
- Panen muda untuk konsumsi segar/asinan  jahe
- Melakukan pengendalian HPT sesuai dengan tingkat serangan, monitoring  tanaman
- Melakukan pengendalian HPT sesuai  dengan tingkat serangan, monitoring  tanaman
- Ciri - ciri : tanaman layu, batang semu mati,  daun menguning, tidak ada pertumbuhan  (dapat untuk benih)

BUDIDAYA SEMANGKA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-30

-20



-15

-14










-10
-10-0



-7
-4
-2


0
0-7
3-7

8

7 – 20 






17

21
24
25 – 39  
26

27
28
29 – 43  
30
33

36
37
41


43 

43 – 54   
44

52 – 63  
Pembukaan lahan

Penggemburan lahan
Pembuatan bedengan


Pengapuran

Pemberian pupuk kandang

Pemberian pupuk dasar

Pembibitan

Penyiapan media semai
Perlakuan benih (untuk semangka non biji)
Perlakuan benih (untuk semangka berbiji)
Penanaman benih
Perawatan Pembibitan
Pengendalian HPT
Aplikasi Bio P
Penyiraman
Aplikasi Bio P untuk tanah
Pemasangan mulsa
Pembuatan lubang tanam


Penanaman
Penyulaman
Pemasangan turus dan para-para
Aplikasi Bio P dan PHPT

Pemangkasan cabang
-Minggu ke 3, bulan ke 2

-Minggu ke 4, bulan ke 2

-Pemangkasan cabang sekunder Mgg ke1,bln ke-3
Aplikasi Bio P + PPHT
Pupuk daun
Pemupukan susulan
Aplikasi Bio P + PPHT
Pupuk daun
Penyerbukan buatan

Penyiangan gulma
Pemupukan susulan
Pemasangan sexpheramon
Penjarangan buah
 Aplikasi Bio P + PPHT

Pupuk daun
Pemupukan susulan
Pemberian seresah dan alas buah

Aplikasi Bio P + PPHT

Pupuk daun
Penyiangan
Pemupukan Susulan
Pembalikan buah
Aplikasi Bio P + PPHT
Pupuk daun
Panen
- Pembukaan lahan, penyemprotan herbisida  jika diperlukan pada lahan yang sangat luas.
- Pembajakan, pencangkulan dan penggaruan
- p = 12-15 m; l = 85-100 cm; t = 30-50 cm  (lebar petakan untuk menjalar 2,15-2,5m,  jika tanam sistem hamparan); l parit = 50 cm; dalam = 20-25 cm; jarak antar bedengan  = 3-3,5 m
- Pengapuran dengan dosis 175-350 kg/Ha.  Kemudian tanah diaduk rata dan disiram air
- Dosis 4,65 ton/Ha untuk semangka non biji, sedangkan untuk semangka berbiji  (penyerbuk) 0,5 ton/Ha
- Dosis ZA = 260 kg, urea = 150 kg, SP-36 =  95 kg, KCl = 265 kg, Borat = 6,5 kg dan  Furadan = 24 kg
- Menggunakan polybag berukuran 8 x 10 cm2, dengan media semai tanah : pupuk kandang (2 : 1), SP-36, Furadan
- Benih diamplas 2-3 kali, diretakkan dengan gunting kuku, pencucian guna menghilangkan lendir ,benih dicelupkan selama 5menit dalam larutan fungisida (Previcure N 2ml/l), serta pemerahan benih selama 1-2 hari.
- Biji direndam selama 4-6 jam,
- Diperam selama 1 hari
- Cara : posisi tidur dan ujung calon akar menghadap ke bawah

- Penyemprotan Decis, Dithane dan Antracol
- Dosis 0,5 liter/Ha
- Dilakukan setiap hari
- Dosis 1-1,5 liter/Ha
- Cara : ujung-ujung mulsa dijepit dengan bamboo
- Jarak tanam 65-70 cm, untuk 1 baris tanam.
  Lebar bedengan 85-90 cm. Jika 2 baris, maka lebar bedengan 110-120 cm,
- Jarak  tanam 75-80 cm. Pembuatan lubang  dengan model zigzag.
- Umur bibit 10-14 hari
- Dilakukan segera pada tanaman yang mati
- Untuk penanaman sistem turus, 2 turus  disilangkan di ¾ tinggi turus, kemudian  dikaitkan gelagar memanjang.
- Waspada pada hama kutu, tungau, ulat,  kumbang daun, penyakit layu fusarium,  rebah batang dan layu bakteri
- Cabang utama di titik tumbuh dengan  gunting yang telah direndam fungisida
- Cabang - cabang yang baru tumbuh 20 cm  dipangkas, disisakan 2 cabang yang sehat.
- Cabang sekunder di bawah daun ke 14 dipangkas dan disisakan 2 cabang yang sehat.
- Waspada pada hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun,penyakit layu
  fusarium, antraknosa, kresek, layu bakteri
- Pupuk multimicro mengandung Kalsium
- 3 kg NPK / 200 l / 200 cc / tanaman
- Waspada pd hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus, antraknosa, kresek, layu bakteri
- Pupuk multimicro mengandung Kalsium
- Dilakukan pada pagi hari (06.00-10.00). Bunga jantan dikumpulkan dalam 1wadah, bunga betina pada ruas ke 13 dan 20 dipelihara.
- Pembersihan dari gulma di sekitar tanam
- 3 kg NPK / 200 l / 200 cc / tanaman
- Mencegah lalat buah
- Maksimal 2 bunga yang dipelihara pada 1cabang induk
- Waspada pada hama kutu, tungau,ulat,kumbang daun,serangan virus, antraknosa, kresek, layu bakteri
- Pupuk multimicro mengandung Kalsium
- 3 kg NPK + 2 kg KNO3 / 200 cc / tanaman
- Buah sebesar kepalan tangan orang dewasa  mulai diletakkan di para-para. Jika posisi  buah di atas para-para, diletakkan anyaman  bambu/besek, kemudian diikatkan pada  gelagar sehingga posisinya menggantung
- Waspada pada hama kutu, tungau, ulat, kumbang daun serangan virus,   antraknosa, kresek, dll.
- Pupuk multimicro mengandung Kalsium
- Pembersihan dari gulma di sekitar tanam
- 3 Kg NPK + 2 kg KNO3/200 l/200  cc/tanaman
- 2x seminggu dari berumur 56 - 77 hari
- Waspada hama kutu,tungau,ulat,kumbang daun,virus, antraknosa,  kresek, dll.
- Pupuk multimicro mengandung Kalsium
- Umur panen semangka non biji 65 - 85  tergantung faktor ketinggian setempat

BUDIDAYA MELON FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan





- 30


- 15

- 12




- 10


-7
-5
-3
0
1-7
4
5
7

12


13

15
19

20

21


26
27


28


30
33

37


40

45-60

Pemilihan lokasi
Dekat dengan jalan raya



Ketersediaan air
Pengolahan lahan
Membuat bedengan atau guludan
Pemberian pupuk kandang

Penyemaian benih
Pengisian polybag
Perlakuan benih


Penanaman benih di polybag
Perawatan bibit
Aplikasi Bio P & PHPT

Pemupukan
Aplikasi Bio P utk tanah
Pemasangan mulsa
Pembuatan lubang tanam
Penanaman
Penyulaman
Aplikasi Bio P & PHPT
Pemupukan
Pemasangan turus
Pemupukan
Aplikasi Bio P
Pengendalian HPT
Pupuk multimicro
Penyiangan
Pemupukan
Aplikasi Bio P
Pengendalian HPT
Pupuk multimicro
Perempelan
Pemupukan
Pemangkasan


Aplikasi Bio P
Pengendalian HPT

Penyiangan
Pemupukan

Aplikasi Bio P
Pengendalian HPT
Pupuk multimicro
Pemupukan

Panen

- Ketinggian tempat akan berpengaruh  pada rasa melon
- < 300 m dpl, ukuran buah besar tetapi kopong, tidak tahan lama & kurang manis, karena umur tanaman lebih singkat shg pembentukan gula belum maks. > 500 mdpl, buah lebih manis tetapi ukuran kecil. Yang ideal pada  ketinggian 400mdpl
- Ketersediaan air merupakan faktor penting
- t = 30 - 50 cm, l = 90 - 120 cm, utk parit 40 -  50 cm, sedangkan panjang bedeng  disesuaikan, biasanya 12-15m

- Dosis 20 - 24 ton/ha utk ppk kandang, dosis kapur 1,5 ton/ha + pengapuran atau kalmag
- Dapat dilakukan di rumah semai, bak semai  atau polybag
- Tanah ditambah furadan + ppk kandang +  NPK
- Benih direndam dlm air hangat selama 12  jam kemudian benih ditebar diatas kapas yang telah dibasahi air. Disimpan di oven dgn suhu 300 - 310 C selama 24 jam
- Melatih benih beradaptasi terkena cahaya  matahari. Setiap pagi hingga pkl 10.00 plastik sungkup dibuka. Pkl 14.00 lakukan penyiraman
- Penyiraman setiap hari
- Dosis 0,5-1 liter/Ha.Pestisida yang  digunakan Decis, Antracol dan Dithane  dengan konsentrasi 0,5 ml/l air
- NPK (15 : 15 : 15) 1 kg / 200 L air, tiap  tanaman 100 cc
- Dosis 1,5 l/ha
- Mulsa dijepit dengan bambu pada ujung- ujungnya
- Jarak tanam 60 x 60 cm, 60 x 70 cm, dibuat  zigzag.
- Bibit siap ditanam pada umur 8-10 hst,  tanam sore hari
- Penyulaman segera pada tanaman yang  mati
- Dosis 0,5-1 liter/Ha.Pestisida yang  digunakan Decis, Antracol dan Dithane  dengan konsentrasi 0,5 ml/l air
- NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap  tanaman 200 cc
- Dipasang 15-20cm dari tepi bedengan,p=200-225cm, l= 3,5-4cm, t = 1-2cm
- NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap  tanaman 200 cc
- Dosis 0,5-1 liter / Ha.
- Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1  ml/l air
- Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
- Pembersihan lahan agar bebas gulma
- NPK (15: 15 :15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N
- Dosis 0,5-1 liter / Ha.
- Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1  ml/l air
- Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
- Tunas yang terbentuk di ketiak daun pada ruas 1-9 dihilangkan, tunas pada ruas ke 10-14 dipertahankan (dari tunas itu akan  keluar tunas bunga)
- NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200L air, tiap  tanaman 200cc. Kandungan P dan K lebih  besar dibanding N
- Ujung cabang tempat buah dipelihara, dipangkas menyisakan 1 lembar daun. Ujung tanaman dipangkas, secara  keseluruhan 25-30 lembar daun dipelihara.
- Dosis 0,5-1 liter / Ha.
- Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1ml/l air
- Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
- Pembersihan lahan agar bebas gulma
- NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap  tanaman 200cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 1kg KNO3
- Dosis 0,5-1 liter / Ha.
- Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1ml/l air
- Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
- NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap  tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 2 kg KNO3
- Panen tergantung pada ketinggian lokasi  tanam
- Dataran rendah,umur 55 hari dapat dipanen, sedang untuk dataran tinggi panen dapat dilakukan pada umur 60-75 hari
- Ciri-ciri : buah berjaring, lingkaran rekah  seputar tangkai buah, jika varietas kulit  kuning dipanen setelah warna merata.
Tambahan (untuk kegiatan penyiraman) :
Pada fase vegetatif, penyiraman dilakukan setiap 3 hari dengan volume 200 cc per tanaman.
Jika sumber air mudah tersedia, dilakukan penggenangan dan dilanjutkan dengan penyiraman  batang tanaman.
Pada minggu ke 3 setelah tanam, pemberian air 5-7 hari sekali untuk merangsang pembungaan.
Selama pemeliharaan buah, interval penyiraman 3-4 hari sekali.
Penyiraman dikurangi menjadi 5-7 hari sekali apabila net mulai terbentuk, bila hujan turun air tidak boleh tergenang di saluran (kondisi lembab rawan jamur dan cendawan).
Setelah net atau jaring terbentuk sempurna, tanaman disiram setiap 3-4 hari sekali.

BUDIDAYA NANAS MONOCULTUR FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan


-30
-15

-7
-3
0


15-21
15-21
35-40
60-75
90
120

180

270

275

Pemilihan Lokasi

Olah lahan I
Pemberian Pupuk Kandang

Pemupukan dasar
Aplikasi Bio P utk tanah
Penanaman
(Populasi = 40.000 – 50.000 tanamn/ha)
Penyulaman
Penyiangan
Pemupukan I + Bio P 2000 Z
Penjarangan/Pemeliharaan
Aplikasi Bio P 2 + PHPT
Penyiangan & Pembumbunan
+ Penyemprotan Bio P 2000 Z
Pupuk Susulan 1 + Bio P 2000 Z
(± 6 bl)
Pupuk Susulan 2 + Bio P 2000 Z
(± 9 bl)
Persiapan Buah & Pemeliharaan
Panen

- Ketinggian 400 – 1400 m dpl, suhu 25 – 28°C, rH =70 %, memiliki musim kering yang  tegas
- Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm  (galur bedeng)
- Lubang tanam diberi pupuk kandang 10 – 20 ton/ha, agar gembur
- Jika perlu diberi rock phosphat,dolomit
- Dosis per lobang : Urea = 20 gr, SP – 36 =  20 gr, Kies = 10 gr
- Aplikasikan dengan  semprot/disiram/bersama ppk kandang
- Jarak tanam (50 + 75) x 40 cm atau (40 +60) x 40 cm / 40 x 50cm
- Tanam bibit yang telah berdaun 4 – 5 atau  20 –30 cm pada tanah kondisi lembab
- Sulam tanaman yang mati/busuk/kering
- Penyiangan terhadap gulma segera
- Pupuk dengan dosis : N = 50 kg/ha, P = 10  kg/ha, K = 30 kg/ha
- Usahakan 1 pohon perlubang
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara  bijaksana
- Setelah penyiangan dengan perempelan  cabang yang tidak produktif, dilanjutkan  dengan pembumbunan
- Pupuk dengan dosis : N = 50- 60 kg/ha, P =20 kg/ha, K = 40kg/ha
- Pupuk dengan dosis : N = 50- 80 kg/ha,  K = 50 kg/ha dan Aplikasi bio P 2000 Z
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara  bijaksana
- Umur panen tergantung varietas
- Ciri –ciri siap panen : Green Mature, daun  kelopak tambahan siap mengering, buah menggema jika diketuk, dipegang /pijit  mudah rekah, beraroma.

BUDIDAYA NANAS TUMPANG SARI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan


-30
-15
-7

-3
0


15-21
15-21
35-40
60-75
90


120
180
270
275
Pemilihan Lokasi

Olah lahan I
Pemberian Pupuk Kandang
Pemupukan dasar

Aplikasi Bio P utk tanah
Penanaman 25.000 – 31.000 tanaman/ha

Penyulaman
Penyiangan
Pemupukan I + Bio P 2000 Z
Penjarangan/Pemeliharaan
Penyiangan & Pembumbunan                     
+ Penyemprotan Bio P 2000 Z

Pupuk Susulan 1 + Bio P 2000 Z 
Pupuk Susulan 2 + Bio P 2000 Z
Persiapan Buah & Pemeliharaan
Panen  
- Ketinggian 400 – 1400 m dpl, suhu 25 – 28°C, rH = 70 %, memiliki musim kering tegas
- Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm  (galur bedeng)
- Lubang tanam diberi pupuk kandang 10– 20 ton/ha, agar gembur
- Jika perlu diberi rock phosphat,dolomit
- Dosis : Urea = 20 gr, SP – 36 = 20 gr, Kies = 10 gr/pohon
- Aplikasikan dengan  semprot/disiram/bersama ppk kandang
- Jarak tanam (60 + 100) x 40 cm atau (50 + 150) x 40 cm
- Tanam bibit yang telah berdaun 4 – 5 atau  20 – 30 cm pada tanah kondisi lembab
- Sulam tanaman yang mati/busuk/kering
- Penyiangan terhadap gulma segera
- Pupuk dengan dosis : N = 50 kg/ha, P = 10  kg/ha, K = 30 kg/ha
- Usahakan 1 pohon perlubang
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Setelah penyiangan dengan perempelan cabang yang tidak produktif, dilanjutkan dengan pembumbunan
- Pupuk dengan dosis : N = 45- 50 kg/ha, P =10kg/ha, K =30kg/ha
- Pupuk dengan dosis : N = 30- 50 kg/ha, K = 30 kg/ha dan Aplikasi bioP
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Umur panen tergantung varietas
- Ciri –ciri siap panen : Green Mature, daun kelopak tambahan siap mengering, buah jika dipegang/pijit mudah rekah, beraroma.
Catatan:Tumpang sari dg jenis kacang-kacangan, bila tumpang sari dg jagung pemupukan nanas menyesuaikan dengan panen jagung (setelah panen jagung).
BUDIDAYA NILAM FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan

-30
-25



- 15

-5
-3
 0

10
15
30

32
45


60


75


3 bln


5 bln
7-9 bln

Pemilihan lokasi
Pengolahan tanah I
Pembibitan



Pengolahan tanah II

Pembuatan lubang tanam
Aplikasi Bio P untuk tanah
Penanaman

Penyulaman
Aplikasi Bio P 1 + PHPT
Penyiangan dan pembumbunan

Pupuk Susulan I
Aplikasi Bio P 2 + PHPT


Aplikasi Bio P 3 + PHPT


Aplikasi Bio P 4 + PHPT


Aplikasi Bio P 5 + PHPT


Pupuk susulan II
Pupuk susulan III
Panen

Pilih lokasi: Ketinggian=100-400mdpl,suhu18-270C, pH= 6-7, RH= 60-70%
- Tanah dibajak dan digaru
- Menanam bibit stek pada persemaian. Stek berasal dari induk berumur
6-12 bln. Media semai, tanah : pasir (2 : 1) + ppk kandang. Siram pagi-sore + larutan Bio P, 1 minggu  sekali
- Pemberian pupuk kandang 10 - 20 ton/ha
- Pembuatan bedengan L= 1,5 m, t=30 cm, jarak antar bedeng = 40-50cm. Jika  diperlukan dapat diberikan dolomit
- Volume lubang= 15 x 15 x 15cm, jarak tanam 40x40, 40 x 50, 50 x 50 cm
- Dosis 1 - 1,5 l/ha, dengan disiramkan
- Menanam bibit yang sehat dan seragam
- Lakukan penyiraman pagi-sore
- Menyulam segera tanaman yang mati
- Waspada terhadap ulat tanah, gangsir, belalang, thrips
- Setelah gulma dari lingkungan pertanaman dibersihkan segera lakukan pembumbunan
- Pupuk Urea, dosis 75kg, ZA 75 kg, SP-36 75kg, KCl 50 kg/ha
- Intensif dan merata, aplikasi secara tepat  dan benar
- Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan  bakteri.
- Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar
- Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri.
- Intensif dan merata, aplikasi sesuai yang dianjuran
- Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan  bakteri.
- Intensif dan merata, aplikasi secara tepat dan benar
- Waspada pada hama thrips, belalang, wereng, ulat grayak, ulat jengkal, walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan  bakteri.
- Dosis dari Urea 50 kg, ZA 50 kg, KCl 25  kg/ha
- Dosis dari Urea 25 kg, ZA 25 kg, KCl 13  kg/ha
- Waktu panen pagi/sore hari. Pada waktu panen batang dipotong 15 cm dari tanah dengan menggunakan sabit. Batang & daunnya disuling. Umur produktif s/d 3 tahun, selanjutnya peremajaan. Panen berikutnya 3-4 bulan sekali. Pd umur 2-4  minggu setelah panen lakukan pemupukan dengan dosis : 75 kg Urea, 75 kg SP- 36,

BUDIDAYA PEPAYA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST
Kegiatan
Keterangan

-30


-15

- 3
0
7
15
4
15
30
31
32
45
60
61
3 bln
4 bln




5 bln


>6 bln
>7 bln
Pemilihan Lokasi
Olah lahan I


Pemberian Pupuk Kandang

Aplikasi Bio P untuk tanah
Penanaman
Penyulaman
Aplikasi Bio P 1 + PHPT
Penyulaman
Penyiangan
Pemupukan I
Aplikasi Bio P 2 + PHPT
Penyiangan & Pembumbunan
Aplikasi Bio P 3 + PHPT
Pupuk Susulan 2
Aplikasi Bio P 4 + PHPT
Pupuk susulan 3
Pupuk susulan 4
Aplikasi Bio P 5 + PHPT

Seleksi Pohon

Pupuk susulan 5
Aplikasi Bio P 5 + PHPT

Pupuk susulan 6
Panen
- Ketinggian 0 – 1000 m dpl, suhu 22 – 30 ° C, pH = 6,5 –7,tanah subur
- Tanah diolah dengan bajak, kemudian membuat bedengan : L = 2–2,5m, t = 30 – 40 cm, jarak tanam = 2,5 –3 m,membuat lubang tanam 50 x 50 x 40 cm, jarak tanam 2,5 – 3 m
- Pemberian pupuk kandang 2 ember / lubang
- Jika perlu diberi dolomit, kemudian disiram
- Aplikasikan ke lubang tanam dengan cara disiram
- Menanam bibit pepaya yang sehat dan seragam
- Menyulam tanamn yang mati atau yang pertumbuhannya tidak normal
- Waspada terhadap hama tungau, thrips, kutu daun, layufusarium dll
- Sulam tanaman yang tidak tumbuh
- Penyiangan terhadap gulma segera
- Pupuk dengan dosis : ZA = 50 gr/ha, SP-36 = 50 gr/ha, KCl= 25gr/ha
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Setelah penyiangan dilanjutkan dengan pembumbunan
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Pupuk dengan 32 gr NPK (2:24:2)/pohon
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Pupuk dengan 60 gr NPK (2:24:2)/pohon
- Pupuk dengan 60 gr NPK (2:24:2)/pohon
- Hama : kutu putih, powder mildew, busuk buah, layu dumping off, Mizas persical, Phitoptora blight
- Seleksi saat berbunga (pohon jantan dicabut, pohon betina dipertahankan)
- Pupuk dengan 60 gr NPK (2:24:2)/pohon
- Hama : kutu putih, powder mildew, busuk buah, layu dumping off, Mizas persical, Phitoptora blight
- Pupuk dengan 250 gr NPK (2:24:2)/pohon
- Panen buah yang sudah masak

BUDIDAYA TEH FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-5-3 bln

.- 30 hari


-15
- 7

-3

0
7
15

30


31
 
 
1 thn



2 thn



3 thn



4 thn

8 thn


11 thn
14 thn
Pemilihan lokasi yang tepat
Penanaman Tanaman
Peneduh
Olah lahan

Pembuatan lubang tanam
Pemberian pupuk dasar

Aplikasi Bio P untuk tanah

Penanaman
Penyulaman
Aplikasi Bio P 1 + PHPT
Penyiangan
Aplikasi Bio P 2 + PHPT
 
 
Pemupukan Fase I

Aplikasi Bio P 3 + PHPT

Pupuk Susulan Fase 2

Aplikasi Bio P 4 + PHPT
Pemangkasan (p. bentuk)
Pupuk susulan Fase 3

Aplikasi Bio P 5 + PHPT

Pupuk susulan Fase 5


Pemangkasan Keprasan
Panen
Aplikasi Bio P rutin 3:1

Pemangkasan Produksi 1


Pemangkasan Produksi 2
Pemangkasan Produksi 1
Ketinggian lokasi 700-1800 m dpl, pH = 5-6, suhu 14 - 25°C
- Tanam tanaman peneduh, contoh : Sengon, dengan jarak 10m x 10 m atau 4 x 4 m
- Tanah diolah dengan bajak, kemdian membuat teras dan sengkedan utk topografi miring
-Ukuran lubang tanam 30 x 30 x 30 cm, jarak tanam 1 x 1 x 1 m
- Dosis : Urea = 10 gr, SP – 36 = 7 gr, KCl = 4 gr per lubang,tutup dengan tanah + pupuk kandang ( 10 –20 ton/ha) kemudian beri 100gr belerang/lubang
- Aplikasikan Bio P dengan cara disiram, dosis 1 – 1,5 l/ha
- Menanam bibit yang berasal dari stek (bibit yang seragam)
- Menyulam tanaman yg mati atau pertumbuhannya tidak normal
- Waspada hama tungau, ulat tanah, dll; dosis 0,5-1 l t/Ha
- Penyiangan terhadap gulma segera dan setelah selesai selanjutnya segera aplikasi Bio P 2000 Z.
- Aplikasi Bio P daun, sebaiknya aplikasi berikutnya 1 –2 bulansekali. Waspada terhadap hamaulat penggulung pucuk, ulat kantong, ulat jengkal, kepik, tungau,busuk leher akar.
 - Dosis : Urea = 20 gr, SP – 36 = 5 gr, KCl = 5 gr per pohon,
aplikasikan 3 bln sekali
 - Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana,
aplikasikan 1 bulan sekali.
-Dosis : Urea = 35 gr, SP – 36 = 8 gr, KCl = 5 gr per pohon,
aplikasikan 3 bln sekali
- Aplikasi 1 – 2 bulan sekali lewat daun
- Tanaman dipotong (dipangkas) 30 – 40 cm dari atas tanah
- Dosis : Urea = 40 gr, SP – 36 = 10 gr, KCl = 18 gr perpohon, aplikasikan 3 bln sekali
- Diaplikasikan Bio P 2000 Z 2 - 3 bulan sekali, dapat dipersering sesuai keadaan
- Dosis : Urea = 48 gr, SP – 36 = 11 gr, KCl = 22 gr perpohon, aplikasikan 3 bln sekali, Dosis untuk tahun–tahun berikutnya sama atau sesuai rekomendasi setempat
- Lakukan keprasan
- Pemanenan tergantung kondisi pertumbuhan (5 – 7 hr sekali)
- Rutin 3 -5 kali petik, sekali semprot Bio P 2000 Z(sesuai kondisi kesuburan daun) dan waktu aplikasi Bio P sebaiknya dilakukan 3hari setelah pemetikan dengan dosis pengenceran 300 – 500 kali atau 0,3 – 0,7 liter per Bio P/Ha.
- Pangkas supaya produksi bagus, pertahankan tinggi tanaman 45cm (sekaligus dilakukan sanitasi lingkungan pertanaman dan pemupukan serta penyemprotan Bio P 2000 Z di sekitar tanah dan perakaran).
- Pangkas dan pertahankan tinggi tanaman 50 cm
- Pangkas dan pertahankan tinggi tanaman 55 cm

BUDIDAYA KAPAS FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan


-30
-15


-7
-3
0



4
15
16

20

30
31
35

40

45
55
65

75
90-120
Pemilihan Lokasi

Olah lahan I
Pemberian Pupuk Kandang


Pemupukan dasar
Aplikasi Bio P utk tanah
Penanaman



Penyulaman
Penyiangan
Aplikasi Bio P 1 + PHPT

Pemupukan I + Bio P 2000 Z

Penjarangan
Aplikasi Bio P 2 + PHPT
Penyiangan & Pembumbunan

Pupuk Susulan pupuk 2 + BioP2000Z

Aplikasi Bio P 3 + PHPT
Aplikasi Bio P 4+ PHPT
Aplikasi Bio P 5 + PHPT

Aplikasi Bio P 6 + PHPT
Panen

- Ketinggian 10 – 150 m dpl, suhu 25 – 28 °C, rH = 70 % memiliki musim kering yang tegas
- Tanah diolah dengan kedalaman ± 40 cm
- Lahan di beri pupuk kandang 10 – 20 ton/ha, lalu diolah
- Sebaiknya diolah ke 2 kali + Garu, agar gembur
- Jika perlu diberi dolomit, kemudian disiram
- Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20gr, MOP=10gr, Kies =10gr/pohon
-  Aplikasikan dengan semprot/disiram
- Buat lubang tanam dengan tugal ( 3-4 cm), jarak tanam 75x 50 cm (atau 100 x 80 cm untuk aplikasi Bio P intensif)
- Tanam biji kapas 3 biji/lubang pada tanah kondis lembab
- Tanam dan siram (usahakan hidup 1 tanaman)
- Sulam tanaman yang tidak tumbuh
-  Penyiangan terhadap gulma segera
- Waspada terahadap hama ulat tanah, kutu daun, ulat daun,layu fusarium dll
- Pupuk dengan dosis: ZA = 100–200 kg/ha, SP-36 = 150–250kg/ha, KCl = 100 kg/ha
- Sisakan 2 pohon per lubang (sekaligus periksa kesehatan)
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Setelah penyiangan dengan perempelan cabang yang tidak produktif sekaligus dilanjutkan dengan pembumbunan
- Pupuk dengan dosis : ZA = 100-200 kg/ha, SP-36 = 150-250kg/ha, KCl = 100 – 150 kg/ha
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Hama: Ulat daun, Kepik, anthraksnosa, Rhizoctonia,perusak buah, layu fusarium
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Umur panen tergantung varietas
- Ciri –ciri siap panen : kulit buah coklat, daun kelopaktambahan mengering, buah jika dipegang/pijit mudah merekah
Catatan: Aplikasi Bio P 2000 Z untuk tanah dosis 0,5 - 1 liter/ha, sedangkan untuk penyemprotan yang lebih sering lebih baik diencerkan 300 – 400 liter air/ 1liter Bio P2000Z (atau 0,5 liter per hektar)

BUDIDAYA TEMBAKAU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan

-50



-45-40



-20-15
-15-7


- 3 - 0
0

5
7-10
13
15

25
26

30
35

45

60
70

75

80
85
86
100
Pemilihan lokasi
Pengolahan tanah I



Pembibitan/Penyemaian



Penjarangan Semaian
Olah lahan II


Aplikasi Bio P (tanah)
Penanaman

Penyulaman
Pupuk I
Penyiangan
Aplikasi Bio P 1 + HPT

Pupuk II
Aplikasi Bio P 2 + HPT

Penyiangan dan pendangiran
Aplikasi Bio P 3 + HPT

Aplikasi Bio P 4 + HPT

Aplikasi Bio P 5 + HPT
Pemangkasan I

Aplikasi Bio P 6 + HPT

Pemangkasan Il
Pemangkasan III
Aplikasi Bio P 7 + HPT
Panen
- Pilih lokasi : Ketinggian = 8 - 1500 m dpl, pH= 5,5-6,5
-Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30 – 40 cm.
- Buat bedengan semai ± 40 m2/ha.
- Ppk kandang = 50 kg/m2 + ZA=350 gr/10 m2+ SP-36=700gr/10m2 + Furadan= 200 gr
- Benih 10 gr/ha, siram dengan larutan Bio P, siram dengan larutan Previcur N, dosis ½ (jangan dicampur dengan BioP), semai benih merata. Siram pagi-sore, aplikasikan Bio P1 minggu sekali, aplikasi previcure N, 1 minggu sekali.
- Media semai, tanah : pasir (2 : 1) + ppk kandang. Alternatifmedia semai bisa digunakan dengan polybag
- Penjarangan semaian hingga jarak 5 x 5 cm
- Olah lahan dgn garu agar gembur, buat dg ukuran l = 1-2 m, t =30-40 cm, p disesuaikan. Berikan dolomit untuk menaikkan pH.
- Pemberian ppk kandang 10 – 20 ton/ha, aduk rata
- Dosis 1 – 1,5 l/ha (siramkan dilubang tanam/saat tanam)
- Umur semai 40-45 hari (tanam pada akhir musim hujan). Jarak tanam 90 x 45 cm, 90 x 70 cm, atau 100 x 70 cm.
- Perhatikan akar jangan sampai terputus,Siram pagi – sore
- Segera sulam jika ada tanaman mati.
- Dosis ZA = 100 kg/ha, KCl = 80 kg/ha
- Siangi & dangir tanaman jangan sampai gulma tumbuh pesat
- Penggunaan biop2000z dapat dengan insectisida. Waspada dengan ulat tanah, belalang, gangsir, tungau
- Dosis = ZA = 150 kg/ha, Urea = 50 Kg/ha dan KCl = 120 kg/ha
- Penggunaan dapat dengan insectisida. Waspada dengan ulat tanah, belalang, gangsir, tungau
- Siangi dan dangir areal agar tanah menjadi gembur
- Aplikasi Bio P secara tepat dan benar, disertai penanggulangan HPT secara terpadu.
- Waspada pada serangan hama thrips, tungau, kutu putih,virus mozaik, Mizus.sp. Bercak daun, tepung jelaga dll.
- Gunakan insektisida & fungisida scr tepat dan selang seling.
- Dosis Bio P ± 1,5 lt / Ha dan diaplikasikan melalui daun
- Lakukan pemangkasan bunga (topping) setelah tanaman berbunga 10-20 %, dan sisakan 15-18 helai
- Aplikasi Bio P melalui daun secara tepat dan benar tunas ketiak daun yang tumbuh 5-7 hari sekali
- Pangkas tunas ketiak daun segera, agar pertumbuhan daun maksimal
- Aplikasi Bio P secara tepat dan benar
- Umur panen tergantung varietas. Ciri-ciri daun berwarna hijau kekuning-kuningan.

BUDIDAYA ROSELA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-30
-15

- 3




0

14

15


25
30
40
45

60
70
3-4 bln







5-6 bln
7-8 bln
Olah Lahan
Pembuatan bedengan + Pemberian
Pupuk Kandang
Pemberian pupuk dasar & Aplikasi BioP untuk tanah



Penanaman

Penyiangan

Aplikasi Bio P 1 + PHPT


Penyulaman
Aplikasi Bio P 2 + PHPT
Penyiangan dan Pembumbunan
Aplikasi Bio P 3 + PHPT

Aplikasi Bio P 4 + PHPT
Pemangkasan
Panen







Panen
Panen
- Olah lahan dengan cara bajak dan garu sampai gembur
- Lebar bedengan = 2 –5 m, panjang = 10–20m, tinggi =30–40cm, jarak antar bedengan 30 –50 cm
- Beri pupuk kandang 10 –30 ton / Ha, jika perlu beri kapur dolomit
- Dosis : ZA = 180 kg, SP – 36 = 200 kg, KCl = 100 kg
- Aplikasikan Bio P dengan cara disiram, dosis 1 – 1,5 l/ha
- Pilih bibit stek (stek dari akar umbi) panjang= 10-15cm / min.3mata tunas stek telah disimpan di tempatyang teduh 5 – 7hari.
-Tanam bibit dengan jarak 50 x 50 cm, 60 x 60 cm, atau 60x 75 cm, dan benamkan 8-10 cm dengan kemiringan 30’.
- Siangi tanaman dari gulma (ulangi 4 minggu sekali atau sesuai kondisi)
- Aplikasikan dengan tepat dan benar. Waspada terahadap hama ulat tanah,rayap, bekicot, cacing gelang, bercak daun dan penyakit busuk akar.
- Sulami tanaman yang mati segera.
- Aplikasikan via daun
- Siangi tanaman dari gulma (sesuai kondisi tanaman)
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana,hama ulat daun, bercak daun dan penyakit busuk akar
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana
- Pangkas ranting-ranting atau tunas, agar batang seragam
- Umur panen tergantung varietas.
Ciri-ciri tanaman siap panen :
- Tanaman telah berbunga (separuh bunga telah berubah warnanya)
- Pucuk telah keras / liat
- Batang warna coklat, pertumbuhan mulai terhenti
Cara panen :
-Potong / tebas batang + 2,5 cm dari tanah, pilih batang-batang yang panjangnya 60cm ke atas untuk dibuat serat (daun-daun dirompes)
-Panen ke 2
-Panen ke 3 dst

BUDIDAYA MANGGA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-30

-15

- 7
- 3
0

1 - 7
15 - 30
15

30


45
60

6 bln


2 thn













3 thn


4 thn


Olah lahan

Pemberian pupuk kandang

Pupuk dasar
Aplikasi Bio P (tanah).
Penanaman

Pasang ajir
Sulam
Aplikasi Bio P (1) + PHPT

Aplikasi Bio P (2) + PHPT


Penyiangan
Aplikasi Bio P (3) + PHPT
Aplikasi Bio P (4) + PHPT
Pemupukan
Pemangkasan

Aplikasi Bio P (5) + PHPT


Pemupukan


Aplikasi Bio P


Pemangkasan

Pengendalian HPT



Pemangkasan


Panen


- Lahan di bajak, ukuran lubang tanam 60x60x60cm, jarak tanam 8x 8m, 6 x 6 m. (tergantung varietas).
- Dosis perlubang ± 30-40 kg.jika perlu beri Dolomit / Kaptan untuk menaikan pH.
- Beri NPK 250 gr per lubang. Campur dan aduk.
- Aplikasikan dengan penyiraman.
-Tanam Bibit sehat asal okulasi, sambungan atau cangkok. Siram sore-pagi hingga benar-benar tumbuh.
- Ajir dari bambu dan ikat pada batang.
- Sulam tanaman yang mati segera waktu penyulaman sesuai kondisi).
- Aplikasi sebaiknya lewat akar /siram atau kombinasi.jika perlu lakukan pengendalian HPT, Hama : Agrotis ipsilon, nematoda, cendawan akar dll.
- Menanam bibit yang sehat dan seragam
- Menyiangi tanaman dari gulma. Penyiraman pagi – sore
- Aplikasikan Bio P via daun
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar
- Aplikasi selanjutnya 2bulan sekali, terutama saat pertumbuhan vegetatif/generatif sedang aktif
- Pupuk tanaman dengan NPK ± 250 gram/pohon,pemupukan 1tahun 2x
- Pangkas tunas–tunas air dan cabang primer untuk membentuk cabang-cabang skunder.
- Aplikasi Bio P setelah 2 – 3 minggu pemupukan
- Waspada terhadap penyakit karat, embun jelaga, penggerk pucuk dan batang, dll
- Lakukan pemupukan 1 tahun 2 x (NPK) menjelang berbunga dan setelah panen (awal musim hujan dan akhir musim hujan) + ppk kandang ± 40 kg/pohon
- Aplikasi Bio P secara intensif dan merata 2-3 bulan sekali, terutamasaat pertumbuhan (vegetatif & generatif, paling aktif) Lakukan lewat daun dan akar (kombinasi keduanya).
- Pangkas tunas-tunas air, cabang-cabang yang tumbuh tidak beraturan,ranting kering, benalu, dll.
- Pengendalian HPT secara terpadu dan sesuai dengan kondisi lapangan.
- Waspada pada hama thrips, Belalang, Wereng, ulat grayak, Jengkal, Walang sangit, penyakit karena cendawan, virus dan bakteri.
- Menggunakan pola 1-2-6-18 atau 1-3-9-27 (3 skunder)
- Idem
- Sama perawatannya saat umur 2 tahun
- Lakukan pemanenan pada buah – buah yang sudah tua
- Pemangkasan pada ranting –ranting produktif untuk pemeliharaan bentuk ideal.
- Aplikasi Bio P + Zat perangsang bunga
- Aplikasikan saat pucuk pupus (tidak aktif) dan 2 – 3 minggu setelah pemupukan

BUDIDAYA JERUK FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-30





-7




0


14

15-30


30


40

2 bln
6 bln


12 bln
1,5 thn


2 thn








3 thn
PANEN





4 thn



5 thn



6 thn




7 thn
Olah Lahan





Persiapan tanam




.Penanaman


Aplikasi Bio P 1

Penyulaman


Aplikasi Bio P 2


Penyiangan & Pembumbunan 
Aplikasi Bio P + PHPT
Pemupukan Satu tahun 2 kali,

Pemupukan
Penyiangan & Pembumbunan


Pemupukan
Aplikasi Bio P
Penyiangan & Pembumbunan
Pemupukan

Aplikasi Bio P




Penyiangan & Pembumbunan
Pemangkasan


Pengendalian HPT
Pemupukan


Aplikasi Bio P



Penyiangan & Pembumbunan
Pemangkasan

Pengendalian HPT
Panen
Aplikasi Bio P
Pemupukan


Aplikasi Bio P
Pemupukan

Aplikasi Bio P
Pemupukan


- Pemilihan lokasi yang cocok; Tanah gembur dan berdrainase baik, pH 5-7, kelembaban udara 50-85 %, sinar matahari normal, ketinggian 1-1000 m dpl (jeruk keprok 700-1200mdpl), kemiringan 5-20’ (tanah datar lebih baik), suhu yang ideal 23-29’C
- Pembersihan rumput dan semak-semak
- Tanah dibajak agar menjadi gembur & susun drainasenya.
- Buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x 30 cm atau 75 x75 x 75 cm, tanah bagian atas dipisah dengan tanah bagian bawah. Biarkan lubang terbuka selama 1 bulan.
- Jarak tanam jeruk manis 6 x 8 m, jeruk siam 6 x 7m, jeruk nipis 5 x 6 m, jeruk besar 10 x 12 m, jeruk keprok 6 x 7 m,
- Masukkan tanah bagian bawah terlebih dahulu, tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang sebelum dimasukkan kembali.
- Dosis 1 ember pupuk kandang : NPK (15 : 15 : 15) 250 gr- 3 Aplikasi Bio P 2000 Z Aplikasikan Bio P pada lubang dengan cara disiram
- Menanam bibit yang baik dan diusahakan tegak
- Siram pagi-sore sampai dapat beradaptasi (tumbuh).
- Pemasangan ajir agar tidak rebah atau mengubah kedudukan akar jika tertiup angin
- Aplikasikan dengan disiram atau dikombinasikan dengan penyemprotan melalui daun satu minggu sekali pada bulan pertama, agar dapat beradaptasi lebih cepat. Aplikasikan via akar dan daun secara benar
- Menyulam tanaman yang mati atau yang pertumbuhannya tidak normal
- Aplikasikan via akar atau daun secara benar
- Siangi tanaman dari gulma dan membumbun daerah akar
- Aplikasi Bio P untuk selanjutnya sebaiknya 2 bulan sekali,sampai tanaman berumur 1 tahun. Dapat diaplikasikan melalui akar atau daun atau kedua-duanya (1 ltr Bio P : 1 liter Phosmit : 300 ltr air). Jika disemprotkan dosisnya 50 -150 ml / tanaman, untuk penyiraman fermentasi 100 ml dilarutkan kembali dengan 1-5 ltr air. dosis Urea=300 gr, SP-36 /TSP = 50 gr, KCl=90gr per pohon
- Dosis Urea = 300 gr, SP – 36 = 50 gr, KCl = 90 gr per pohon (aplikasi ditanamkan melingkar.
- Siangi tanaman setahun 2 kali
- Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 2 tahun menggunakan dosis Urea = 400-600 gr, SP – 36 = 100 gr, KCl= 175 gr per pohon
- Sejak berumur 2 tahun dilakukan 3 bulan sekali
- Penyiangan dan pembumbunan dilakukan setahun 2 kali
- Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 3 tahun menggunakan dosis Urea = 600-900 gr, SP-36 = 100 gr, KCl= 175 gr per pohon
- Sejak berumur 3 tahun dilakukan 2-3 bulan sekali, perlakuan Bio P 2000 Z intensif khusus menjelang berbunga aplikasi BioP sebaiknya lebih rutin 1 –2 minggu sekali, juga penting dilakukan 3 hari setelah pemetikan perdana dan puncak diikuti penyiraman Bio P2000Z yang dikombinasikan dengan pemupukan  NPK Komplek berimbang.
- Penyiangan dan pembumbunan dilakukan setahun 2 kali
- Pangkas tunas air, cabang-cabang yang tidak dikehendaki,,ranting ranting kering, juga lakukan perempelan buah pertama jika tidak dikehendaki dan untuk pembentukan batang.
-Tergantung kondisi tanaman. Minimal sebulan sekali.
- Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahunmenggunakan dosis Urea = 1.200-1.600 gr, SP –36 = 175 gr,KCl = 250 gr, dan pupuk kandang
2 ember per pohon
- Umur 4 tahun dilakukan 2-3 bulan sekali, perlakuan Bio P2000Z intensif khusus menjelang berbunga aplikasi Bio P sebaiknya lebih rutin 1 – 2 minggu sekali, jugapentingdilakukan 3 hari setelah pemetikan perdana dan puncak diikuti penyiraman Bio P2000Z yang dikombinasikan dengan pemupukan NPK Komplek berimbang.
- Penyiangan dan pembumbunan dilakukan setahun 2 kali
- Pangkas tunas air, cabang-cabang yang tidak dikehendaki,ranting ranting kering, juga lakukan perempelanbuah pertama
- Tergantung kondisi tanaman. Minimal sebulan sekali.
- Dilakukan pada buah yang sudah matang
 - Idem
- Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahun menggunakan dosis Urea = 1.800-2.400 gr, SP 36 = 225 gr,KCl = 275 gr, dan pupuk kandang 2-3 ember per pohon
 - Idem

- Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahun menggunakan dosis Urea = 1.600-2.000gr, SP-36= 200 gr,KCl = 350 gr, dan pupuk kandang 3-4 ember per pohon.
 - Idem
- Pemupukan dilakukan setahun 2 kali, umur 4 tahun menggunakan dosis Urea = 2.100-2.800gr, SP –36 = 250 gr,KCl = 350gr, dan pupuk kandang 4-5 ember per pohon.dst
Keterangan: Bio P 2000 Z menjelang berbunga, dan saat perkembangan buah penting untuk memaksimalkan produksi buah dengan meningkatkan jumlah dan menguatkan bunga, buah yang lebih seragam dan lebih manis.

BUDIDAYA VANILI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
- 3 bln

-30
-7






-1






0 - 1



15

16 - 30
30
32

45



50
55

60

3bln



4bln


5bln


6bln


12 bln





2 thn
3 thn

Penanaman tanaman panjatan

Pengolahan lahan
Pemberian pupuk kandang






Aplikasi Bio P untuk tanah






Penanaman



Aplikasi Bio P 1

Penyulaman
Penyiangan
Apikasi Bio P 2

Aplikasikan Bio P 3 + HPT



Pengikatan sulur
Aplikasikan Bio P 4 + HPT

Pemangkasan tanaman panjatan
Aplikasi Bio P 5 + HPT
-Pengikatan sulur

-Monitoring
Aplikasi Bio P 6 dan PPHT
-Pengikatan sulur
-Monitoring
Aplikasi Bio P 7 dan PPHT
-Pengikatan sulur
-Monitoring
Aplikasi Bio P 8 dan PPHT
-Pengikatan sulur
-Monitoring
Aplikasi Bio P 7 dan PPHT
-Pengikatan sulur
-Pemangkasan sulur
-Pemangkasan tanaman peneduh
-Penggemburan tanah
-Pengairan
Cara Idem
Cara Idem
Panen
- Tanaman panjatan yang ditanam adalah jenis lamtoro dan dadap dengan perbandingan 3 : 1
- Pilih lokasi yang tepat : tanah subur kaya bahan organik,suhu optimum = 20’C,ketinggian tempat= 400-800 mdpl,kelembaban +75%
- Olah lahan dengan kedalaman + 40 cm
- Buat lubang tanam,dekat tanaman panjatan dgn jarak antar lubang 1-1,5m, ukuran lubang= 40 x 80 x 50cm,berjarak+ 15cm dari batang pohon panjatan.
- Buat parit - parit untuk irigasi dan drainase
- Tanah galian lubang dicampur dgn ppk kandang yg telah masak + 1-2 ember, lalu tutup lubang dengan campuran tsb
- Dosis 1,5 l/ha, disiram waktu sore hari
- Waktu tanam sebaiknya pagi- pagi sekali
- Penanaman dilakukan awal musim hujan dengan kondisi tanaman panjatan sudah sangat rimbun.
- Bibit berasal dari stek yang cukup baik dan sehat. Ciri -ciri :Stek bibit telah dilayukan 2 - 3 hari, panjang bibit antara 50,60,100,150cm atau dengan mata tidur tidak kurang dari 5 buah,akar-akar sulurnya tidak putus
- Tanam bibit sedalam 3 - 5 buku (daun-daun yang ada padabuku tersebut dibuang). Bagian bibit yg ada diatas tanahdiikat dengan tali pada batang panjatan. Siram tanaman lalu tutup dengan mulsa (daun-daun/jerami)
- Jika musim kemarau lakukan penyiraman 2 x sehari(sore/pagi)
- Aplikasikan Bio P lewat akar (disiram dengan konsentrasi larutan lebih besar.
- Penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak normal pertumbuhannya.
- Lakukan penyiangan disekitar lubang tanam
- Aplikasikan lewat akar, agar pertumbuhan akar cepat, jika diperlukan penggunaan pestisida untuk penanggulangan HPT
- Setelah pertumbuhan dipastikan jadi, aplikasi sebaiknya lewat daun agar pertumbuhan tunas lebih terangsang dan cepat
- Aplikasi pestisida dilakukan bila ada serangan, waspada pada hama belalang,bekicot dan penyakit karena cendawan.
- Jika diperlukan lakukan pengikatan sulur - sulur pada batang panjatan
- Aplikasi lewat daun atau akar dengan cara kombinasi, setelah itu untuk aplikasi berikutnya dapat dilakukan 1 - 2 bulan sekali.
- Melakukan pemangkasan daun-daun / ranting tanamanpanjatan terutama tanaman dadap jika terlalu rimbun.
- Aplikasikan lewat daun terutama saat pertumbuhan vegetatif sedang aktif.
- Mengikat sulur-sulur supaya pertumbuhannya ke arah atas sampai pada ketinggian yang diinginkan
- Pada lahan, hama dan tanaman
- Dosis + 1 liter


- Dosis + 1 liter


- Dosis + 1 liter dst


- Dosis + 1 liter
- Ikat sulur ke atas dan arah melingkar batang panjatan
- Lakukan pemangkasan sulur - sulur yang telah terhenti pertumbuhan tunas-tunasnya agar terangsang pertumbuhan bunga dari ketiak daun,juga merangsang tunas-tunas baru untuk sulur

- Pengairan dilakukan pada musim kemarau
- Seperti cara sebelumnya
- Seperti cara sebelumnya
- Setelah 3 – 4tahun

BUDIDAYA SHORGUM / CANTEL FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-14 - 7


0



7-10
14
17


28


30


40

41

45
95 -115
Pengolahan lahan
Gunakan alat mekanis

Penanaman
Jika diperlukan Pemberian pupuk dasar Di lobang tanam/alur parit yang akan di tanam
Penyulaman
Penyiangan & pembumbunan
Penjarangan tanaman


Pemupukan susulan pertama
Setelah pupuk dasar

Aplikasi Bio P (4) dan PHPT


Pemupukan susulan kedua

Penyiangan & pembumbunan Aplikasi Bio P 2000 Z (jika perlu).
45 PHPT (Preventif)
PANEN
-Semprot lahan dengan herbisida, Tanah dibajak sedalam15-20 cm, kemudian digaru agar tanah menjadi rata. Kemudian dibuat barisan tanaman selebar 60 cm dengan kultivator.
-Jarak tanam 60 – 80 x 25 –40 cm. Benih di campur dengan pupuk mikroba anti kering bubuk/pasir
- Jumlah pemupukan yang diberikan urea 1/3 dosis,berimbang.
- 150 kg Phosmit + 50 – 100 kg Urea
- Sulam tanaman yang mati atau tidak tumbuh
- Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman jagung
- Sisakan 1 –2 tanaman yang tumbuh dalam setiap lobang tanam. Caranya dengan memotong batang tanaman dengan gunting atau pisau tajam
- Sisa Phosmit diberikan seluruhnya ( 300 kg) dicampur urea 150 kg. Jika tanah kering aplikasikan bersamaan dengan cara dicanpur dalan air penyiraman laku di kocorkan pada sekitar lubang tanaman
- BioP digunakan sebagai stimulan dan pupuk mikroba simbiosos lewat daun, Semprot di semua bagian, untuk mencegah serangan hama.
- Hanya menggunakan Urea saja sebanyak 150 – 200 kg yang diaplikasikan dengan cara dilarutkan dalam air penyiraman/ dikocor  
- Pemberantasan gulma pada lahan pertanaman
- Penyemprotan  utamakan sekitar akar dan pucuk tanaman.
- Waspada serangan ulat bunga sorgum dan penggerek daun/batang
- Jangan sampai telat panen, karena akan rontok dan mempengaruhi kualitas, hasil panen dan harga. Jangan panen di musim penghujan karena akan mudah tumbuh dipohon
Catatan : Pada pemakaian PHOSMIT secara tepat dan berulang dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia 30 – 50%. Normal keb. Pupuk Standar per Ha. PHOSMIT = 300 – 400 kg atau setara 100 kg Urea + 150 - 200 kg SP-36 + 75 kg KCl, Urea = 250 - 400 kg/ha

BUDIDAYA KOPI FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
-30


-15



- 3
0

15-30
15

30

40

45
60

90

4 bln
12 bln

2 thn


3 thn
4 thn

5-10 thn

>10 thn

Olah Lahan


Pupuk Kandang + Pengairan

Pemberian pupuk dasar

Aplikasi Bio P untuk tanah
Penanaman

Penyulaman
Aplikasi Bio P 1 + PHPT

Aplikasi Bio P 2 + PHPT

Penyiangan &Pembumbunan

Aplikasi Bio P 3 + PHPT 
Aplikasi Bio P 4 + PHPT

Pemangkasan

Pemupukan
Pemupukan

Pemupukan
Pemupukan

Aplikasi Bio P
Panen
Pemupukan

Pemupukan

Pemupukan
- Olah lahan dengan cara bajak kemudian buat lubang tanam dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m atau 2 x 3 m (Sebaiknya ditanam dengan tanaman pelindung, 2-4 bulan sebelum olah tanah dan tanaman penutup tanah)
- Pupuk lubang dengan 200 gr belerang + 200 gr dolomit + 20kg ppk kandang / lubang aduk rata pada kondisi lembab
- Dosis: Urea = 25 gr, SP – 36 = 20 gr, KCl = 20gr perlubang, tutup dengan tanah
- Aplikasikan Bio P pada lubang dengan cara disiram.
- Menanam bibit yang berasal dari okulasi, berumur 8 –9 bln. Siram pagi-sore sampai dapat beradaptasi (tumbuh)
- Menyulam tanaman yg mati atau pertumbuhannya tidak normal
- Aplikasikan dengan disiram. - Dosis 1 liter / ha
- Waspada terahadap hama ulat tanah, dll.
- Aplikasikan via daun / kombinasi
- Siangi tanaman dari gulma
- Aplikasi sesuai dosis dan untuk HPT secara bijaksana,aplikasikan 1 bulan sekali
- Aplikasi berikutnya 1 –2 bulan sekali lewat daun.
- Waspada terhadap penggerek cabang, kutu loncat, kutu hijau, jamur upas, karat daun,p.akar hitam, mati ujung,embun jelaga dll
- Pangkas tanaman pelindung setinggi 1,5m,  jika terlalu rimbun/tinggi
- Lakukan pemangkasan tunas-tunas air, pada cabang kopi jika perlu (sesuai dengan kondisi)
- Dosis : Urea = 25 gr, SP-36 = 20 gr, KCl = 20 gr per pohon
- Dosis : Urea = 50 gr, SP –36 = 40 gr, KCl = 40 gr, pupuk kandang 20-40 kg per pohon
- Dosis : Urea = 50 gr, SP –36 = 40 gr, KCl = 40gr, pupuk kandang 40 kg per pohon
- Dosis : Urea = 75 gr, SP –36 = 60 gr, KCl = 40gr, pupuk kandang 20-40 kg per pohon
- Aplikasikan 1-2 bulan sekali
- Panen buah kopi yang sudah masak
- Dosis : Urea = 100 gr, SP –36 = 80 gr, KCl = 40gr, pupuk kandang 40 kg per pohon - Aplikasikan 2 x setahun
- Dosis : Urea = 150 gr, SP – 36 = 120 gr, KCl = 60 gr, pupuk kandang 40 kg per pohon - Aplikasikan 2 x setahun
- Dosis : Urea = 200 gr, SP –36 = 160 gr, KCl = 80 gr, pupuk kandang 40 kg per pohon - Aplikasikan 2 x setahun

BUDIDAYA MELATI GAMBIR FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan

- 30



-25



-15
-3

-2
0

7 - 10
14
21
30

3 bln

6 bln

7-12 bln
Pemilihan Lokasi
Olah Tanah I



Olah Tanah II



Aplikasi Bio P untuk tanah
Pupuk dasar

Pembuatan lubang tanam
Penanaman

Penyulaman
Aplikasi Bio P (1) + HPT
Aplikasi Bio P (2) + HPT
Aplikasi Bio P (3) + HPT

Pemupukan Susulan I

Pemangkasan

Panen
- Ketinggian tempat: 0-700m dpl, suhu 28-36’C, pH= 5-7, kelembaban 50-80%
- Pembajakan, pencangkulan dan penggaruanStek Bibit
- Stek bibit 20 -25 cm, celupkan ke larutan Bio P, pangkasdaunnya, tanam pada media semai
- Media semai= tanah: pasir (1:1) pada polybag atau petak semai, siram pagi-sore
- Bajak + Garu ke II agar gembur, buat bedengan L= 1,2 m,t =30cm,  jarak antar bedengan= 40-60 cm
- Beri kapur jika perlu + ppk kandang 10 - 30 ton/ha
- Aplikasi Bio P dengan cara disiram,
- Pupuk dasar dosis dari SP-36=180 kg/ha, KCl 120 kg/ha atau SP-36= 3 gr, KCl  2gr/lubang
- Lubang tanam 40 x 40 x 40 cm, jarak tanam 100-150cm
- Usahakan menanam pada musim hujan,menanam bibit 1 lubang 1, siram tiap hari pagi-sore
- Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati segera
- Aplikasi Bio P lewat daun atau akar
- Siangi tanaman segera sesuai kondisi gulma
- Aplikasi Bio P lewat daun atau akar
- Hama: Thrips, hawar daun, jamur upas,karat daun,tepung jelaga,dll
- Pemupukan dilakukan 3 bulan sekali,
- Dosis urea= 300-700kg/ha, SP-36 = 300-500kg/Ha, KCl 100-300kg/ha
- Pangkas tanaman pada saat pembungaan pertama
- Tanaman berbunga s/d umur 5 - 10 tahun, selanjutnya harus peremajaan
- Panen saat bunga besar masih kuncup

BUDIDAYA KAKAO FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
- 3 bln

.-30 hari
- 14

-7

-3
0
10
15
30
35
45

60

61hari
6 bulan
8 bulan

10 bulan

14 bulan
18 bulan
22 bulan


4 – 5tahun
dst
Penanaman Tanaman Peneduh

Pengolahan tanah
Pembuatan lubang tanam

Pemupukan dasar (pada Lubang Tanam)
Aplikasi Bio P utk tanah
Penanaman
Penyulaman
Aplikasi Bio P 1 + PHPT
Aplikasi Bio P 2 + PHPT
Penyiangan dan Pembumbunan
Aplikasi Bio P 3 + PHPT
Pupuk susulan 1

Aplikasi Bio P 4 + PHPT
Pupuk Susulan 2
Pemangkasan

Pupuk susulan 3
Pemangkasan
Pupuk Susulan 4
Pupuk Susulan 5
Pupuk susulan 6
Pemangkasan

Panen

Sebaiknya jenis leguminaceae dan berakar ke dalam tanah tidak menyebar ke samping
Pemilihan lokasi tepat, olah lahan jika perlu diberikan kapur
- Ukuran 40 x 40 x 40 cm, jarak tanam 3 x 3 m, 4 x 2,5 m, atau3,5 x 2,5 m
- Pemberian pupuk kandang 10 – 20 ton/ha
- Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20 gr, MOP = 10 gr, Kies = 10gr/pohon
- Aplikasikan dengan disiram/semprot dalam lubang atau berikanbersama dengan dicampurkan kompos padat..
- Pilih bibit yang sehat. Kemudian tanam dan disirami
-Sulam tanaman yang mati
- Aplikasikan melalui daun dan/atau lewat akar
- Pengendalian HPT dilakukan jika ada jasad pengganggu serangan
- Penyiangann pada lubang tanam, dilanjutkan dengan pembumbunan
- Waspada terhadap serangan Heliopelthia, Lepidoptera,Helmipthera, Phitopthera,Cocoa swolen, Shootvirus,Witchesbroom,Coletotricum Sp, dll
- Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20 gr, MOP = 10 gr, Kies = 10gr/pohon, pemupukan berikutnya 4 bulan sekali
- Aplikasi berikutnya 1 – 2 bulan sekali
- Dosis : Urea = 20 gr, SP –36 = 20 gr, MOP = 10 gr, Kies = 10gr/pohon
- Pangkas batang untuk membentuk kanopi dan diusahakan tumbuh cabang 3 – 4 buah
- Dosis : Urea=30 gr, SP-36 = 30 gr, MOP=15 gr, Kies=15gr/pohon
- Pangkas tunas – tunas air
- Dosis Urea = 40gr, SP-36 = 40 gr, MOP = 20 gr, Kies = 20 gr/phn
- Dosis Urea = 40 gr, SP-36 = 40 gr, MOP = 20 gr, Kies = 20 gr/phn
- Dosis Urea = 40 gr, SP-36 = 40 gr, MOP = 20 gr, Kies = 20 gr/phn
- Pangkas tunas-tunas air dan cabang-cabang yang mati
- Pangkas pohon peneduh jika terlalu rimbun
- Panen tergantung varietas
- Waktu panen (masak buah) setelah 5 bulan dari berbunga dst

BUDIDAYA KELAPASAWIT FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z

Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
(- 3) bln



(- 2) bln




(- 1) bln



(- 7) bln




(- 3) bln
0

START 2

- 12 bln




>1 tahun






>2 tahun







3 -4 tahn






5 -7 tahn





8-11 tahn







12-15 tahn






16-19 thn







20-23 thn




24-27 thn


28-31 thn


> 32 tahun


Pembukaan Areal Perkebunan



Pembuatan lubang tanam


Aplikasi Bio P utk tanah

- Pembuatan 3 saluran
- Penaburan fosfat alam
- Penanaman tanaman penutup

Pemupukan tanaman penutup tanah (dapat aplikasi Bio P2000Z)



Aplikasi Bio P 2000 Z
Penanaman Kelapa Sawit


Penyulaman
Penyiangan

Aplikasi Bio P 2000 Z semprot/siram dan PHPT
Penyulaman Lanjutan

Penyiangan
Pemupukan
Pemeliharaan lahan
Aplikasi Bio P + PHPT

Pemupukan
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Kastrasi
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Panen
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan

- Pemangkasan
- Kastrasi
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Panen
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan

- Pemangkasan
- Panen
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan

- Pemangkasan
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT
- Pemupukan
- Pemangkasan
- Pemupukan tanaman penutup
- Penyiangan
- Pemeliharaan lahan
- Aplikasi Bio P &PHPT

- Pemupukan
- Pemangkasan
- Secara Mekanik dan Khemis, lokasi : Curah hujan 2000-2500mm/th tanpa bulan kering yang panjang, lama penyinaran matahari= 5 – 7 jam/ hari, suhu optimum = 29 - 30°C, kelembaban 80 –90 %,pH = 5 – 5.5 , Topografi = datar (0 – 15 %)
- Tanah dibajak dan digaru (bersih dari gulma)
- volume lubang tanam 45 x 45 x 40, 60 x 60 x 50, 60 x 60 x 60 (cm3),  jarak tanam 9 x 9 ; 8 x 8 (m2)
- Dosis 1 liter/ha
- Dibuat pada barisan lubang kelapa sawit dengan jarak saluran masing-masing 1,5 – 2 m sebagai tempat tanaman penutup tanah
- Dosis 60 kg/ha,kemudian tanah dibajak dan digaru
- Centrosema pubescens, Psophocarpus palustris, Callopogonium caerulium (keb. Benih = 5 – 7,5 kg/ha)
 - Benih penutup tanah yang telah berkecambah dipupuk (± setelah 3 minggu) dengan dosis pupuk NPK (15 : 15 : 6) Mg (4) sebanyak 5gram/m panjang saluran dan setiap 3 – 4 bulan diberi pupuk PHOSMIT (Ferresoil 50 kg/ha), selama 48 bulan. Setelah 1 – 2 th, tanaman penutup tanah dapat berfungsi sebagai penutup
- Aplikasi untuk lubang tanam dengan cara disiram/disemprot
- Gunakan bibit yang berumur 12 – 14 bulan, tinggi bibit ± 70 –180 cm dan seragam. Waktu tanam awal musim hujan atau musim kemarau dengan syarat tersedia air. Susun baris penanaman berbentuk segitiga sama sisi ( 1 ha = pop 143 pohon) atau barisan lurus
- Sulam tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak normal
- Segera apabila terdapat gulma. Dilakukan 2 bulan sekali atau sesuai kondisi pertanaman
- Dilakukan 3 bulan sekali, untuk tahun pertama untuk berikutnya bisa dilakukan 4-6 bulan sekali kali bersama dengan pemupukan+PHPT
- Lakukan penyulaman jika tanaman ada yang mati atau pertumbuhan tidak normal
- Penyiangan dapat dilakukan 1 thn 2 kali, atau sesuai kondisi
- Dosis fosfat alam/ Phosmit (Ferresoil) 60 kg/ha
- Pemeliharaan teras, irigasi, drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi 2 bulan 1 kali, Bio P bersamaan dengan pengendalian hama dan pupuk Ferresoil
- Amonium Sulfat dengan dosis pupuk 0,10 kg/pohon
- Pemberian Ferresoil 60 kg/ha (dengan aplikasi Bio P untuk tanah)
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P2000Z 4 bln 1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Phosmit= 0,15 kg/phn
- Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun
- Lakukan kastrasi (buang bunga betina, jantan pada umur 33 bln)
- Pemberian fosfat alam / Ferresoil 60 kg/ha
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 4 bln 1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,75 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Phosmit= 0,15 kg/phn
- Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun, jika diperlukan
- Kelapa sawit panen I setelah umur 2,3– 3 tahun & sesuai varietas
- Pemberian Ferresoil 60 kg/ha
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 4 bln 1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Phosmit= 0,15 kg/phn
- Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun
- Pemberian Ferresoil 60 kg/ha
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 4 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,25 kg/pohon, Phosmit = 0,5 kg, KCL = 0,25 kg/phn, Kieserit = 0,15 kg/pohon, garam borium = 0,02 kg/pohon
- Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun
- Lakukan kastrasi (buang bunga betina,jantan pada umur 33 bln)
- Pemberian Ferresoil 60 kg/ha
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 4 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,25 kg/phn, Kieserit = 0,15 kg/phn
- Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun
- Umur kelapa sawit yang dapat dipanen sesuai varietas
Pemberian Ferresoil 60 kg/ha
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,5 kg/pohon, KCL = 0,5 kg/phn, Phosmit = 0,5 Kg Garam borium = 0,03 kg/pohon
- Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun
- Umur kelapa sawit yang dapat dipanen sesuai varietas
- Pemberian Ferresoil 60 kg/ha
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,25 kg/phn, KCL = 0,15 kg/phn, Kieserit = 0,25 kg/phn
- Pangkas daun – daun tua yang terlalu rimbun
- Pemberian Ferresoil 60 kg/ha
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
-  Dosis (SA) = 0,5kg/pohon, KCL= 0,5 kg/phn, Ferresoil = 0,25kg/pohon, garam borium 0,05 kg/pohon
- Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun
- 1 tahun 6 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,75 kg/phn, KCL = 0,75 kg/phn, Ferresoil = 0,25kg/phn, SP-36 1kg
- Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun
- 1 tahun 2 kali, sesuai kondisi
- Perbaikan teras,irigasi dan drainase agar tetap pada fungsinya
- Aplikasi Bio P 6 bln,1 kali dan bersamaan pengendalian HPT
- Dosis (SA) = 0,75 kg/pohon, KCL = 0,75 kg/pohon, Ferresoil = 0,25kg/pohon
- Pangkas daun-daun tua yang terlalu rimbun
Printed by : R&D PT. Alam Lestari Maju Indonesia - Jakarta
Catatan: Aplikasi Bio P 2000 Z cair yg diaplikasikan dg cara semprot pada usia tanaman muda yang dapatdijangkau sprayer, tapi jika tidak memungkinkan lakukan cara penyiraman pada pangkal batang. Pupuk PHOSMIT adalah BIO GRANULAR ( Ferresoil) yang memiliki  kandungan P, Mg, Ca tinggi & N, K+,Bio; sedangkan S.A adalah pupuk N yang mengandung Sulfur atau ZA atau dapat diganti Urea

BUDIDAYA LADA FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan
- 3 bln

- 30
- 15
-7


-3


-2
0



7
15
20
30
40 – 60

45

60

4 bln


5 bln

6 bln
8 bln





3 thn


4 thn





Penanaman tanaman peneduh / penopang
Olah Tanah
Pembuatan Lubang Tanam
Pupuk Dasar


Stek Bibit


Aplikasi Bio P untuk tanah
Tanam



Penyulaman
Aplikasi Bio P 1 + HPT
Penyiangan
Aplikasi Bio P 2 + HPT
Pemangkasan

Aplikasi Bio P 3 + HPT

Aplikasi Bio P 4 + HPT

Aplikasi Bio P 5 + HPT


Pemangkasan batang /cabang

Aplikasi Bio P 6 + HPT
Pupuk susulan tahap I

 Aplikasi Bio P 7 + HPT
Pupuk Susulan th 2

Aplikasi Bio P 8 + HPT
Pemupukan susulan

Aplikasi Bio P
Panen


Pupuk Susulan th 4

Aplikasi Bio P
Panen


- Tanam tanaman penopang, contoh : Dadap, lamtoro, jarak tanam sesuaikan dengan jarak tanam lada, lokasi tanam ±500 m dpl
 - Olah tanah dengan bajak dan garu, dengan kedalaman ± 30-40cm
- Buat lubang tanam ukuran: 35 x35cm atau 40x 40cm jarak tanam 2x2m
- Tutup lubang dengan tanah + pupuk kandang ± 1 ember +KCl = 5gram + Urea = 10 gram + SP-36 = 7 gram + Furadan= 5 gram, jika perlu beri kapur dolomit.
- Bibit berasal dari induk yang sehat (umur 8 –12 bln), stek sepanjang 7 ruas, simpan di tempat yang teduh.
- Celupkan stek pada larutan Bio P.
- Aplikasikan Bio P pada tanah pada lubang tanam
- Tanam bibit sedalam 20-30cm dipendam bagian atasnya, diikatkan pada pohon penopang (1-2 batang per lubang)
- Sebaiknya stek ditanam dulu di penyemaian dan Siram pagi-sore
- Penanaman pada musim hujan
- Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar
- Penyiangan gulma segera
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar
- Lakukan pemangkasan pada pohon peneduh yang terlalu rimbun, dengan ketinggian ± 2,5 m, jika diperlukan.
- Hama : Ulat tanah, nematoda, penyakit kuning, kumbang Cophobaris, Dasynus, Piperis, Walang sangit, dll.
- Jika diperlukan aplikasi Bio P dipersingkat, intervalnya agar pertumbuhan cepat
- Aplikasi berikutnya setiap 2 bulan sekali
- Akan lebih cepat responnya bila diaplikasikan pada masa vegetatif atau generatif aktif, saat tersebut aplikasi bisa dipersering.
- Pangkal batang diatas 0,75-1 m, agar terbentuk cabang-cabang primer 3 – 4 batang.
- Aplikasikan Bio P secara tepat dan benar
- Pupuk dengan dosis urea 50 gr, SP-36 25gr, KCl  25gr,seluruhnya per pohon.
- Untuk aplikasi berikutnya setiap 2 bln sekali.
- Dosis Urea 100 gr/pohon,50 gr SP-36, 50 gr KCl, ulangi pemupukan setiap 4 bulan sekali
- Aplikasikan Bio P 2bulan sekali, pestisida 1 bulan sekali
- Dosis Urea 200 gr/pohon,100 gr SP-36, 100 gr KCl, ulangi pemupukan setiap 6 bulan sekali menjelang berbunga dan setelah selesai panen
- Aplikasi 2 bulan sekali
- Umur panen berbeda-beda tergantung varietas dan asal bibit, buah siap panen setelah 3 bulan berbunga (tergantung jenis panennya lada hitam atau lada putih)
- Dosis Urea 300 gr/pohon,150 gr SP-36, 150 gr KCl, ulangi pemupukan setiap 6 bulan sekali menjelang berbunga dan setelah selesai panen
- Aplikasi 2 bulan sekali
- Umur panen berbeda-beda tergantung varietas dan asal bibit, buah siap panen setelah 3 bulan berbunga (tergantung jenis panennya lada hitam atau lada putih)

BUDIDAYA TEBU FASE PENERAPAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Umur / HST
Kegiatan
Keterangan  Pada lahan perkebunan/bekas sawah
-30



-20




-7




-2

0





5-7

7


14


15

21
1 bln


37

38

40

42
45
2bln
2bln

2-2,5 bln

63 hari
3 bln

3-3,5 bln
93 hari
4 bln

4-5 bln
7 bln
11 bln
12-13 bln
Pengolahan tanah

- Penggemburan tanah

- Pembuatan got/parit




- Pembuatan lubang tanam




Aplikasi Bio P untuk tanah

Penanaman
(jarak tanam agar disesuaikan dengan varietas dan kesuburan tanah)



Penyulaman I
(Untuk bibit Rayungan)  
Pemupukan I *)
(Untuk bibit Rayungan)

Pemupukan II *)
(Untuk bibit bagal)
100-200kg/ha.
Aplikasi Bio P 2000 Z utk tanaman + PPHT

Penyiangan I
Penyulaman I
(Untuk bibit bagal)
Penimbunan I
Penyulaman II
(Untuk bibit Rayungan)
Pemupukan II
(Untuk bibit bagal)
Penyulaman II
Aplikasi Bio P dan PPHT

Penyiangan II
Pemupukan IIl
Penyulaman II
Aplikasi Bio P dan PPHT

Pembumbunan ll

Penyiangan III
Aplikasi Bio P dan PPHT

Pembumbunan IIl
Penyiangan IV
Aplikasi Bio P dan PPHT

Penyiangan V
Pembumbunan IV
Penyiangan VI
Penyiangan VII
Panen
- Tanah dibalik dgn cangkul agar udara dapat  masuk ke dalam tanah secara baik kemudian diratakan
- Jika diperlukan penggunaan pupuk kandang + kompos bekas gilingan 10-50 ton/ha  (semprot dengan Bio P2000Z)
- Got yang mengelilingi lahan. Lebar = 60 cm, kedalaman 90cm
- Got mujur, got yang posisinya sejajar  dengan bakal juringan (lubang tanam). L =  60 cm, kedalaman 80 cm, jarak antar got mujur = 50 m.
- Got malang,got yang tegak lurus dengan  bakal juringan.L = 50 cm, kedalaman =  70 cm, jarak antar got = 10 m
- Dibuat dengan kedalaman 30 cm, l = 40cm,  jarak pusat antar juringan 1m / 60 cm dari  tepi lubang ke tepi lubang sebelahnya,
-Selanjutnya masukan bagas sisa giling yang  telah difermentasi dengan Bio P2000Z cara  cepat sebanyak 10 - 40 ton/ha. Diberi pupuk SP-36 150 - 200 kg/ha, Urea 50 kg/ha dan KCl 50 Kg/ha (campur). Berikan  Ferresoil tinggi mikorhyza.
- Dosis 1 l/ha (konsentrasikan di daerah lubang tanam di atas bantalan bagas dengan tambahan pupuk organik cair  pelengkapnya)
- Juringan diberi tanah yang gembur sebagai media tanam.
- Bibit adalah bibit stek yang terdiri dari 2 jenis yaitu: bibit rayungan ( bibit yang mata tunasnya telah tumbuh) dan bibit bagal (bibit yang mata tunasnya belum tumbuh)
- Cara : tanah digaris dengan kedalaman + 5 -10 cm, mata bibit menghadap ke samping  kemudian bibit-bibit ditimbun dengan tanah.
- Juringan sepanjang 10 m dapat ditanam 25-30 bibit bagal bila posisi lurus, 40-50 bibit bagal bila posisi selang - seling
- Ciri - ciri bibit mati yaitu apabila sepanjang 50 cm juringan, tidak ada bibit yang tumbuh
- Pemakaian ZA/Urea dosis 200 kg/ha dan KCL 100 - 200 kg/ha dan TSP 100 Kg/ha. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit
- Pemakaian ZA dosis 200 kg/ha dan KCL. Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit.

- (Pada Ratoon tinggal memperbaiki bedengan/penggemburan dan pemupukan serta penyemprotan calon-calon tunas  ratoon) Waspada pada serangan hama penggerek pucuk,penggerek batang, fusarium Pokkahbung
- Pembersihan dari gulma
- Ciri - ciri bibit mati yaitu apabila sepanjang  50cm juringan, tidak ada bibit yang tumbuh.
- Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 40 - 50mata tunas
- Apabila dalam 1 juringan belum tumbuh 90 tunas

- Pemakaian ZA dosis 250 kg/ha dan KCL  200 kg/ha.
Cara : Menugal juringan sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit
- Penyemprotan Bio P 2000 Z di daerah  perakaran dan pucuk tumbuh tanaman.  Waspada pada serangan hama penggerek  pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium  Pokkahbung
- Pembersihan dari gulma
- Pemakaian ZA dosis 250 kg/ha dan KCL 200 kg/ha.
Cara : Menugal juringan  sedalam 10 cm dan berjarak 10 cm dari bibit
- Apabila dalam 1 juringan belum tumbuh 90 tunas
- Waspada pada serangan hama penggerek  pucuk, penggerek batang, penyakit fusarium Pokkahbung
- Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 115-135 mata tunas
- Pembersihan dari gulma
- Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang, penyakit fusarium  Pokkahbung
- Penurunan tanah, apabila telah tumbuh 140  tunas per juring
- Pembersihan dari gulma
- Penyemprotan Bio P2000Z untuk daerah batang perakaran; Waspada pada serangan hama penggerek pucuk, penggerek batang,penyakit fusarium  Pokkahbung
- Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring
- Penurunan tanah, apabila telah ada 4-5 ruas batang di atas tanah
- Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring
- Pembersihan dari gulma + pengelupasan daun kring

Catatan :
-       Sesuai kondisi keseterdiaan air dan kesuburan tanah setempat dan menggunakan varietas unggul yang sesuai dengan lokasi.
-       Aplikasi biop2000z bisa dirutinkan lagi setelah usia 1,5-3 bulan.


 RAHASIA UNIK TEKNOLOGI BIO P2000Z (Tanaman, Peternakan, Perikanan)

MENGAPA BIO P2000Z DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN ?

1. Mikroba di dalamnya adalah agent pekerja pembuat pupuk alami yang hidup terus dan berkelanjutan “Bio Fabrikasi” selagi syarat lingkungan ada seperti: cahaya, air, gas (nitrogen karbon, sulfur dll), mineral ionik dalam air alam, senyawa terlarut dan bahan organik tanah. Bahan tersebut dirangkai oleh mikroba yang komplek dan sinergistik sehingga timbul ketersediaan hara lengkap, energi dan keseimbangan mikro ekologis  antara tanaman dan mikroba dimana hubungan timbal baliknya saling menguntungkan. Hal ini pula yang membuat tanah dan mikroba endogenus nutfah murni lokal bersama mikrobiota dari Bio P 2000 Z menjadi ramah terhadap kelestarian lingkungan dan sekaligus pengendali racun dan anasir penghambat tumbuh kembang tanaman dalam tanah.
2. Teknik dan proses Bio perforasi yang digerakkan segenap energi cadangan dari luar tanaman akibat sekeresi mikroba bio P 2000 Z menggerakkan masuknya unsur dan senyawa serta zat ionik lebih cepat mencapai sasaran inti tumbuh kembang sel sehingga terjadi hiperaktif metabolisme yang diikuti perubahan tumbuh kembang yang melebihi normalnya tetapi tidak merubah konstelasi genetik internal tanaman.
3. Pada hakekatnya menggerakkan semua fungsi kehidupan yang ideal baik pada tanaman itu sendiri maupun kehidupan lain dalam tanah dan mikro-ekologis tempat dimana Bio P 2000 Z di taburkan.

NUTRITIOUS EQUILIBRIUM OF BIO PERFORATION TECHNOLG

APLIKASI BIO P2000Z PADA BUDIDAYA TAMBAK / IKAN

MENGAPA BIO P2000Z DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TERNAK dan IKAN ?

1. Mikroba yang terkandung dalam Bio P 2000 Z tidak membahayakan bagi hewan dan tidak menghasilkan senyawa racun yang membahayakan bagi hewan, karena sebagian mikroba tersebut memang telah ada dalam tubuh pencernaan hewan bahkan membantu pencernaan.
2. Bio P 2000 Z adalah berisi nutrisi yang memiliki kualitas tinggi baik berupa sel tunggal protein mikroba (sebagai Single Cell Protein) maupun nutrisi organik hasil sekresi komplek mikroba yang memiliki kandungan gizi tinggi. Padatan populasi sel dalam setiap ml Bio P 2000 Z terdapat 5 milyar sel mikroba yang kaya akan asam amino siap serap. Artinya dari kandungan protein sel saja Cairan Bio P 2000 Z memiliki konsentrasi Gizi tinggi untuk hewan. Dalam pencernaan berperan mengatur kesetimbangan fisiologis yang menguntungkan hewan serta mengendalikan patogen berbahaya oleh zat anti biotik yang dihasilkan mikroba.
3. Mudah dibiakkan dalam media organik seperti pakan ternak yang akan menyederhanakan senyawa komplek makanan menjadi lebih sederhana untuk diserap oleh pencernaan hewan sehingga pertumbuhan normal ternak optimal. Hasil fermentasi mikroba Bio P 2000 Z dihasilkan senyawa organik sederhana seperti alkohol, enzim dan hormon serta senyawa lainnya yang penting sebagai zat pemacu pertumbuhan paling aman.

4. Pada pemanfaatan di hijauan baik dalam kondisi segar maupun “silase” jelas akan meningkatkan kandungan gizi pakan sehingga lebih berkualitas. Perbanyakan sel tunggal mikroba dengan cara fermentasi dihasilkan pelipat gandaan protein sel tunggal dari Bio P2000Z.

Untuk IKAN/TAMBAK;
Sifat Utamanya meningkatkan kesehatan, populasi dan pertumbuhan / produksi ikan serta memperbaiki kualitas air.

Kegunaan Untuk Tanah dasar tambak :
- Menstabilkan tanah dasar tambak , meningkatkan pHsecara alami (mikrobiologis) meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan biologiyang berimbang dan berkelanjutan
- “Bio Fabrikasi hara” secara mikrobiologis yang memperkaya ketersediaan unsurhara/nutrisi lengkap dan berimbang dalam tanah, bermanfaat bagi pertumbuhan plankton makanan ikan.
- Mempercepat terurainya residu pupuk kimia, residu racun akibat kotoran ikan, sisa pakan yang mengendap dan lumpur yang menghasilkan racun dan gas beracun menjadi netral dan bermanfaat serta tersedia bagi pertumbuhan plankton.
- Meredam/menetralkan anasir penghambat dalam tanah baik dari logam beracun,alkali,lagam / gas tereduksi beracun yang menggangu pertumbuhan ikan
- Mendukung kehidupan ekologis bersinergi dengan mikroba berguna indogenus penyubur tanah dan air kolam, Sangat baik untuk menekan mikroba penyakit ikan.

Untuk Kualitas Air Tambak
Menstabilkan air agar tetap berkualitas dan nyaman bagi ikan.
Menurunkan BOD dan COD, Amonia gas, NO2 – dan racun gas lainnya.
Menurunkan penggelembungan dasar kolam dan pengapungan lumpur dasar (dari plankton yang mati dan membusuk)
Menetralisir dan menekan polusi (pencemaran air) dari larutan logam alkali tinggi seperti zat besi, timbal, Alumunium, raksa dan sebagainya logam beracun
Menyediakan nutrisi siap pakai bagi plankton berguna sehingga mendukung pertumbuhan dan produksi udang serta ikan budidaya.
Menekan perkembangan penyakit ikan dalam air tambak sehingga sehat bagi ikan.
Memperbaiki warna air (jernih/kehijau kekuningan) sehingga sehat bagi ikan/udang.


PETUNJUK dan Cara Pemakaian Bio P 2000 Z :
Keringkan lahan dan olah tanah (dioksidasi) dan berikan pemupukan Ferre Soil 50 – 100 kg per 1000 m2 dan pupuk kandang 5 – 10 karung pupuk kandang.
Sebelum Pengisian air (saat pengeringan tambak bersamaan pengolahan tanah dan pemberian pupuk dasar dan pupuk kandang berimbang): 3 – 5 hari sebelum pengisian air dengan cara menyemprot ratakan dasar kolam dengan cara fermentasi 2 hari Bio P 2000 Z (pengenceran 100 kali biang).
Hal ini berguna untuk menetralkan racun, menyeimbangkan mikroekologis dasar kolam dan mendorong pertumbuhan plankton pakan ikan yang lebih banyak.
Saat pengisian kolam untuk penumbuhan plankton dasar (tinggi air 10 cm – 20 cm) dengan Bio P 2000 Z 0,5 – 2 ppm (sebelumnya difermentasikan dulu).
Persiapan Penaburan Benih: 3 – 5 hari sebelum penaburan dengan dosis 0,1- 0,2 ppm
Aplikasi rutin dapat diulangi pada 40, 60, 85, 95 dan 110 hari; dosis 0,1 – 0,5 ppm.
Dapat dipakai untuk memfermentasi pakan dengan dosis 0,5 – 1 ml per kg dengan cara fermentasi cara cepat.
Untuk tambak yang kualitas airnya selalu berubah-ubah (dari air laut langsung) sebelum dimasukkan tambak budidaya gunakan air tandon dari laut yang ditampung dulu ditreatment dengan Bio P 2000Z selama 5 – 7 hari barru dimasukkan ke dalam kolam/tambak.
Teknik budidaya yang menggunakan Bio P 2000 Z secara paripurna (sejak pengolahan dasar tambak, water treatment sampai pemberian pakannya memberikan hasil yang signifikan dan memuaskan pada populasi ikan yang lebih banyak. Ikan tambak yang dapat ditingkatkan kualitasnya antara lain: Udang, Bandeng, Bawal, Kerapu Lumpur, Kerapu Karang.
HASIL DIATAS TELAH TERUJI DILABORATORIUM DAN DILAPANGAN/PETANI TAMBAK ! 


BUDIDAYA TERNAK DENGAN TEKNOLOGI BIO P 2000 Z


 Usaha peternakan yang memiliki produktivitas tinggi tidak terlepas dari kualitas makanan yang diberikan dan memejemen tatalaksana yang tepat dan cocokbagi ternak seperti: sanitasi kandang, pencegahan dan pengobatan hama dan penyakit, pencegahan kehilangan energi melalui pembatasan gerak dan mencegah ternak mengalami stress. Untuk meningkatkan kualitas gizi makanan dan membantu memperbaiki pencernaan  pada ternak teknologi mokroba (probiotik) pakan terus dikembangkan. Disamping itu, mikroba yang menguntungkan tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk menekan pertumbuhan pathogen, pengawetan pakan, meningkatkan nafsu makan ternak dan mendekomposisi limbah dan sisa makanan serta kotoran ternak untuk lebih bermanfaat dan tidak mengganggu lingkungan akibat bau dan pencemaran.
Bio P2000 Z adalah kumpulan cultur mikroba unggul berguna pada konsentrasi tinggi yang telah disinergikan dalam keseimbangan mikro ekologis untuk membantu meningkatkan gizi bahan organik dan menekan anasir racun dan mengubahnya menjadi bahan-bahan organik yang lebih berguna bagi kehidupan.
Tingginya kandungan protein sel tunggal dalam Bio P 2000 Z dan nilai gizi baru yang dibangun oleh agen hayati tersebut maka dalam pengujiannya di lapangan teknologi ini telah terbukti significant dalam memacu melipatgandakan hasil pertanian,memulihkan lahan kritis yang miskin hara, dan meningkatkan kualitas bahan organik limbah hasil pertanian untukpakan ternak. Kehandalan teknologi Bio Perforasi yang dalam bentuk Produk Bio P2000 Z ini telah diakui sebagait eknologi Unggul Nasional oleh DPR RI dan memiliki paten Nasional maupun Internasional dengan nomor: PCT/ ID01/00003 dengan International Publication nomor: WO 01/83400 A2 di 110 negara.

Hasil Kajian Dr. Ir. Achsin, MSc peneliti BPPT ternyata bahwa produk teknologi ini yang diaplikasikan sebagai suplement pada pakan memberikan hasil yang positif pada ternak Sapi, domba, bebek/unggas dan produksi pupuk organik. Disamping kesehatan ternak meningkat yangdiikuti peningkatan produktivitas daging/telur aplikasi bersama pakan limbah pertanian kering yang rendah gizi seperti jerami kering, batang kedelai kering dan limbah batang jagung dalam fermentasi 2 – 5 minggu menjadi bahan makanan ternak yang relatif berkualitas.
Pada hijauan dapat dimanfaatkan untuk “Silase” dan pada masa budidayanya hijauan yang di aplikasi dengan Bio P 2000 Z memiliki produktivitas dan kualitas pakan yang lebih tinggi dibanding hasil budidaya tanpa teknik ini. Pertumbuhan sapi pedaging semasa penggemukan dengan penerapan teknologi ini berdasarkan informasi petani di lapangan telah mengangkat produksi daging rata-rata 1,2 – 2 kg/hari/sapi; demikianjuga kontinyuoitas telur bebek yang diaplikasi. Kajian lebih lanjut terhadap teknologi baru ini dilakukan di LIPPI.

Tahap aplikasi teknologi Bio Perforasi untuk usaha Budidaya peternakan pada dasarnya meliputi 3 bagian yaitu:
(1) Sanitasi Kandang;
(2) Aplikasi pada Pakan;
(3) Aplikasi pada penanganan limbah dan pencegahan hama dan penyakit.
Secara garis besar sebagai berikut:
1. Sanitasi kandang
Disamping sanitasi yang telah biasadilakukan untuk mengkondisikan kandangdengan cara ini disamping kandang menjadi tidak berbau karena H2S, amonia, ethylene/methana yang menggangu lingkungan,juga jauh menekan pathogen penyebab hama/penyakit seperti pada kuku dan kulit.
Caranya sebagai berikut:
1. Buatlah fermentasi seperti petunjuk dengan konsentrasi Bio P 2000 Z: Air = 1 : 50 selama 48 jam dengan penambahan Gula/Tetes 1 liter(atau kg) dan Urea 1 Kg
2. Ambil 1,5 – 3 liter hasil perbanyakan tersebut dan tambahkan air 10 – 15 liter air sebagai larutan siap semprot.
3. Semprotkan merata pada kotoran ternak yang ada baik dilantai maupun di permukaan dinding kandang secara merata.
4. Waktu aplikasi sebaiknya sore hari dan diulangi rutin 3 hari sekali (untuk pertama kali lakukan selama 3-5 hari berturut-turut).

2. Aplikasi Pada Pakan Ternak
Semua pakan yang berasal dari bahan organik pada dasarnya dapat difermentasikan dengan Bio P 2000 Z seperti formulasi pakanyang berasal dari dedak dan limbah hasil pertanian termasuk di dalamnya: Batang kedelai kering, batang jagung, jerami kering dan hijauan lain termasuk rumput hermada. Rumput/hijauan jika ingin ditingkatkan kandungan nutrisinya, proses pengawetan segar (silase, penapean,dll.) dapat memanfaatkan mikroba Bio P ini untuk meningkatkan kandungan SCP (Single Cell Protein) yang diperlukan sebagai protein alternatif bagi usaha peternakan.
Untuklebih jelasnya teknik aplikasi untuk pakan ternak dapat dibagi sebagai berikut:
(a) Proses budidaya dan menjelang panen;
(b)Proses pengawetan bahan hijauan;
(c) Proses aplikasi pada limbah pertanian kering dan;
(d) aplikasipada pakan formulasi dan
(e) Pada minuman ternak.

a. Pada Budidaya Hijauan Ternak
Padabudidaya rumput ternak teknik budidayasama saja dengan yang umum, hanya padafase 3 hari setelah pemupukan dasar perlu di aplikasi dengan Bio P 2000 Z untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Demikian juga seminggu setelah pemotongan, ratoon perlu di semprot. Pada saat 3 hari menjelang pemotogan di lahan rumput perlu disemprot dengan mikroba ini dengan dosis 2 liter/ha(atau 400 liter hasil fermentasi) agar kandungan nutrisi saat pemotongan optimal.

b. Proses pengawetan Hijauan
Hijauan yang dapat digunakan selain rumput budidaya adalah rumput alami,kacang-kacangan, rumput hermada dan pakan alami lain sesuai ternak yang akandigemukkan. Setelah rumput/Hijauan dipotong, maka dilakukan pencacahan dipotong-potong 3 – 7 cm dan dilayukan kemudian disemprot dengan hasil fermentasi Bio P 2000 Z 7 – 20 liter per ton sebelum diberikan langsung pada ternak. Untuk pembuatan SILASE proses diatas dilanjutkan dengan tahapan pembuatan silase standar (dalam bak fermentasi dan berlapis-lapis), hanya pada saat pencampuran/pelapisan dengan bahan kandungan protein tinggi seperti dedak dan bahan lain agar hasilnya optimal dilakukan pembasahan/pelembaban setiap ton bahan dengan Bio P 2000 Z murni 100 ml dalam larutan air 10 liter yang diberi dengan urea 100 – 200 gram dan molase/gula 200-300 ml dan garam dapur 1sendok makan. Selanjutnya ditutup rapat(kedap udara) dan dipadatkan untuk proses fermentasi an aerobik/semi aerobik. Sebaiknya dibuat ditempat galian dalam tanah yang lembab/ dingin agar suhu tidak cepat berubah-ubah. Setelah penyimpanan dilakukan beberapa bulan sebelum diberikan langsung pada ternak sebaiknya dikering aginkan dulu untuk menghilangkan bau dan gas yang dapat menggagu selera ternak. Disamping dapat diberikan dalam hijauan segar awetan pakan ini dapat dikeringkan dipadatkan dalam bentuk ball-bal padatan pakan sebagai pakan awetan kering fermentasi.

c. Proses aplikasi pada limbah pertanian pakan kering
Limbah pertanian seperti batang kacang-kacangan dan serealiapada dasarnya dapat digunakan sebagai pakan ternak. Kecepatan proses degradasioleh fermentasi dipengaruhi kandungan lignin dalam bahan untuk menjadi bahan pakan mudah cerna. Limbah pertanian yang yang kandungan lignin dan selulosa rendah seperti batang kedelai kering dengan teknik BioPerforasi membutuhkan waktu fermentasi 7– 10 hari sedangkan yang relatif tinggi kandungannya seperti jerami membutuhkan waktu 21 – 40 hari agar proses perubahan bahan dapat berlangsung sempurna. Untuk membantu proses peruraian selulosa danlignin dapat dibantu dengan penambahan kultur jamur trichoderma saat fermentasi sehingga mendapatkan kualitas hasil fermentasi yang baik.

Cara pembuatan pakan ternak dengan limbah kering hasil pertanian sebagai berikut: Limbah pertanian kering yang telah di cacah dilembabkan terlebih dahulu dengan menyiramnya dengan air bersih, dan setelah kondisi lembab, setiap satu ton bahan kering gunakan 10 – 50 liter hasil fermentasi Bio P 2000 Z (1 : 100) tambahkan 20 – 30 liter air bersih dan tetes 0,5 – 1,5 liter (atau gula merah) dan urea 0.25 kg – 0.75 kg serta tablet vit B komplek = 5 – 10 butir dan larutkan merata.

Semprotkan dan siramkan merata sambil diaduk-aduk dengan menaburkan bekatul 25 – 50 kg per satu ton bahan kering. Selanjutnya tutup dengan karung goni basah dan dikerudungi dengan plastik terpal. Setiap hari diaduk-aduk dan dijaga kelembaban serta suhunya agar stabil, jika kering semprot/siramkan air. Lakukan hal  ini berulang-ulang hingga warna keputih-putihan oleh jamur dan ragi terjadi merata sampai suhu bahan agak dingin sendiri/stabil. Sebelum diberikan pada ternak sebaiknya diangin-anginkan dulu. Untuk penyimpanan dalam bentuk ball padatan pakan kering hasil fermentasi ini cukup dikering anginkan atau dikeringkan dan dipress dengan mesin menjadi ball-ball pakan ternak yang sewaktu-waktu dapat digunakan. Bahan-bahan ini dapat digunakan untuk campuran pakan formulasi setelah ditepungkan dan dirubah menjadi pelet-pelet.

d. Aplikasi pada pakan formulasi.
Pakan-pakan formulasi untuk penggemukan ternak dapat berasal dari tanaman dan hewan (termasuk tulang) serta ikan (termasuk kerang dan calsium laut). Pakan yang berasal dari tanaman seperti tepung bungkil kedelai,limbah tahu basah/kering, tepung bubuk pollard, bekatul, tepung hasil fermentasi limbah pertanian seperti kedelai dan jagung adalah bahan-bahan yang umum untuk forrmulasi. Pada pakan formulasi/instan yang siap dipakai tersebut untuk proses fermentasi dengan Bio P 2000 Z dapat dilakukan dengan teknik cepat saat akan diberikan pada ternak (1 – 8 jam fermentasi).

Caranya adalah sebagai berikut:
Saat pembuatan pelet basah untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan memperlama pakan basah agar tidak cepat busuk sebelum dikeringkan atau diberikan pada ternak.
Pada pakan tersebut saat pencampuran cukup ditambahkan hasil air fermentasi Bio P 2000 Z perbandingan (1: 100) untuk membasahi pakan. Setelah pencampuran formulasi bahan, selanjutnya di giling cetak dalam bentuk alet-palet. Diamkan 1 – 8 jam sebelum diberikan.
Dosis yang digunakan adalah:
100 – 200 mili liter Bio P yang difermentasikan hasil fermentasi diberikan 1 – 5 kwintal pakan. Untuk pakan-pakan yang harus di rebus seperti darah dll, campurkan hasil fermentasi ini saat finishing/forming (dimixing saat pembentukan pakan).

Pemberian pakan langsung pada limbah tahu/tempe, tapioka yang bentuknya telah halus danbasah dapat digunakan langsung dengan mencamporkannya dengan dosis yang sama di atas. Treatment ini disamping untuk menekan kecepatan pembusukan di luar danbau busuk juga meningkatkan kandungan gizi pakan dan memudahkan membantu padasaat pencernaan.
Kandungan Gizi batang kedelai sebelum fermentasi memiliki kandungan protein 10,6 %, Lemak 2,8 %, Serat kasar 36,3 %, abu 7,6% dan Betn 42,8 %.
Setelah difermentasi kandungan protein akan meningkat 100 % – 250% sehingga ideal untuk serat dan peningkatan protein pakan. Jika membuat pakan ternak/ikan dalam bentuk pelet dengan memanfaatkan bahan baku di atas (hasil fermentasi limbah kering kedelai),maka diperlukan pencacahan serat batang kedelai dan selanjutnya tepung serat tersebuat digunakan sebagai komponen formulasi sebagai berikut:
Jagung 30 - 50 %; Bungkil kedelai/Limbah susu kedelai 15 – 20 %; Dedak 10 % - 15 %; Tepung batang kedelai (fer) 15 –30 %; Tepung ikan/laut 5 % dan Feed Suplement 0,5 % – 1 %.

e. Aplikasi pada minuman ternak (PENGARUHNYA NYATA DAN CEPAT).
Cara ini sering dipakai pada peternak unggas seperti bebek dan ayam pedaging/petelur untuk meningkatkan produktivitas. Disamping untuk menjaga kesehatan ternak,penggunaan pada minuman akan membantu peningkatan gizi dan membantu proses pencernaan dalam perut ternak dan menekan hama/penyakit dalam saluran pencernaan akibat pH yang tidak stabil dan makanan yang berubah-ubah. Pemberian dosis murni Bio P 2000 Z tanpa fermentasi adalah 1 – 2 ml per liter air minum. Sedangkan dengan cara hasil fermentasi digunakan 50 – 100 ml per liter air minum ternak hasil fermentasi Bio P 2000 Z (1:100 = 1 liter Bio P 2000 Z dalam 100liter air).

I. CARA PEMBUATAN LAR. FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk TANAMAN :

Bio P 2000 Z 1 liter
1 hand Sprayer air (15 liter)
3 – 5 sendok makan gula + 75 –150 ml
3 – 5 sendok makan urea
Bio P 2000 Z + Air 200 liter + Gula tebu 1 kg + Urea 0,7 – 1,5 kg
Diingkubasi selama 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh.

APLIKASI :
• Penyemprotan BIOP2000Z dilakukan pada kondisi tanah yang lembab (kebasahan) dan sinar matahari tidak terik.
• Jika tanah terlalu kering maka aplikasi Bio P dilakukan dengan cara penyiraman di sekitar perakaran tanaman utama (atau pada lubang tanam).
• Sangat baik setelah atau bersama aplikasi pupuk dasar terutama pupuk organik (pupuk kandang).
- BIO P 2000 Z disemprotkan pada seluruh bagian tanaman secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda.
- BIO P 2000 Z dapat di aplikasikan bersama dengan Pestisida sesuai petunjuk; tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama pestisida alkali dan PH sangat masam, fungisida dan bakterisida.
- BIO P 2000 Z dapat diaplikasikan dengan pupuk organic cair seperti Seprint atau Super Flora,floran dll, yaitu dicampurkan saat akan menyemprot di tanaman

II. CARA FERMENTASI BIO P 2000 Z Untuk TERNAK :
Bio P 2000 Z 1 liter
Air100 - 200liter
Gula tebu/tetes 1- 2kg
Urea 0,4 – 1 kg
Diinkubasi selama 12- 48 jam di dalam drum plastik tertutup yang diletakkan di dalam ruangan gelap/teduh.

APLIKASI:
- BIO P 2000 Z disemprotkan pada seluruh bagian tanaman/bahan pakan hijauan/limbah kering hasil pertanian secara merata terutama pada jaringan yang aktif/muda.
- BIO P 2000 Z dapat di aplikasikan bersama dengan probiotik lain sesuai petunjuk;tetapi tidak dapat diaplikasikan bersama bahan kimia, pestisida alkali dan pH sangat masam, fungisida dan bakterisida.
- BIO P 2000 Z dapat diaplikasikan dengan obat/jamu organic dari tanaman bersama air minum ternak.
- Untuk menghindari perubahan selera makan dan gangg. variasi bahan makanan yang dapat mengganggu pertumbuhan ternak sebaiknya pemberian dilakukan secara rutin dan tepat

SYARAT FERMENTASI:
- Alat seperti pengaduk dan wadah (drum, plastik gentong dll) harus bersih dan bahan-bahan dari kayu yang bersih. Sebaiknya dihindari pemakaian bahan darilogam.
Bahan baku seperti air sebaiknya air yang bersih (syarat minimal air pertanian)
- Tempat fermentasi ditempat yang teduh atau di dalamtanah atau terlindung dari cahaya/sinar matahari langsung di dalam wadah yang tertutup rapat.
- Pencampuran bahan seperti gula, urea dilarutkan dahulu dalam air yang akan diberibiang Bio P 2000 Z baru dilarutkan biang ke dalamnya dan diaduk rata dengan alat pengaduk yang bersih.

CIRI FISIK FERMENTASI BERHASIL/NORMAL:
- Timbul gas dan wadah menggelembung dan menjadiberkeringat; Timbul bau harum (aromatis) kemasaman; warna larutan keruh; jika digoncang/diaduk/dituang timbul gelembung gas kecil-kecil dari larutan; rasa larutan agak sepet masam; terdapat lapisan keputihan baik di permukaan larutan maupun di dinding wadah fermentasi.

CIRI FISIK FERMENTASI YANG GAGAL :
- Warna larutan tidak berubah (tetap jernih); Tidak berbau.
- Jika bau menjadi busuk, berarti banyak mikroba yang mati karena: kelamaan fermentasi (&gt; 6 hari); dicampur langsung dengan bahan pupuk beracun atau dengan fungisida atau bakterisida atau pestisida lain; atau air yang digunakan beracun tinggi; atau wadah fermentasi tercemar bahan-bahan anti fermentasi seperti oli tinggi, zat kimia anti bakteri atau jamur.

*) Teknologi Unggulan Nasional berdasarkankeputusan DPR-RI dan telah di patenkan secara Internasional
**) Inventer/Penemu Teknologi Bio Perforasi; Ali Zum Muhzar


PEMBUATAN KOMPOS SEMPURNA TEKNOLOGI BIO P2000Z

Kompos adalah pupuk organik yang penting dalam budidaya pertanian terutama di lahan kering, berpasir, pegunungan yang mudah loloskan air dan lahan marginal.
Banyak bukti bahwa budidaya pertanian yang menggunakan kompos BIO P2000Z hasilnya meningkat dan berkesinambungan (lestari) dibanding yang tanpa kompos dan dari segi ekonomi pemakaian kompos dapat menghemat pemakai pupuk buatan. Oleh karena itu kompos sangat diperlukan untuk mendukung produksi pertanian organic yang lestari. Jika dikelola dengan baik usaha produksi kompos dapat berprospek sebagai usaha yang menguntungkan untuk menambah pendapatan keluarga.

Kompos berasal dari pembusukan bahan organik seperti daun-daunan, rumput- rumputan, jerami, hijauan serasah, sampah organik kota dan kotoran ternak dan berbagai campurannya. Pada prinsipnya pembuatan kompos sangatlah mudah. Secara alami bahan di atas akan membusuk bila ditimbun begitu saja. Namun perlu waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 3 bulan  s/d 1 tahun. Sebagai pengganti dan pelengkap pupuk pertanian, kompos harus ada dan tersedia dalam waktu cepat seiring dengan pengolahan tanahnya. Masalahnya sekarang adalah bagaimana mempercepat proses pengomposan sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

Penggunaan Bioteknologi modern dengan menggunakan jasa agen mikroba Bio P2000Z merupakan harapan besar untuk mempercepat proses dekomposisi dengan kualitas hasil yang lebih baik, sehingga dapat menjamin kesuburan tanah secara lestari.Akhir pengomposan akan meningkatkan ketersediaan
N menjadi 10 kali lipat,
P menjadi 15 kali lipat dan
K menjadi 20 kali lipat.
Mikroba unggul berguna di dalamnya (dari kultur Bio P2000Z) lebih lengkap dibanding kultur lain umumnya sehingga sangat menunjang terbentuknya hara alami secara lengkap dan berimbang khususnya mikro nutrient, senyawa Bio aktif (enzim, hormon, vitamin, ZPT, dll.), senyawa intermediate (asam organic, asam humat, folat, sakarida dll) yang menunjang pertumbuhan dan kesehatan tanaman serta mikro-biota tanah yang menjadikan tanah lebih hidup (produktif) dan subur.
Mengingat penyediaan bahan baku kompos tidaklah sulit (kotoran ternak, jerami, legume (kacang-kacangan) dan gulma serta seresah dedaunan yang telah tersedia dan melimpah di sekitar permukiman), diharapkan petani dapat membuatnya sendiri.
Pada jenis tanah dan tanaman tertentu, kompos sangat diperlukan untuk menunjang budidaya tanaman pokok, seperti pada penanganan lahan kritis, konservasi dan reclamasi lahan.

CARA PEMBUATAN KOMPOS SEMPURNA TEKNOLOGI BIO P2000Z
Peralatan :
1.Cangkul
2.Sabit/parang
3.Kayu papan/alas (Jawa, “Dugel”)
4.Plastik Hitam/Karung Goni
5.Ember Plastik
Bahan :
a. Bio P2000Z
b. Jerami/sampah/dedaunan
c. Dedak/Kotoran ternak
d. Sekam/abu
e. Gula Pasir dan urea, TSP/KCl, dll.
f. Air (secukupnya)
Garis besar bahan utama dengan proporsi bahan sebagai berikut :
Jerami,dll/organik Kotoran Ternak : Dedak : Sekam : Gula : Bio P2000Z : Air
Jumlah : + 200 kg secukupnya : 5 kg : 200 kg : 2 ons : 200 ml : 20 litr/secukupnya
NB: (Perbandingan jumlah / volume ini disesuaikan dengan kompos yang akan dibuat; dan kompos dapat diperkaya dengan nutrisi lain untuk tujuan budidaya tanaman tertentu khusus secara sinergi dengan mikroba Bio P2000Z)

a. Larutkan Mikroba Bio P2000Z 100 - 200 ml dan gula 10 - 15 sendok serta 10 - 15 sendok urea ke dalam 10 - 20 liter air (lebih baik diamkan/ Fermentasikan dulu 1 – 2 malam).
b. Jerami (rumput,daun-daun) dicacah ukuran lebih kecil (panjang 2 – 5 cm), sekam dan dedak dicampur secara merata dan lebih baik kalau ada kotoran ternak sapi atau unggas campurlah abu. Untuk memudahkan kerja dapat disusun berlapis- lapis dan tiap lapis dapat ditambahkan TSP/SP-36 dan KCl jika kompos akan langsung sebagai media tanam sekaligus sebagai pupuk nya.
c. Siramkan larutan starter di atas secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %, Bila bahan masih kering tambahkan air secukupnya (Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila adonan dilepaskan maka adonan akan megar).
d. Adonan digundukan di atas tanah yang tinggi atau alas papan dengan ketinggian 15 - 20 cm kemudian ditutup dengan karung goni/plastik selama 3 - 4 hari.
e. Pertahankan suhu dalam timbunan tidak lebih dari 40 C jika suhu lebih dari 50 C dengan cara: bukalah karung penutup, dan gundukan dibalik-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni.
Catatan : Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan kerja mikroba terhambat, untuk itu lakukan pengadukan sehari dua kali (6-24 jam sekali).
f. Pada proses dan kondisi yang benar (terkontrol), setelah 4 hari Kompos Bio P2000Z telah selesai fermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic; cirinya warna coklat dan lebih lunak, serta tidak panas.

Penggunaan kompos ini yang ideal untuk hortikultura adalah 6 – 10 ton per hektar atau digunakan dengan cara spot (sekitar lobang tanam saja), sehingga lebih hemat.

Soal harga pun, bisa diadu.
Harga seliter pupuk Bio P2000Z dipasaran hanya Rp 150.000-180.000,-. Padahal, isinya setara dengan 200 kg urea (seharga Rp 900.000,-), 50 kg fosfat(Rp 200.000,-), dan setara 40 kg pupuk KCL (Rp.90.000,-). Jika merasa kemahalan, pupuk ini bisa diencerkan lagi dengan cara fermentasi selama 48 jam (dengan menambah 1kg gula/air kelapa, 1kg urea (bisa digantikan dengan air kencing), dan 20 liter air). hasil fermentasi tersebut bisa diencerkan menjadi 200 liter pupuk cair. Jadi, harganya memurah menjadi sekitar Rp. 1000/liter.

Bila air fermentasi diganti air kelapa tua yang terbuang dipasar terkumpul 1500 liter, harganya lebih murah lagi misal harga biop2000z pangan + phosmit original 300rb / 1500liter = Rp.200,-/liter.
Untuk areal yang luas bisa diperbanyak air fermentasi dengan dosis 1Liter BIOP2000Z : 1Liter Phosmit : 200Liter air biasa tuk 1ha,
300-400Liter air bekas rebusan kedelai pabrik Tempe tuk 1,5-2ha,
Urin ternak 1000 Liter tuk 5ha, Air kelapa tua 1500Liter tuk 7,5ha.

Pupuk Biop2000Z telah diujicoba pada berbagai macam tanaman produksi dan lahan pertanian dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, termasuk pada lahan gambut. Sebagai contoh bukti hasil pemakaian pupuk BioP2000Z, jumlah panen kedelai, yang semula 1,2 ton per ha menjadi 4,5 ton per ha dalam enam kali pemupukan dengan jeda 1 – 2 minggu.
Untuk mendapatkan kedelai tingkat raksasa seperti pada gambar, tanaman perlu dipupuk dua kali seminggu. Tiap ada tunas baru, semprotlah daun, batang, dan tanahnya dengan pupuk ini.

Pupuk Bio P200Z tercipta dari rasa prihatin melihat kondisi ekonomi petani. Akibat revolusi hijau, produksi pertanian digenjot menggunakan pupuk kimia. Pada awal panen hasilnya memang memuaskan, tetapi untuk selanjutnya petani malah merugi. Setiap musim tanam, petani harus punya modal untuk membeli bibit, pupuk, dan pestisida. Ketika panen, belum tentu petani bisa langsung tersenyum bahagia meraup untung dan menutup utang modalnya. Soalnya, harga jual hasil panen masih bias digoyang untuk menguntungkan pihak tertentu. Petani akan lebih merana lagi jika tanamannya ludes diserang hama.

Jika kondisi seperti itu berlangsung terus-menerus, petani bisa makin jatuh melarat dan kemudian menggantung paculnya, ini sangat berbahaya, Indonesia bisa krisis pangan seperti langkanya kedelai dipasaran. Salah satu kunci penyebab kemelaratan petani adalah karena ketergantungan petani dengan pupuk buatan.Takaran penggunaan pupuk buatan ini untuk satu satuan luas perlu terus meningkat. Dari segi biaya, ini tentu menambah ongkos produksi yang memberatkan petani. Pemakaian urea yang berlangsung terus-menerus dan bertahun-tahun jugamembuat tanah menjadi seperti plastik. Akibatnya, tanah tidak bisa bernapas danair pun tidak bisa meresap. Ini baru dampak dari urea. Belum lagi akibat pupuk lain seperti TSP dan fosfat yang membuat tanah menjadi asam. Kalau sudah begitu, akar tanaman sulit berkembang dan hidup.
Padahal sesungguhnya tanaman bisa subur secara alami tanpa diberi pupuk kimia buatan !!!

BIO P2000Z (MIKROBA GOOGLE) Awas Tiruan !!!

Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIOP2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati".
Jangan tertipu dengan produk BIOP2000Z PALSU !!! !!! selain foto dan website dibawah ini : 

 
Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh distributor / agen . Untuk menghindari Pemalsuan yang pernah kami alami oleh Distributor dan Agen kepada mitra BIO P2000Z, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring  perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia. Stok Terbatas!!!

konsultasi dan order pabrik langsung. Hub. Bimanuar
email : mikroba.biop2000z@gmail.com
( sms only ) 085378877277 / 02123650877 / 085891939377 / 08999396920
Artikel biop2000z ;
https://www.scribd.com/biop2000z/documents
http://www.facebook.com/bop2000z ,
http://biop2000z-pabrik.blogspot.com/ ,
http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com/ ,
http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com/
https://www.tokopedia.com/biop2000z

Cara fermentasi biop2000z untuk tanaman, ternak, ikan
https://www.youtube.com/watch?v=bHh3pO3-6MI

Dokumen biop2000z klik :
https://www.scribd.com/biop2000z/documents
https://www.facebook.com/biop2000z/photos/a.1375012706069858.1073741826.1375007859403676/1549869721917488/?type=1&amp;theater
DOWNLOAD FILE Artikel+Brosur+PERIJINAN BIOP2000Z klik:
https://www.facebook.com/groups/173851086038054/files/
Cara pemakaian youtobe klik:
http://www.youtube.com/watch?v=TxPFAkgwK0A&amp;amp%3Bnoredirect=1
Penemuan Luar Biasa dimuat di Iptek Talk TVRI :
1. http://www.youtube.com/watch?v=X2D8bcogP3M
2. http://www.youtube.com/watch?v=uizjjmhfq_Y
3. http://www.youtube.com/watch?v=A5ODLdWZGqI
Anugerah Presiden : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Padi Hibrida : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Hasil yang Berbeda Nyata : http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU
Proyek Mikroba Google Qatar : http://www.youtube.com/watch?v=hgwJOjt7t9A
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1401031380134657.1073741833.1375007859403676&amp;type=3