Awas Tiruan !!! MIKROBA GOOGLE ( BIOP2000Z )

Awas Tiruan Dengan Harga Murah yang dijual oleh Distributor dan Agen Resmi !!!
Distributor dan Agen Resmi adalah Petani binaan yang memakai BIOP2000Z dan tinggal di satu wilayah / alamat yang jelas. Untuk menghindari Pemalsuan yang pernah kami alami oleh Distributor dan Agen Resmi kepada mitra BIO P2000Z, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia.
Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIOP2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati". Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh Distributor / Agen Resmi . Jangan tertipu dengan produk BIOP2000Z PALSU !!! !!! selain foto dan website dibawah ini :
Stok Terbatas!!! konsultasi dan order pabrik langsung.
Hub. Mas Nuar
email : mikroba.biop2000z@gmail.com
( Sms /WA only ) 085378877277 / 085891939377 / 08999396920
Artikel biop2000z ;
http://www.facebook.com/biop2000z
http://www.facebook.com/Biop2000zMikrobaGoogle
https://twitter.com/bio_p2000z
http://biop2000z-mikrobagoogle-pabrik.blogspot.com/
http://biop2000z-pabrik.blogspot.com/
http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com/
http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com/
http://www.tokopedia.com/biop2000z

Untuk Hasil inovasi dan Terobosan Teknologi Pertanian :
https://web.facebook.com/mikrobahormonextra/
https://web.facebook.com/groups/mikrobahormon/

Sabtu, 25 Oktober 2014

BIOP2000Z SEBAGAI SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LAHAN MASAM TANPA Bakteri RHIZOBIUM

BIO P2000Z SEBAGAI SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KEDELAI 
DI LAHAN MASAM TANPA Bakteri RHIZOBIUM
JANGAN TAKUT BUDIDAYA KEDELAI DI TANAH BARU
Penggunaan pupuk hayati Rhizobium sp untuk kedelai sudah ketinggalan
Tanah masam menyebabkan penurunan produktivitas lahan dan hasil tanaman karena:
1. Menjadi anasir penghambat ketersediaan unsur hara bagi tanaman yang berimbang,
2. Meningkatkan dampak unsur beracun dalam tanah,
3. Mempengaruhi fungsi penting biota tanah yang bersimbiosis dengan tanaman seperti MENGHAMBAT FIKSASI NITROGEN OLEH BAKTERI RHIZOBIUM
4. Menurunkan hasil tanaman sehingga optimal- maksimal tanaman tidak tercapai,
Akbat tanah masam berdampak langsung pada produktivitas tanaman produksi di daerah transmigrasi seperti pada komoditas tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai). Tanpa intervensi teknologi secara khusus produktivitas tanaman pangan di daerah transmigrasi yang bertanah masam rata2 rendah. Pengalaman penempatan transmigrasi tahun pertama penempatan (T+1) sampai tahun kelima penyerahan T+5 rata-rata produksi tanaman pangan masih rendah, seperti untuk padi berkisar 1,5 - 3,5 ton/ha, jagung 2 – 4 ton/ha dan kedelai 0,6 – 0,8 ton/ha. Potensi produksi ini masih bisa ditingkatkan apabila keasaman tanah dapat diatasi dan perbaikan teknik budidaya dengan menerapkan teknologi dan cara-cara budidaya yang tepat.
Cara Konvensional Mengatasi Tanah Masam Untuk Pertanian
Pada prinsipnya ada dua cara mengatasi tanah masam agar dapat dimanfaatkan untuk usaha pertanian yang produktif yaitu cara kimia dan cara biologi.
1. Cara kimia
Cara kimia merupakan salah satu upaya pemecahan masalah kesuburan tanah dengan menggunakan bahan-bahan kimia buatan yaitu:
a. Pengapuran yang tujuan untuk:
a) Menaikkan pH tanah tetapi tidak dapat bertahan lama, karena tanah mempunyai sistem penyangga, yang menyebabkan pH akan kembali ke nilai semula setelah beberapa waktu berselang.
b) Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tetapi segera hilang dengan kembalinya penurunan pH tanah
c) Menetralisir Al yang meracuni tanaman, tetapi karena Al berada di lapisan dalam tanah dan sifat Ca yang kurng mobil sehingga perlu tambahan tenaga membenamkan dan menyebabkan pemadatan tanah. Jika menggunakan dolomite yang mengandung Mg, kelebihannya mengganggu kesetimbangan makro-mikro hara yang lain seperti defisiensi seperti K
b. Pemupukan: penambahan unsur hara merupakan jalan termudah dan tercepat dalam menangani masalah kahat hara. Unsur hara yang diberikan dalam bentuk kation mudah sekali tercuci sehingga pemupukan pada tanah masam perlu hati hati, baik waktu, cara aplikasi dan dosis yang tepat. jika tidak tepat justru tidak memberikan manfaat peningkatan produksi yang berarti.
2. Cara Biologi
Cara biologi/hayati mendasarkan pada prinsip membangun kesetimbangan hubungan mikro ekologis yang seimbang antara kehidupan biologis dan sifat fisik-kimia tanah dimana hadirnya keragaman mikrobia penggerak kesuburan tanah yang saling berinteraksi dan bersimbiosis akan menjadi “mesin” pengatur, pembangun dan meremediasi tanah menjadi kembali normal dan sesuai untuk tumbuh kembang tanaman budidaya. Membangun kesuburan biologis ini adalah cara revolusioner yang baru-baru ini mulai disadari dan menjadi landasan pertanian berkelanjutan dalam menjaga kesuburan tanah yang berkelanjutan dan aman serta ramah lingkungan.
Sudah banyak bukti dengan ditemukan dan diketahuinya peran kerja konsorsium mikroorganisme multi fungsi dari strain2 tertentu akan yang secara sinergistik dapat membangun kesuburan tanah yang “sakit/ekstrim bermasalah” seperti peranannya dalam memproduksi dan menyediakan unsur hara organic baik berupa asam amino maupun sakarida sederhana dan alkoholik yang mudah diserap tanaman dalam memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi tanaman; “memakan” unsur logam berat yang menyebabkan racun bagi tanaman dan kemasaman tanah seperti Al, Fe, Mn, S, B, dll menjadi senyawa organic yang tidak berbahaya bagi tanaman; menghasilkan senyawa bioaktif seperti enzim, hormone dan zat pengatur tumbuh yang tidak bisa dikerjakan oleh fungsi pupuk kimia.
Kerja penyubur mikrobiologis inilah ”kunci” yang mengatur ketersediaan dan kesetimbangan unsure hara pada tanah marginal secara berkelanjutan yang tidak bisa dikerjakan dengan teknik pemupukan kimia yang konvensional. Terciptanya Kesetimbanngan mikrobiologis dari sekumpulan mikroorganisme unggul yang tumbuh hidup bersinergi ini akan meningkatkan pH tanah secara alami, mengatur dan memperbaiki sifat kesuburan fisik tanah menjadi lebih baik antara lain dengan meningkatnya unsure organic tanah yang secara langsung memperbaiki agregasi tanah menjadi lebihkompak, tanah lebih gembur dan meningkat kemampuan menyimpan air dan sirkulasi oksigen yang lebih baik. Teknologi mikroba yang mampu merekayasa tanah bermasalah menjadi tanah produktif untuk pertanian telah tersedia dengan kemampuan memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman mencapai hasil yang maksimal. Teknologi tersebut dikenal dengan teknologi “mikroba google” atau dikenal dengan teknologi Bioperforasi.
BANTAHAN PARADIGMA LAMA YANG MEWAJIBKAN PENGGUNAAN Rhizobium sp UNTUK PENANAMAN KEDELAI
1. Karakteristik Bakteri Rhizobium
Rhizobium berasal dari dua kata yaitu Rhizo yang artinya akar dan bios yang berarti hidup. Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk batang, gram negatif, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar legume (kacang-kacangan)membentuk bintil akar.
Sifat dari Rhizobium yang unik adalah sifat “setia” terhadap inangnya, SATU JENIS (STRAIN) RHIZOBIUM HANYA DAPAT MENGINFEKSI SPESIFIK SATU JENIS TANAMAN LEGUME. misalnya:
- Rhizobium phaseoli bersimbiosis dengan tanaman Kacang hijau
- Brady rhizobium spp bersimbiosis dengan tanaman Kacang tanah, Kacang gude
- Rhizobium japanicum bersimbiosis dengan tanaman Kacang kedelai
Bakteri pemfiksasi nitrogen selain Rhizobium adalah Azosphirillum, Azotobacter, Bacillus, dll). Berbagai laporan hasil penelitian menyebutkan bahwa pada kondisi yang ideal kemampuan fiksasi Rhizobium melebihi mikroorganisme-mikroorganisme pengikat nitrogen yang lainnya, sehingga pada kondisi yang optimalnya mampu memenuhi 50%-75% kebutuhan N tanaman legume. Akan tetapi karena bersifat simbiotiknya menginfeksi tanaman untuk hidup dan berkembang bakteri rhizobium membutuhkan nutrisi yang diambil dari tanaman inangnya. Hubungan simbiotinya dapat dipandang positif maupun negative; secara negative Bakteri mengambil zat hara yang kaya energy dari tanaman inang sehingga kemampuan maksimal tanaman untuk berproduksi akan berkurang, sedangkan segi positifnya tanaman inang mendapatkan senyawa nitrogen dari bakteri untuk melangsungkan kehidupannnya sehingga dapat menghemat pemupukan N.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja bakteri bintil akar pada Kedelai:
1. Sumber makanan (nutrisi organik utk bertahan dan sifat perakaran) sebelum menginfeksi tanaman.
2. Mikroorganisme kompetitor di rizosfir terutama yg antagonis, krn dpt menghalangi infeksi
3. Meningkatnya kekebalan tanaman karena sebab kondisi lingkungan tanaman memproduksi antibiotik penghambat infeksi.
4. Lingkungan yang mempengaruhi hasil fotosintesis (hara, cahaya, air, luas daun, CO2) , pada fase pembentukan fase generatif karena kebutuhan energi dan nutrisi untuk tumbuh dan bekerjanya fiksasi N Rhizhobium mengambil sebagian hasil fotosintesis tanaman.
5. pH ideal untuk pertumbuhan dan fixasi N Rhizobium japonicum yang bersimbiosis dengan tanaman kedelai menghendaki pH netral ± agak basa ( 6,5 – 8), pada tanah masam penggunaan rhizobium tidak efektif untuk meningkatkan produksi kedelai.
6. Suhu yg disukai 20-28oC tetapi masing-masing jenis isolat berbeda tanggapnya terhadap suhu
7. Senyawa residu racun herbisida, fungisida di tanah tidak disukai bakteri bintil akar, pada tanah masam dimana Al, Zn dan Cl menjadi penghambat pertumbuhan dan fixasi N oleh Rhizobium.
8. Ketersediaan P utk suplai energi; Mo utk kerja nitrogenase, Fe dan Co utk laghemoglobin dan transfer elektron. 
Pada tanah masam unsur P dan Mo terkelat oleh Al sehingga mempengaruhi ketersediaannya dan berarti akan menghambat kerja bakteri.
2. Bukti Ilmiah Ketidakefektifan Bakteri Rhizobium di Kedelai Tanah Masam
Hasil penelitian menunjukkan meskipun pada beberapa isolat rhizobium yang toleran pada pH 4 mampu tumbuh optimal, tetapi harus ditambah 300 ppm Fe. Toleransi asam pada beberapa strain Rhizobium dapat dimanipulasi dengan menambahkan Fe kadar tinggi, tetapi pada tanah justru akan mengganggu kesetimbangan ketersediaan hara yg lain. Toleransi asam tidak dipengaruhi oleh jenis tanah dan macam varietas tanaman inang, akan tetapi sangat ditentukan oleh daya adaptasi genetis dan fisiologis bakteri. Ketidakefektifan penggunaan Rhizobium pada kedelai di tanah masam karena perkembang Rhizobium endogen rendah dimana syarat minimal populasi rhizobium endogen untuk dapat efektif menginfeksi akar kedelai adalah 1000 sel/gram tanah yang efektif.
Pada penelitian lain penggunaan Rhizobium pada tanah masam menunjukkan bahwa pembentukan jumlah bintil akar akan meningkat signifikan menjadi 2 kali lipat (66 bintil) per tanaman Jika dilakukan penambahan dolomite 1,5 ton/ha (Rp. 1,300.000) dan bokashi 2 ton/ha (Rp. 1.200.000) dengan total tambahan biaya untuk mengoptimalkan pembentukan bintil akar oleh bakteri Rhizobium Rp. 2.500.000/ha. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Rhizobium pada tanah masam agar tumbuh optimal harus diikuti dengan penambahan biaya agro input dolomite dan pupuk organi serta biaya aplikasinya dimana untuk daerah transmigrasi yang sulit transportasinya akan menimbulkan biaya yang lebih besar sehingga tidak feasible.
Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pembentukan bintil akar akibat inokulasi isolat Rhizobium dengan pemberian dolomite dan bokashi mampu meningkatkan kadar N daun dibanding tanpa inokulasi terutama pada tanaman yang tumbuh pada tanah yang tidak diberi amelioran. Peningkatan hasil yang diperoleh tidak signifikan dengan peningkatan biaya penambahan input dolomite dan bokashi.
Peningkatan kadar N daun berdampak pada peningkatan kandungan klorofil, Namun pengaruh inokulan dan amelioran terhadap jumlah polong isi dan hasil biji per tanaman tidak saling berinteraksi.
SOLUSI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DI LAHAN MASAM TANPA Bakteri RHIZOBIUM

Menerapkan Teknologi Mikroba Google (merek Bio P2000Z, Phosmit & Ferre Soil)
Teknologi Hayati Bio Perforasi (Bio P 2000 Z) adalah teknologi produktivitas organic yang dilindungi International dan Nasional Patent dengan nomor: PCT/ID 01/00003; paten nasional: ID 0 000 438 S, ID 0063722, P20000367, P20000368, S2000073, S2000074 mendapatkan anugerah yang diberikan dari Presiden R.I. yaitu KALYANAKRETYA UTAMA 2004 sebagai suatu penghargaan kepada Ilmuwan nasional yang terunggul dan berjasa besar bagi Negara di bidang teknologi pertanian dan agro industry yang karyanya bermanfaat, terbukti dan terterapkan; dan Mendapatkan Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL) 2009. 
Teknologi Bio Perforasi adalah penggunaan “mikroba google” dalam budidaya secara komprehenship dengan membentuk dan mengkondisikan keseimbangan ekologis alamiah melalui sekumpulan jasa mikro-organisme unggul berguna yang dikondisikan, bersinergi dengan mikroba alami indogenus. Teknologi Bio Perforasi diterapkan dengan mengaplikasikan Pupuk hayati Bio P 2000 Z dan turunannya seperti Phosmit dan Ferre Soil hasil ramu dari kumpulan mikro-organisme indegenus terseleksi bersifat unggul berguna yang dikondisikan agar dapat hidup harmonis bersama saling bersinergi dengan kultur mikro-organisme local sinergistinya yang mampu menghasilkan nutrisi dan unsur hara mikro dan makro yang berguna bagi mikroba simbionnya dan komoditas budidaya.
Dengan adanya teknologi ini penggunaan penggunaan inokulan bakteri Rhizhobium secara khusus dalam budidaya kedelai tidak diperlukan lagi karena fungsi Rhizobium yang spesifik digantikan oleh sekumpulan bakteri fiksasi N yang hidup berasosiasi dengan tanaman tanpa menginfeksi dan tanpa mengambil/mengurangi nutrisi hasil fotosintesis yang dihasilkan oleh tanaman. Konsorsium mikroba ini disamping meningkatkan ketersediaan hara yang diperlukan untuk tumbuh kembang tanaman juga meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit sehingga tanaman lebih sehat dan produksi maksimal tanaman dapat tercapai.
Kemampuan teknologi ini mampu memacu pertumbuhan dan produksi kedelai lokal menjadi tinggi mencapai 2,8 – 3,2 meter (seperti pohon) dengan lebat polong 1800 – 2300 polong/tanaman; pada tahun 2003 berhasil dikembangkan kembali pada kedelai lokal sehingga mencapai ketinggian tanaman 4,5 Meter dan kedelai edamame 2,40 Meter dengan buah yang cukup lebat. Dibanding teknologi konvensional (rhizobium) di lokasi yang sama kedelai ini hanya: tinggi= 6,5 cm dan polong= 20–75 polong /tanaman Pada tanaman kedelai di daerah masam.
Awas Tiruan !!! NEW STIKER !!!! MIKROBA GOOGLE (BIOP2000Z)
Jangan tertipu dengan produk BIO P2000Z PALSU !!! !!!
Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIO P2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati". 
atau selain foto ini : 
Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh distributor.
Untuk menghindari Pemalsuan yang pernah kami alami oleh Distributor, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia. Stok Terbatas!!!
konsultasi dan order pabrik langsung, Harga khusus dari pabrik tuk agen / distributor. hub. Bimanuar email : konsultanpks99@gmail.com
( sms only ) 085378877277 / 08999396920 / 02123650877 
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1470804776490650&set=a.1447659482138513.1073741846.1375007859403676&type=1&theater

Tidak ada komentar: