Awas Tiruan !!! MIKROBA GOOGLE ( BIOP2000Z )

Awas Tiruan Dengan Harga Murah yang dijual oleh Distributor dan Agen Resmi !!!
Distributor dan Agen Resmi adalah Petani binaan yang memakai BIOP2000Z dan tinggal di satu wilayah / alamat yang jelas. Untuk menghindari Pemalsuan yang pernah kami alami oleh Distributor dan Agen Resmi kepada mitra BIO P2000Z, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia.
Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIOP2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati". Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh Distributor / Agen Resmi . Jangan tertipu dengan produk BIOP2000Z PALSU !!! !!! selain foto dan website dibawah ini :
Stok Terbatas!!! konsultasi dan order pabrik langsung.
Hub. Mas Nuar
email : mikroba.biop2000z@gmail.com
( Sms /WA only ) 085378877277 / 085891939377 / 08999396920
Artikel biop2000z ;
http://www.facebook.com/biop2000z
http://www.facebook.com/Biop2000zMikrobaGoogle
https://twitter.com/bio_p2000z
http://biop2000z-mikrobagoogle-pabrik.blogspot.com/
http://biop2000z-pabrik.blogspot.com/
http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com/
http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com/
http://www.tokopedia.com/biop2000z

Untuk Hasil inovasi dan Terobosan Teknologi Pertanian :
https://web.facebook.com/mikrobahormonextra/
https://web.facebook.com/groups/mikrobahormon/

Sabtu, 25 Oktober 2014

Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi (BIO P2000Z)

Budidaya Kedelai Lokal Dengan Teknologi Bio-Perforasi 
(BIO P2000Z)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Memberdayakan dan mengoptimalkan sumberdaya sektor pertanian khususnya  tanaman pangan dan perkedelaian  merupakan solusi pemberdayaan ekonomi rakyat  yang tepat dalam pembangunan ekonomi Nasional. Upaya menjadikan komoditi kedelai sebagai sektor pertanian riil untuk membangun ekonomi rakyat dengan program teknologi untuk swasembada pangan  merupakan pilihan yang tepat bagi Indonesia sebagai negara agraris yang sedang berkembang. Sebagai bahan pangan, kedelai oleh sebagaian besar rakyat digunakan untuk pangan tradisional seperti tahu-tempe, susu kedelai, kembang tahu, kecap, tauco, susu kedelai. Kedelai banyak digunakan pula sebagai bahan baku untuk  industri pangan modern seperti suplement bubur bayi, TVP, minyak goreng dan lain-lain serta industri pakan ternak.  Oleh karena itu kedelai sebagai sumber protein rakyat yang murah harus dapat disediakan  secara lokal agar aman dari kekhawatiran cemaran dampak rekayasa genetik.
Secara ekonomi, pengembangan agribisnis kedelai di Indonesia memiliki peluang yang cerah dan menarik jika budidaya (teknologi on farm) dapat memberikan peningkatan produktivitas secara nyata. Peluang pasar domestik kedelai masih terbuka lebar dan kebutuhan akan komoditas ini terus meningkat. Usaha-usaha peningkatan produksi kedelai perlu terus dikembangkan, namun pada kenyataannya laju produksi kedelai nasional masih belum mampu mengimbangi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat. Perhatian para produsen kedelai terkonsentrasi bagaimana cara meningkatkan produksi yang berlipat ganda melalui input teknologi yang menjamin sehingga mampu terjamin  keuntungannya dengan harga jual yang bersaing di pasaran bebas.

Usaha-usaha meningkatkan  produksi  kedelai ini terus dipacu melalui alih teknologi Unggulan Nasional (Bio P 2000 Z). Teknologi ini di transfer kepada petani melalui penggambaran secara utuh dan penerapan yang mudah serta sederhana oleh sistem pendampingan teknis di lapangan. Pendampingan berfungsi untuk memberikan layanan ahli, penyuluhan  dan konsultansi teknologi serta pencegahan dan pemecahan masalah yang timbul sesegera mungkin di tingkat usaha tani.  Pendampingan merupakan bagian penting dalam menjamin kepastian proses produksi yang benar dan pengendalian/kontrol kondisi yang terjadi di lapangan.
Bio Perforasi membentuk dan mengkondisikan keseimbangan ekologis alamiah melalui sekumpulan jasa mikroorganisme unggul berguna yang dikondisikan, bereaksi dengan mikroba alami indogenus dan nutrisi; dan dengan menggunakan prinsip “membioperforasi“ secara alami oleh zat inorganik, organik dan biotik pada mahluk hidup (seperti tanaman) sehingga memacu dan/atau mengendalikan pertumbuhan dan produksinya. Ternyata dengan sistem demikian masalah menurunnya produksi komoditi pertanian dapat dipecahkan.

1.2  Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui produksi kedelai lokal melalui Teknologi Bio Perforasi (pupuk hayati bio P 2000 Z).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Budidaya Kedelai dengan Standar Teknologi Bio P 2000 Z

Implementasi teknologi Bio P 2000 Z dalam budidaya tanaman kedelai  secara singkat dapat di jelaskan sebagai berikut :
  1. Pemilihan Lokasi
Lokasi  budidaya yang dipilih  harus memperhatikan  yang sesuai dengan syarat  ekologis hidup tanaman (terutama syarat agronomis), ketersediaan air, dapat dijangkau untuk masuknya saprotan dan pengangkutan hasil panen, mudah  diawasi dan  tidak bermasalah.  Sebelum menetapkan lokasi perkebunan kedelai maka perlu dikaji lebih mendalam karakter sosio-cultural masyarakat, ketepatan musim dan kelayakan lokasi dengan melalui survey agar budidaya tepat teknologi dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Garis besar mekanisme pelaksanaan pengembangan komoditas komersial dan prosedur penentuan kawasan pengembangan produksi dengan teknologi Bio P 2000 Z sebagai berikut:

2.    Penggunaan Benih dan Pemilihan Benih Bermutu
Pemilihan benih merupakan faktor penting  dalam mencapai keberhasilan budidaya. Benih yang bermutu tinggi/baik: adalah dari varietas unggul, adaptif/sesuai dengan lingkungan setempat, berdaya tumbuh lebih dari 80 % dan seragam, asal-usul  benih jelas (bersertifikat/jelas kualitas dan kemurnian). Benih ini berasal dari proses produksi yang memenuhi kriteria 6 (enam) tepat yaitu: (tepat varietas, mutu, waktu, lokasi jumlah dan harga).
Dengan memerapkan teknologi budidaya kaidah Bio P 2000 Z maka pemakaian benih dapat  dihemat 30% sampai 50%. Standar penghitungan benih ini bisa digunakan untuk memprediksi luas tanam intensif petani dengan cara berapa jumlah benih yang ditanam (sebelum sulam) dan berapa benih yang diisikan per lubang tanam.

3.    Pengolahan Tanah
Pengolahan  tanah untuk  membuat  tanah  menjadi gembur, bersih dari gulma dan menciptakan kesuburan fisik tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan  tanaman dan penyebaran akar tanaman yang lebih dalam. Pengolahan tanah perlu memperhatikan prinsip  konservasi lahan, agar kesuburan tanah dapat terjaga dan berkesinambungan dalam menunjang usahatani. Penggunaan peralatan mekanisasi  untuk pengolahan lahan  dapat difungsikan sekaligus dengan pencetakan  bedengan pada lahan berbentuk hamparan homogen akan sangat efisien dan memudahkan tahap pekerjaan lanjut.
Pada tanah pasir/gambut yang sering bermasalah dengan air tergenang dan pemadatan, maka perlu dibuat bedengan-bedengan dengan lebar  1,5 – 3 meter (5 – 8 baris tanaman).  Pada dasarnya cara dan teknis pengolahan tanah  disesuaikan dengan  jenis dan sifat tanah serta  komoditas tanaman pangan  yang akan  diusahakan.   Pemberian pupuk dasar, kompos dan pupuk kandang pada tanah pasir dapat dilakukan bersama dengan pengolahan tanah akan menghemat penggunaan tenaga kerja.  Pemberian kompos dengan dosis 3 – 6 ton per hektar dapat meningkatkan hasil secara nyata namun pada teknik Bio-perforasi disederhanakan melalui teknologi Kompos Hamparan yang lebih efisien. Selain pengolahan tanah yang sempurna, teknik penyiapan lahan minimum tillage  menjadi salah satu  alternatif  yang dapat ditunjang pemanfaatan teknologi Bio-Perforasi yang berasaskan  pertanian yang berwawasan lingkungan.

4.    Penanaman
Waktu tanam dipilih  pagi hari (dan sebaiknya sore hari) pada kondisi tanah lembab (basah) dan dilakukan secara serentak.  Sebelum benih ditanam wajib diuji kembali daya tumbuhnya sebagai kepastian pertumbuhan.  Penggunaan mesin tanam modern sangat berguna sebagai upaya tanam serentak, namun perlu diperhatikan efisiensinya dengan menyesuaikan kontur lahan. Pada penanaman dengan menggunakan mesin tanam dapat sekaligus dilakukan aplikasi pupuk dasar. Penanaman dengan menggunakan mesin agar memperhatikan kondisi tanah. Pada saat penanaman harus dipastikan betul kelem-baban tanah  50%-75%, jika penanaman dilakukan pada musim kering maka penanaman dilakukan sehari setelah lahan di leb/dibasahi secara merata supaya tanah lembab.
Jarak tanam disesuaikan dengan varietas dan umur tanaman dan memperhatikan sifat ketinggian dan percabangan tanaman dan penggunaan mekanisasi budidaya. Varietas yang berumur 85 – 100 hari jarak tanamnya 40 x 20 (kurang cabang) dan 40 x 30 (banyak cabang), sedangkan  kedelai var. genjah (umur 65 – 75 hari) jarak tanam 30 x 25 (tan. pendek 40 cm) dan 30 x 30 (tan. agak tinggi 60 – 85 cm) dan kedalaman lubang tanam  disesuaikan dengan kesuburan dan jenis tanah serta jenis tanaman yang diusahakan.  Pada penanaman musim kering jarak tanam dapat diperapat menjadi 75% -85% dari jarak normalnya.
Kedalaman lobang tanam yang ideal adalah 3 cm dan tiap lubang 2 – 3 biji (rata-rata tumbuh 2 tanaman) dengan penutup kompos yang dicampur pupuk untuk memacu pertumbuhan awal.  Tetapi sebelum ditanam benih kedelai perlu diperlakukan seed treatment.

5.    Pemupukan Mineral
Pemupukan kedelai yang ideal dilakukan  tiga kali: pertama saat 12 – 15 HST untuk menjaga pertumbuhan awal vegetatif yang normal.  Jumlah dan  dosis  pemupukan berimbangnya adalah 30 % dari total kebutuhannya (N,P,K).  Kedua, saat akan tanaman berbunga atau setelah pendangiran/penyiangan pada rentang umur 21 – 34 HST sesuai jenis kedelai (mulai/akan berbunga) dengan dosis 50 % berimbang dari  total kebutuhan pupuk. Ketiga, adalah pada umur 40 – 45 HST pemupukan penyempurna yang diberikan merata atau pada tanaman yang kurang pertumbuhannya dengan dosis sisa yaitu 20 % berimbang dari kebutuhan total pupuk.  Bersamaan atau sesaat setelah pemupukan, tanah dan tanaman disemprot dengan Bio P 2000 Z agar pupuk digunakan tanaman secara efektif.
Dosis total pemupukan disesuaikan dengan  kebutuhan jenis varietas tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah berdasarkan rekomendasi setempat atau uji laborat tanah.  Dosis umum untuk kedelai adalah Urea/ZA  50 – 75 Kg, SP-36/TSP 50 – 100 Kg dan KCl 25–75 Kg). Pupuk kompos/kandang dapat diberikan pada lahan  yang kesuburannya rendah, seperti tanah pasir serta tanah yang berdrainase jelek. Jumlah pupuk kandang dapat diberikan minimal jika telah ditunjang dengan pemakaian Bio P 2000 Z.
Waktu  pemupukan terbaik adalah saat tanah agak basah (lembab)  setelah hujan dan waktu sore hari lebih baik dibanding  pagi hari.  Setelah pemupukan tanah tidak banjir/kehujanan selama 2 hari. Cara pemupukan  pupuk diletakkan di sebelah kiri atau kanan batang dengan jarak 5 – 8 cm.  Cara aplikasi pupuk terbaik adalah diletakkan dalam lubang tugal dan di tutup tanah dibanding cara lain seperti sebaran. Keterlambatan pemupukan dan pemupukan yang salah mengakibatkan  tanaman mengalami stress.

Pemupukan lain yang dapat digunakan lewat daun yaitu berupa POC (pupuk organik cair).  Aplikasinya melalui daun  yang sekaligus berfungsi sebagai nutrisi saat aplikasi bersama Bio P 2000 Z. Pupuk ini dapat dipakai untuk penguat bunga dan buah yang diaplikasikan pada saat pertumbuhan  13 – 21 HST dan 35 – 60 HST.  Agar diwaspadai penggunaan pupuk cair an-organik (PPC) dan ZPT/hormonal yang dikhawatir-kan kontra/menghambat reaksi kerja Bio P 2000 Z, maka penggunaan POC harus simultan.

6.    Penyulaman
Penyulaman dimaksudkan agar jumlah populasi tanaman ideal dapat dipertahankan sehingga hasil optimalnya tercapai, mempercepat penutupan tanah sehingga dapat menekan  gulma yang tumbuh  pada pertanaman yang terbuka. Penyulaman dari biji langsung dilakukan  pada umur 5-7 HST yaitu setelah tanaman tampak tumbuh  semua supaya selisih waktu tanam tersebut tidak terjadi perbedaan menyolok yang mengganggu panen serentak. Penyulaman dilakukan dengan menggunakan jenis  benih/bibit dari varietas yang sama.  Cara penyulaman yang terbaik dilakukan dengan cara transplanting (pindah tanam) dari tanaman yang seumur dari tanaman yang dipersiapkan di pinggir bedengan untuk sulam.  Saat penyulaman adalah pada umur tanaman 8 – 12 Hst dan waktunya sore hari  dengan mencabut tanaman berikut tanahnya agar akar tidak terluka, kemudian setelah ditanam  segera disiram air.

7.    Penyiangan dan Pendangiran
Dilakukan  untuk menekan populasi gulma sehingga tidak mengganggu tanaman.  Disamping itu, agar tanah menjadi gembur  sehingga membantu pertumbuhan tanaman dan akar tanaman. Pelaksanaan penyiangan I dilakukan pada saat periode kritis tanaman  biasanya dilakukan pada umur 2 – 3 minggu setelah tanam dan  sebelum berbunga atau 5 – 9 minggu HST.  Stelah penyiangan I, II segera pemupukan I, II dilakukan.  Keterlambatan penyiangan akan mengganggu pertumbuhan  tanaman dan kegiatan tahap selanjutnya.
Penyiangan yang dilakukan bersamaan waktu pemupukan  penting untuk membantu perataan dan penutupan pupuk sehingga lebih efisien. Penyiangan yang dilakukan sekaligus dengan pembubunan  baik untuk merangsang akar lateral  yang  lebih banyak dan tanaman lebih  kuat/tegar.  Segera setelah/bersamaan  penyiangan dilakukan penyemprotan Bio P 2000 Z,  penambahan nutrisi  pupuk daun untuk mempercepat Bio Fabrikasi serta  membantu penyerapan hara yang efektif.

8.    Pengairan/Pengaturan Air Irigasi
Pengaturan air di areal pertanaman sangat penting untuk menjaga  ketersediaan air yang cukup agar tumbuh-kembang  tanaman optimal dan mikroba unggul Bio P 2000 Z bekerja dan berkembang dengan normal, maka pengaturan drainase lahan (saluran drainase) diperlukan.  Waktu kritis tanaman, air  harus tersedia dan diperlukan pada saat: pertumbuhan awal, fase vegetatif cepat dan saat pembungaan serta pengisian polong sebagai periode kritis tanaman (12, 35, 45 dan 55 HST). Keterlambatan pengairan atau kekurangan air mengakibatkan tanaman strees.  Kekurangan air pada masa pertumbuhan mengakibatkan tanaman stagnasi/berhenti tumbuh (kecil/kerdil pendek), pada masa akan atau sedang berbunga menjadikan bunga rontok (gagal berbuah), dan pada masa pengisian polong mengakibatkan panen lebih cepat dan biji kecil-kecil (under size). Keterlambatan dan kesalahan irigasi pada tanaman  akan menurunkan produksi 18%  hingga 60 %.
Jumlah air Irigasi yang harus di masukkan  dalam lahan dengan cara irigasi alur (Furrow) maupun leb (genangan) dihitung sebagai berikut:
Air  yang diberikan (Qtu=m3/hari) = Ketebalan air di lahan (A=mtr x T) x Luas Lahan (A= ha) x 10.000 : interval pemberian (T = hari)
Debit pengaliran (Qs  = lt/dt/ha)          = (Qtu/86.400) x (1/(1- kehilangan air di petakan dan di saluran “L=  %”)).

9.    Pengendalian Hama dan Penyakit
Daerah  yang baru dibuka pada awalnya/umum rawan terhadap ledakan hama/ penyakit tanaman seperti tikus, belalang, dan ulat serta  babi hutan dan kera.   Hama utama di lahan baru adalah babi, tikus dan kera; dan yang perlu diwaspadai pada kedelai adalah Penggerek polong, lalat bibit, penggulung daun dan kepik.  Belalang kembara  umumnya menyerang setelah tanaman lain tidak ada seperti jagung, padi dan rumput-rumputan. Sedangkan penyakit tanaman yang sering dijumpai  adalah  jamur karat (saat kelembaban tinggi), meskipun jarang terjadi, namun perlu diwaspadai adanya serangan virus mosaik yang disebarkan aphis.  Serangan hama dapat menyebabkan kehilangan panen 30 % – 85%.
Pengendalian hama harus dilakukan secara dini, hati-hati dan mendapatkan perhatian yang serius. Pengenalan gejala serangan sangat penting seperti mengenal musim populasi tertinggi hama misal bulan Agustus–September, hujan disertai angin saat panas/siang hari atau musim kering tidak ada hujan sama sekali untuk serangan hama pada umumnya; bulan Oktober, Nopember dan Maret untuk lalat bibit; Langkah pengendalian secara preventif adalah pilihan yang paling tepat seperti sanitasi lahan, pemusnahan tanaman inang hama dan vektor penyakit, dan pemasangan perangkap seperti sex pheramon, perangkap tikus; seed and soil treatment, dan pengaturan kultur teknis penetrasi sinar untuk mencegah berkembangnya hama (aphis) dan hama lain yang berkembang pada darah kelembaba tinggi dan gelap/teduh.  Pengendalian dengan pestisida sebagai pilihan jika ambang ekonomi dan populasi mulai mengganggu melalui hasil monitoring lapangan yang intensif, harus dilakukan secara tepat dan hati-hati.  Pengendalian secara kimia ini dilakukan dengan prinsip pengendalian hama/penyakit  terpadu secara integral dan terkoordinasi  yang dilakukan dengan gerakan serentak pada wilayah/daerah serangan.

10. Panen dan Pembijian
Panen dilakukan jika  tanaman  telah menunjukkan  siap panen (atau 90 % polong  telah masak) di lapang.  Pada tanaman kedelai tinggi > 90 cm sebelum panen tanaman ditegakkan dan sekaligus mengkoyak daun yang tua agar gugur ke bawah untuk mempercepat pengeringan.   Alat panen dipilih dengan menggunakan sabit bergerigi atau tajam agar tidak terjadi kehilangan yang berarti akibat rontok terkoyak. Jika panen menggunakan mesin potong, tanaman harus tegak dan kering seragam.  Waktu panen dipilih saat cuaca  terang, tidak hujan,  baik pagi atau sore hari agar terjaga kualitasnya dan tidak cepat rusak dalam penanganan pasca selanjutnya.  Setelah pemotongan segera brangkasan di jemur kering (brangkasan terbalik) dan dibijikan segera.  Pembijian dapat dilakukan dengan cara manual (dipukul) dengan syarat bahwa alas pembijian tidak keras dan brangkas terjemut dengan kering.  Penggunaan mesin perontok polong  perlu memperhatikan kekeringan polong dan pengaturan kecepatan putaran mesin.  Jangan menimbun hasil brangkasan terlalu lama atau lembab sebab biji dalam polong yang kering dapat berkecambah dan menurunkan kualitas biji.  Keterlambatan panen biji  pecah di lahan dan jika terkena hujan  biji busuk atau penampilan rusak sehingga kualitas turun.  Akibat  panen yang salah dapat terjadi kehilangan hasil sebesar 2 %  sampai 10 %.
(Mashar, Ali Zum. 2001)
2.2 Penanganan Pasca panen
Ada lima tahapan penanganan Pasca Panen Kedelai secara umum, namun untuk aplikasi teknologi Bio Perforasi (Bio P 2000 Z) sama antara lain :
  1. Pengeringan Brangkasan :
Dapat dilakukan dengan 2 cara : secara alami atau menggunakan para-para
a.    Pengeringan Secara Alami Brangkasan kedelai dijemur langsung di bawah sinar matahari. Dapat dilakukan di atas lantai jemur atau menggunakan alas plastik, sebaiknya dipilih yang berwarna hitam/gelap untuk mempercepat pengeringan. Brangkasan kedelai yang baru dipanen tidak boleh ditumpuk dalam timbunan besar, terutama pada musim hujan untuk mencegah kerusakan biji karena kelembaban yang tinggi.
  1. Pengeringan dengan para-para
Cara ini dilakukan terutama bila panenan dilaksanakan waktu musim hujan.
ü  Para-para dibuat bertingkat
ü  Brangkasan kedelai ditebar merata di atas para-para tersebut
ü  Dari bawah dialirkan panas dari sekam, untuk menurunkan kadar air
ü  Brangkasan dianggap cukup kering bila kadar airnya telah mencapai kurang lebih 18 %.
2.    Pembijian
Dapat dilakukan dengan pemukul (digebug) atau dengan mesin (Threster)
3.    Digebug/Dipukul
ü  Brangkasan yang cukup kering di atas lantai jemur/alas lain
ü  Dipukul dengan karet ban dalam sepeda atau kain untuk menghindarkan terjadinya biji pecah
ü  Biji yang terlepas dari polong ditampi
ü  Biji dijemur sampai kadar air mencapai kurang lebih 14 %
ü  Disimpan dalam wadah/karung yang bebas hama/penyakit
4.    Menggunakan alat mekanis (power thresher)
ü  Power thresther yang biasa digunakan untuk padi dapat dimanfaatkan untuk kedelai. Pada waktu perontokan dikurangi hingga mencapai kurang lebih 400 rpm.
ü  Brangkasan kedelai yang dirontokkan dengan alat ini hendaknya tidak terlalu basah
ü  Kadar air yang tinggi dapat mengakibatkan biji rusak dan peralatan tidak dapat bekerja dengan baik
5.    Pembersihan Untuk membersihkan biji kedelai yang telah dirontokkan dapat menggunakan alat sebagai berikut :
ü  Ditampi Tampi terbuat dari anyaman bambu, berbentuk bulat dan diberi bingkai penguat.
ü  Menggunakan mesin pembersih (Winower) Mesin ini merupakan kombinasi antara ayakan dengan blowe
6.    Pengemasan dan pengangkutan
ü  Biji kedelai yang telah bersih disimpan dalam wadah yang bebas hama dan penyakit seperti karung goni/plastik atau bakul
ü  Bila diangkut pada jarak jauh, hendaknya dipilih jenis wadah/kemasan yang kuat.
7.    Penyimpanan
ü  Tempat penyimpanan harus teduh, kering dan bebas hama/penyakit
ü  Biji kedelai yang akan disimpan sebaiknya mempunyai kadar air 9-14 %.
(Deptan, 2012)
2.3 Pemasaran dan Analisis Biaya
1.Pemasaran
Pemasaran produksi kedelai lokal melalui Teknologi Bio Perforasi (pupuk hayati bio P 2000 Z) dapat dilakukan dengan beberapa pola kerjasama yang dilakukan berdasarkan keterlibatan dan peran serta dengan pembangian hasil yang proporsional antara lain:

  1. Pola kerjasama  dengan petani/koperasi  yang difasilitasi langsung oleh Bank
Petani dengan ststus lahan dan minat bekerja sama menyampaikan sah bukti kepemilikan lahan yang akan ditanami dengan kedelai bersedia bekerjasama dengan dibuktikan surat perjanjian dengan perusahaan sebagai jaminan kesanggupan kerja di atas lahan miliknya dan bersedia mentaati teknologi yang diberikan.

2.    Pola  Kerjasama  Antar Perusahaan Swasta dan Koperasi
Pola kerjasama ini adalah mutualistik sebagai model penggabungan missi yang sama untuk mengoptimalkan cor bisnis masing-masing sebagai  gabungan usaha yang berbentuk konsorsium  yang terdiri dari kekuatan Perusahaan teknologi dan budidaya, Perusahaan penyedia lahan dengan status jelas dan pengolahan mekanisasi modern dan penyediaan dan pemberdayaan tenaga kerja/SDM serta jaring pengaman sosial kemasyarakatan.   Pola ini budidaya model ini ideal untuk tujuan produksi kedelai/pangan yang berkelanjutan yaitu dengan “Tumpang-Gilir” antara tanaman perkebunan/Hutan Tanaman Industri dengan kedelai.  Hutan Industri yang memiliki siklus tebang-olah- tanam secara rutin dan pasti, sedangkan tenggang waktu antara  tebang dan tanam baru  tanaman pokok terdapat waktu yang cukup antara 1 -  2 tahun.

3.    Pola program pangan Nasional bersama pemerintah dan/atau assosiasi
Strategi mendasar memacu dan memaksimalkan produksi pangan untuk memenuhi kecukupan pangan Nasional termasuk kedelai dapat ditempuh melalui: a. Kawasan produksi pangan andalan melalui program optimalisasi daerah-daerah pertanian ber-irigasi teknis dan menciptakan/membuka pencetakan daerah potensi pertanian menjadi kawasan industri pertanian pangan di luar Jawa; b. Program pembentukan kantong-kantong potensial cadangan pangan lokal pada lahan kering/tadah hujan melalui pemanfaatan lahan tidur  dan pemanfaatan tanaman penyela atau tumpang sari atau tumpang gilir pangan pada tanaman perkebunan dan Hutan Tanaman Industri.
(Mashar, Ali Zum. 2001)

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Cara Kerja Mikroorganisme Bio Perforasi

Teknologi ini lebih dari sekedar penyubur atau pupuk. Dalam tanah, mikro-organisme itu menambah penyediaan unsur hara yang dapat diserap tanaman dari sumber yang tidak tersedia melalui penyerapan kesetimbangan energi di lingkungan, produksi ikatan organik aktif,  mineralisasi bentuk unsur terikat secara kompleks dalam bahan organik, pelarutan senyawa inorganik, dan fixasi nitrogen udara  sehingga  menjalankan fungsi kompos hamparan dan Bio Fabrication (pabrik hara hidup) secara alamiah. Mikro-organisme unggul berguna yang disemprotkan pada permukaan daun dan ranting hidup dari cairan gutasi dan bekal nutrisi dan unsur hara yang sebelumnya telah ditambahkan di daun. Mikro-organisme selanjutnya memproduksi berbagai senyawa organik sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman dan mikro-biota tanah. Bio-Aktif ini selanjutnya menghasilkan senyawa ionik dan energi siap serap, membantu masuknya hara, menggiatkan mitosis-miosis-diferensiasi sel, memperlancar transfer energi kinetik, dan meningkatkan (mengaktifkan jalur hill) fotosintesis.   Hasil dari aktivitas mikro-organisme itu menjadikan lingkungan pertumbuhan akar (tanah) menjadi sangat kondusif bagi tanaman dan merangsang tumbuh kembang serta daya produksi tanaman meningkat.
(Mashar, Ali Zum. 2001)
Sebagai contoh teknologi pupuk hayati Bio P 2000 Z yang diramu dari kumpulan mikroorganisme indegenus terseleksi bersifat unggul berguna yang dikondisikan agar dapat hidup harmonis bersama saling bersinergi dengan kultur mikro-organisme komersial serta dibekali nutrisi dan unsur hara mikro dan makro yang berguna bagi mikroba dan komoditas budidaya. Sekumpulan mikro-organisme unggul berguna dikemas dalam pupuk hayati Bio Perforasi terdiri dari dekomposer (Hetrotrop, Putrefaksi), pelarut mineral dan phospat, fiksasi nitrogen, Autotrop (fotosintesis) dan mikroba fermentasi serta mikroba penghubung (seperti Mycorrhiza) yang bekerja bersinergi dan nutrisi bahan organik sederhana, seperti senyawa protein/peptida, karbohidrat, lipida, Vitamin, senyawa sekunder, enzim dan hormon; serta unsur hara makro: N, P, K, S, Ca, dan lainnya berkombinasi dengan hara mikro: seperti Mg, Si, Fe, Mn, Zn, Mn, Mo, Cl, B, Cu, yang semua unsur yang disebut di atas diproses melalui cara fermentasi.
(Hutapea Jaegopal dan Mashar Ali Zum, 2010)

3.2 Cara  Aplikasi  Bio P 2000 Z

Aplikasi pupuk hayati Bio-P 2000 Z berupa larutan yang disemprotkan dan/atau disiramkan ke tanah dan permukaan daun dan jaringan tumbuh serta ranting tanaman dan/atau kombinasinya dengan memanfaatkan efek sinergi hasil interaksi pupuk hayati (kultur-campuran mikro-organisme unggul berguna dengan stimultannya). Efek sinergi tersebut diwujudkan dalam bentuk : (1) diredamnya faktor penghambat tumbuh kembang tanaman yang dijumpai dalam tanah, (2) adanya produksi senyawa bio-aktif seperti enzim, hormon, senyawa organik, dan energi kinetik yang memacu metabolisme tumbuh kembang akar dan bagian atas tanaman, (3) fotosintesis makin efisien karena jalur reaksi Hill teraktifkan, (4) fixasi nitrogen non-simbiotik dan simbiotik meningkat, (5) pasok dan penyerapan hara oleh akar makin efesien, lancar, dan berimbang, (6) ketahanan internal terhadap hama dan penyakit meningkat, dan (7) produksi dan mutu hasil meningkat.
Efek lain yang bersahabat dari teknologi Bio Perforasi ialah terhadap lingkungan tanah dan tanaman. Bersama dengan mikro-biota indegenus, pupuk hayati Bio P 2000 Z yang diintroduksikan ke dalam tanah, permukaan daun dan ranting membentuk keseimbangan ekologi baru dengan meredam aktivitas mikro-organisme patogen yang tidak diinginkan, tetapi memicu performa mikro-organisme bersahabat. Keseimbangan ekologi baru ini sangat kondusif bagi tumbuh kembang tanaman, tetapi aman bagi kehidupan lain.  Populasi mikroba dalam larutan Bio P 2000 Z mampu mencapai  kepadatan  5 x 1010   sel/ml  dalam bentuk dorman dan injury yang akan mempermudah  pengemasan dan memperbanyaknya  sehingga pada pengenceran 200 – 300 kualitas terjaga.

Pupuk hayati Bio P 2000 Z  adalah lebih dari sekedar pabrik pupuk (Bio Fabrications) dan bukan sekedar penyubur ataupun pupuk daun. Larutan Bio P 2000 Z merupakan kultur biang mikroba unggul berguna bagi tanah dan kehidupan di dalamnya (tanaman, hewan dan jasad renik) yang bekerja melalui prinsip dan kaidah Bio Perforasi, menggerakkan kesetimbangan bio-mikro ekologi, nutrisi, dan energi yang berguna bagi tumbuh kembang yang positif kehidupan produktif.

Aplikasi Bio P 2000 Z  Untuk  Tanaman, Bio P 2000 Z  diencerkan 200  sampai 300 kali  dengan  cara :
  1. Larutkan  0, 4 – 1 kg urea dan 1 kg  gula tebu (gula tebu, tetes, gula pasir) dalam 200 – 300 liter air, kemudian larutkan 1 liter Bio P 2000 Z, (atau dalam 15 liter air (1 sprayer)  ditambahkan   3 – 5 sendok makan gula tebu dan 2 – 4 sendok makan urea,  50 – 75 ml Bio P 2000 Z), difermentasikan selama 12 – 48 jam (optimal 48 jam) dalam drum plastik tertutup di tempat yang gelap.
  2. Semprotkan merata ke seluruh bagian tanaman (trutama jaringan muda). Jika hasil penyemprotan sebelumnya terlalu subur untuk pertumbuhan, maka dosis urea selanjutnya dikurangi menjadi 1 – 2 cendok makan.
  3. Saat penyemprotan tambahkan ke dalam larutan Bio P 2000 Z  hasil fermentasi tersebut pupuk organik cair  sesuai dosis aturan pakainya.
  4. Waktu yang tepat untuk penyemprotan adalah saat sinar matahari tidak kuat (pagi/sore/petang hari),  daun segar (tidak layu) atau daun lembab/kebasah-basahan oleh embun/gutasi.

  • Aplikasi Bio P 2000 Z  Untuk Tanah
Pupuk  hayati  Bio P 2000 Z disemprotkan/disiramkan pada tanah bersamaan dengan waktu pengolahan tanah yaitu 3-5 hari sebelum  sayuran dan tanaman pangan musiman di tanam,  untuk meningkatkan kesuburan dan stabilitas tanah. Bio P 2000 Z yang disemprotkan adalah larutan fermentasi selama 12 -  48  jam  (terbaik/optimal 48 –72 jam) hasil pengenceran 100  – 200 kali Bio P 2000 Z (yaitu hasil larutan 100-200 liter Air : 1 liter Bio P 2000 Z : 1 kg Gula : 1-1.5 kg urea).
Jika penanaman dilakukan terlebih dahulu, maka penyemprotan tanah dilakukan 5 – 6 Hst (bersamaan waktu penyulaman).  Penyemprotan dilakukan saat sinar matahari langsung tidak kuat.  Kondisi tanah dalam keadaan lembab/basah atau setelah diairi/hujan kecil namun tidak becek/banjir dan gembur. Penyiraman yang dilakukan bersama aplikasi pupuk dasar/N:P:K, pada tanaman perkebunan/ hortikultura  memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik.
(Ali Zum Mashar. 2001)

BAB IV
KESIMPULAN


Bio Perforasi secara komprehenship membentuk dan mengkondisikan keseimbangan ekologis alamiah melalui sekumpulan jasa mikro-organisme unggul berguna yang dikondisikan, bersinergi dengan mikroba alami indogenus dan nutrisi; dan dengan menggunakan prinsip “membioperforasi“ secara alami oleh zat inorganik, organik dan biotik pada mahluk hidup (seperti tanaman) sehingga memacu dan/atau mengendalikan pertumbuhan dan produksinya. Bio perforasi berupa larutan yang disemprotkan dan/atau disiramkan ke tanah dan permukaan daun dan jaringan tumbuh serta ranting tanaman dan/atau kombinasinya dengan memanfaatkan efek sinergi hasil interaksi pupuk hayati (kultur-campuran mikro-organisme unggul berguna dengan stimultannya).

Awas Tiruan !!! NEW STIKER !!!! MIKROBA GOOGLE (BIOP2000Z)
Jangan tertipu dengan produk BIO P2000Z PALSU !!! !!!
Dengan tegas bahwa nama Ultragen, maupun mikroba bhineka tunggal ikka itu Bahasa iklan dan produk yang menyesatkan dan karena pastilah itu bukan BIOP2000Z ataupun produk Turunan Mikroba Google dengan Hak Paten BIOP2000Z. Brosur dan Label produk BIO P2000Z asli "Tidak ada kata Ultra hayati". 
atau selain foto ini : 
Tulisan BIOP2000Z ketebalan lebih kecil dan gambar tanaman lebih jelas, angka 5 dan 6 warna lebih cerah, dari stiker lama yang pernah dipalsukan oleh distributor.
Untuk menghindari Pemalsuan yang pernah kami alami oleh Distributor, kami melakukan penjualan langsung kepada Mitra binaan yang terus kami monitoring perkembangan dalam pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan di seluruh Indonesia. Stok Terbatas!!!
konsultasi dan order pabrik langsung, Harga khusus dari pabrik tuk agen / distributor. hub. Bimanuar email : konsultanpks99@gmail.com
( sms only ) 085378877277 / 08999396920 / 02123650877
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1470804776490650&set=a.1447659482138513.1073741846.1375007859403676&type=1&theater

Tidak ada komentar: